Bayi Ganteng Dibuang Orang Tuanya di Teras Ruko, Begini Nasibnya Sekarang
Bayi berjenis kelamin laki-laki itu ternyata berwajah sangat tampan. Sungguh orang tuanya tak bertanggung jawab
POSBELITUNG.CO - Direktur RSUD, dr Hendra SpAn sangat menyayangkan perilaku orang tua yang tega membuang bayi di teras rumah toko (ruko) tepatnya di pinggir Jalan Air Kelubi RT 40/16, Kelurahan Pangkallalang Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, Sabtu (30/6/2018) sekitar pukul 22.30 WIB.
Padahal, wajah bayi berjenis kelamin laki-laki itu sangat tampan.
"Ganteng banget bayinya kok bisa orang tuanya melakukan perbuatan itu," sebut Hendra saat dihubungi posbelitung.co, Senin (2/7/2018).
Hingga saat ini, kata Hendra kondisi bayi mungil itu semakin membaik.
"Masih dirawat di ruang perinatologi tapi kondisinya sudah membaik, hipotermianya sudah teratasi. Alhamdulillah sudah mau dikasih susu," kata Hendra. katanya saat dihubungi posbelitung.co, Senin (2/7/2018).
Banyak yang Ingin Adopsi
Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Perempuan dan Anak Kabupaten Belitung mengatakan banyak orang yang ingin menjadi orang tua asuh atau mengadopsi bayi malang tersebut.
"Ada sejumlah orang memang yang ingin mengadopsi, tapi secara prosedur belum bisa. Sekarang masih dalam penanganan medis, habis itu nanti dari rumah sakit di serahkan ke kami," kata Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Perempuan dan Anak Kabupaten Belitung Haziarto kepada Pos Belitung, Senin (2/7/2018).
Sesuai aturannya kata Haziarto tak mudah untuk memroses pengadopsian anak ini.
Waktu yang dibutuhkan untuk prosesnya pun tak sebentar.
"Itu prosesnya sekitar tiga bulan, dan sudah ada dalam Peraturan Menteri Sosial nomor 110 tahun 2009, tentang persyaratan pengangkatan anak. Jadi tidak semerta-merta bisa diadopsi secara langsung," ungkap Haziarto.
Haziarto menjelaskan ada waktu tiga bulan yang diberikan agar orang tua sang bayi mengakuinya.
Namun, jika dalam batas waktu itu orang tua bayi tidak datang dan mengklarifikasi identitas sang bayi maka proses pengadopsian anak bisa dilakukan.
"Tapi dengan melalui beberapa prosedur dan peraturan. Bayi ini nanti setelah di rawat di rumah sakit, diserahkan ke kami, habis itu kami titipan di salah satu panti. Apabila kurun waktu tiga bulan tidak ada orang tuanya, baru kami memproses adopsi," ucapnya.
Selanjutnya yang ingin mengadopsi harus melewati proses di Pengadilan Negeri (PN) dan mendapat rekomendasi dari Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Perempuan dan Anak Kabupaten Belitung.
"Setelah tiga bulan nanti diinformasikan ke khalayak, siapa yang ingin mengadopsi. Habis itu baru rekomendasi kami, dan dari provinsi ada tim turun ke lapangan, baru nanti layak atau tidaknya menunggu keputusan, dan baru menunggu keputusan pengadilan lagi," ungkapnya.
Bukan yang Pertama
Kasus pembuangan anak bukan yang pertama kali terjadi.
Sebelumnya sudah ada kasus serupa yaitu dua kasus janin yang dibuang di selokan rumah kontrakan dan di parit di Jalan Baru. Dan yang terakhir bayi yang dibuang di hutan kecil daerah Desa Sungai Samak, Kecamatan Badau.
"Nah setelah itu baru yang ini. Kalau dari analisa saya, kasus - kasus seperti ini asusmsinya hasil hubungan diluar nikah. Mereka belum siap, kalau masalah ekonomi mereka tidak akan membuang, tapi diberikan kepada orang lain," bebernya.
Cari Orang Tua Bayi
Jajaran Satreskrim Polres Belitung masih terus melakukan penyelidikan terkait kasus pembuangan bayi di sekitar wilayah Air Kelubi, Kelurahan Pangkal Lalang, Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung.
Menurut Kasat Reskrim Polres Belitung AKP Bagus Kresna pihaknya masih mengumpulkan petunjuk yang mengarah kepada pelaku yang tega melakukan perbuatan keji tersebut.
"Sementara ini kami masih terus melakukan penyelidikan dan mengumpulkan petunjuk yang mengarah pada pelaku," ujarnya saat dihubungi posbelitung.co, Senin (2/7/2018).
Doni Ketakutan Lihat Tangan Bayi
Sebelumnya, Doni Perdiansyah (34) kaget, bingung dan panik.
Hal itu terjadi saat dirinya yang sedang santai mendengar suara seperti anak kucing depan rumah toko (ruko) di pinggir Jalan Air Kelubi RT 40/16, Kelurahan Pangkallalang Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, Sabtu (30/6/2018) sekitar pukul 22.30 WIB.
Awalnya, Doni memberanikan diri untuk mendekati sumber suara yang ternyata berasal dari sebuah kardus yang tergeltak.
Namun Doni tak menyangka apa yang terjadi sebenarnya.
Ternyata dalam kardus itu bukan anak kucing melainkan bayi.
Doni pun panik ketakutan berlari meninggalkan sejenak kardus itu.
"Tadi aku sempat kaget, habis mandi langsung duduk, ngerokok, terus ngendengar tangisan, aku kira bayi. Terus aku keluar, aku buka kardus, tangannya langsung keluar, habis itu aku lari," cerita Doni kepada posbelitung.co, Sabtu (30/6/2018).
Doni benar-benar tak menduga tangisan itu ternyata bayi mungil berjenis kelamin laki-laki.
Mengetahui hal tersebut, ia kemudian memberitahukannya kepada warga lainnya.
Setelah ramai, mereka baru berani mendekat dan memastikan apa yang sebenarnya ada dalam kardus tersebut.
"Awalnya memang aku kira kucing, tahunya bayi. Aku lari, habis itu ke tetangga kasih tahu, ternyata tidak dibuka, pergi ke tetangga lainnya, baru dibuka, baru ramai orang datang," ujar Doni.
Tali Pusar
Bagian tali pusar bayi yang ditemukan oleh warga di teras salah satu ruko di Jalan Air Kelubi RT 40/16 Kelurahan Pangkallalang, Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung belum terpotong.
Pertama kali melihat bayi tersebut, Doni mendapati tali pusar masih melekat di tubuh bayi lelaki ini alias belum terpotong.
Darah segar pun masih jelas terlihat di bagian tubuh dan tangan di bayi mungil itu.
"Masih ada tali pusarnya, kemungkinan baru melahirkan. Tapi selama saya berada didalam ruko itu tidak, tidak ada dengar apa-apa, hanya suara tangisan bayi itulah," ujar Doni kepada posbelitung.co, Minggu (1/7/2018).
Andik kandung Doni, Alfadila (20) sempat ke rumah. Namun ia tak mendengar suara tangisan bayi itu. Padahal, lima menit setelah ia meninggalkan rumah, baru terdengar bayi menangis.
"Adik aku lewat disitulah baru balik kerja, tidak ada lihat atau dengan suara bayi di teras ruko tuh. Nah sewaktu aku masuk ke ruko, duduk dan ngerokok langsung mendengar suara itu," ucapnya.
Pertama kali menemukan bayi itu, Doni merasa tubunya lemas seperti orang ketakutan.
"Lemas aku, sampai sekarang. Tidak tau mimpi apa jadi ketemu bayi ini," aku Doni.
Tangan Bayi Keluar
Tangan kanan bayi itu sempat muncul keluar dari dalam kardus.
Hal ini yang pertama kali terlihat oleh Doni saat mendekati kardus.
Melihat inilah Doni ketakutan dan berlari meninggalkan sang bayi.
Ia kemudian memberitahukan warga lainnya untuk bersama-sama melihat apa isi dalam kardus tersebut.
Dalam kardus bayi itu diselimuti kain putih.
"Itu lah, sewaktu buka kardus langsung tangan kanannya yang keluar. Habis itu langsung berlari aku," cerita Doni.
Doni merasa apa yang terjadi seolah seperti mimpi.
Namun demikian, ia meminta bantuan tetangganya yang kebetulan juga baru melahirkan bayi.
Sehingga, kondisi bayi mungil yang masih berlumuran darah itu bisa tertangani sementara menggunakan pakaian bayi (bedong) dari tetangga.
"Kebetulan ada tetangga yang baru melahirkan bayi juga, jadi mengambil bedong milik orang, habis itu langsung dibedong. Katanya bayinya sudah dingin," ungkap Doni.
Polisi Buru Orang Tua Bayi
Kasat Reskrim Polres Belitung AKP Bagus Kresna mengatakan sudah menerima laporan kejadian ini.
Jajaran Satreskrim Polres Belitung pun sudah turun langsung ke tempat kejadian perkara (TKP).
Pihaknya kemudian melakukan olah TKP dan memeriksa para saksi serta mengumpulkan berbagai informasi lainnya.
"Laporan ada, kami sudah turun ke lapangan tapi sementara ini masih pemeriksaan dulu. Kami tetap akan melakukan penyelidikan untuk mencari pelaku yang membuang bayi tersebut," kata Bagus.
Kondisi bayi itu lanjut Bagus selamat dan sudah mendapat perawatan di RSUD dr Marsidi Judono Tanjungpandan.
"Alhamdulillah bayinya selamat dan sudah dibawa ke rumah sakit," katanya. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/belitung/foto/bank/originals/bayi-berwajah-ganteng-ini-kini-dalam-kondisi-sehat_20180702_223009.jpg)