Pecinta Ular Dewa Rizky Achmad Akhirnya Meninggal Usai Dipatuk King Cobra Berukuran 3 Meter
Seorang pecinta ular asal Palangkaraya bernama Dewa Rizky Achmad (19), meninggal dunia setelah seekor ular king cobra yang ia bawa mematuk tubuhnya
POSBELITUNG.CO--Seorang pecinta ular asal Palangkaraya bernama Dewa Rizky Achmad (19), meninggal dunia setelah seekor ular king cobra yang ia bawa mematuk tubuhnya.
Informasi meninggalnya Dewa Rizky Achmad disampaikan Jean Steve Tan di akun facebooknya.
Jean Steve juga mengupload sejumlah foto almarhum. "Rest In Peace, Bro Dewa Rizky achmad (19) Senin, 09 Juli 2018 Pukul 08.30 WIB. Terimakasih sudah pernah bermitra bersama Tim ERP dalam penanganan Ular-Ular Berbisa yang pernah ada dikota Palangka Raya," tulisnya.
Jean Steve juga mendoakan agar arwan Rizky tenang di alam sana. "Tenang dan Bahagia diatas Sana Sahabat, Surga Terindah Tempatmu..."
Ia juga berpesan agar kejadian ini menjadi Pelajaran buat kita Semua bahwa tidak semua satwa liar bisa dijadikan sahabat.
Menurut informasi, korban tewas dipatuk ular king cobra yang berukuran sekitar 3 meter.
Minggu (8/7) kemarin, Rizky membawa ular itu di acara car free day (CFD) Bundaran Besar Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Entah mengapa, tiba-tiba ular itu mematuk dirinya. Ia sempat dibawa RSUD Doris Sylvanus untuk mendapatkan pertolongan.
Ia sempat koma, hingga akhirnya meninggal dunia, Senin (9/7/2018) pagi.
Ular berbisa itu ditemukan korban saat siaga banjir di Danau Rangas, Kelurahan Bukittunggal Kecamatan Jekanraya, Palangkaraya.
Rizki, selama ini memang dikenal suka memelihara ular seperti ular sanca maupun king cobra.
Bahkan ular piaraanya sering dipamerkan di tempat terbuka seperti di Bundaran Besar dan Taman Pasok Kameluh.
Pantauan di Bundaran Besar Palangkaraya, Minggu (8/7/2018) Rizki dan kawan-kawannya memamerkan sejumlah binatang melata tersebut kepada khalayak umum dan beberapa saat kemudian terjadilah insiden yang tak disangka, ular King Cobra miliknya mematok lengan kanannya.
Pagi sesaat setelah dipatuk ular piaraanya, korban tampak masih tampak kuat hingga akhirnya korban merasa pusing dan kemudian dilarikan ke RS Doris Sylvanus untuk diberikan pengobatan.
Keterangan Dr Ricka Zaluchu, awalnya korban tambak kuat saja, namun setelah dilakukan perawatan beberapa jam kemudian kondisinya tampak memburuk.