Allahu Akbar! Teriakan Adel Saat Jatuh ke Jurang Jembatan Emas
Detik-detik Sodriyanto dan Lia Meilawati menghadapi maut begitu menegangkan. Saksi mata, Adel menyebut laju kendaraan yang mereka tumpangi 120 Km/jam
POSBELITUNG.CO-- Detik-detik Sodriyanto (44) dan Lia Meilawati (23) menghadapi maut begitu menegangkan. Saksi mata, Adel (20), menyebut laju kendaraan yang mereka tumpangi 120 Km/jam, menerobos pintu pembatas Jembatan Emas Airanyir Merawang Bangka, hingga akhirnya terjun bebas ke dasar jurang setinggi 20 meter.
"Seingetku terakhir, mobil 120 (kecepatan 120 KM/jam), aku langsung pegangan tangan sama temanku (korban lain dalam mobil CRV)," kata Adel (20), saat dimintai keterangan oleh Penyidik Satlantas Polres Bangka, dalam posisi masih terbaring di Rumah Sakit Provinsi (RSUP) di Airanyir Merawang Bangka, Minggu (23/9/2018).
Sesekali meringis menahan sakit, perempuan yang berdomisili di Desa Padang Baru Kecamatan Pangkalanbaru
Bangka Tengah itu, saat memberikan keterangan kepada Penyidik Satlantas Polres Bangka, mengaku masih ingat semuanya. Penyidik Satlantas sempat bertanya kenapa mobil CRV yang ditumpangi korban sampai ngebut?
"Kita disuruh bos buru-buru ke mess, dia (korban lainnya) mau ketemu pacarnya, temanku yang satu lagi. Lalu aku masih inget, yang cowok ini (sopir) ngomong, jembatan ini terbuka lagi (tutup tidak bisa dilewati)," kata Adel menyebut, Sodriyanto, sopir Honda CRV yang mereka tumpangi, mengeluh karena pintu jembatan mulai terangkat, padahal mereka buru-buru mau melewati jembatan tersebut.
Rupanya, Sopir Honda CRV, Sodriyanto tak mampu mengurangi laju kendaraan sehingga menabrak pintu jembatan, dan mereka terjun bebas bersama mobil ke dasar jurang, bawah Jembatan Emas Airanyir.
Adel menduga, sopir bernama Sodriyanto tak sempat menginjak pedal rem karena kakinya tiba-tiba kram, saat posisi sudah terlalu dekat pintu penghalang jembatan ini.
"Dia (sopir) ngomong aduh...aduh..kaki...kayaknya kakinya (kaki sopir) kram, dia kan habis berendam. Aduh kaki.. aduh kaki.. Allahu Akbar," kenang Adel, mengingat teriakan Allahu Akbar mengiringi mereka saat terjun bebas ke dasar jurang, malam itu. (Tonton video pengakuan Adel, hasil dokumentasi Satlantas Polres Bangka).
Baca: VIDEO: Pengakuan Saksi Selamat Laka Maut di Jembatan Emas
Saat memberikan penjelasan ke Penyidik Satlantas, Adel begitu traumatis. Sesekali ia menggeleng-gelengkan kepala, diam sejenak, kemudian dalam kondisi terbaring di ranjang medis, ia berusaha melanjutkan cerita pada polisi.
"Berarti dia (sopir) sudah tahu kalau jembatan sudah naik (tutup)," tanya seorang Penyidik Sanbalabtas Polres Bangka, mencoba menggali informasi lebih dalam. "Ya, ..dia (sopir) sudah tau, karena sempat kita ngobrol jembatannya kayak gini lagi (tutup)," jawab Adel begitu pasti.
"Kalian dari mana (sebelum kejadian)..? " kata Penyidik Satlantas Polres Bangka, melanjutkan pertanyaan.
"Kami dari Pantai Tikus (Sungailiat). Awalnya cowoknya itu (sopir) mau ke Pantai Batubedaun (Sungailiat) main jetsky, tapi nggak ada, lalu pindah ke Pantai Tongaci (Sungailiat) nggak ada juga, akhirnya dapat di Pantai Tikus(Sungailiat). Jam enam (sore) kita jalan (pulang) dari sana (Sungailiat). Kejadian sekitar jam tujuh kurang (malam)," lanjut Adel.
"Kamu lihat ngak (sebelum kejadian) kalau di jembatan itu sudah dipasang portal, kiri kanan ada portal lampu merah? lampu merah dak boleh lewat? Dan jembatan sudah naik? kata Penyidik Satlantas Polres Bangka ingin memastikan, pengakuan Adel. "Ya,..aku lihat. Aku masih lihat dengan jelas. Jembatan sudah naik, dia sendiri (sopir) sudah ngomong," kata Adel mengakhiri jawaban atas pertanyaan Penyidik Unitlaka Satlantas Polres Bangka yang mendatanginya di rumah sakit, RSUP di Airanyir Merawang Bangka.
Sementara itu, kecelakaan lalulintas, Laka Tunggal Mobil Honda CRV terjun bebas di Jembatan Emas Airanyir Merawang Bangka, Sabtu (22/9/2018) malam masih mengundang tanya. Penyidik Satlantas Polres Bangka terus melakukan penyelidikan penyebab kejadian hingga menewaskan dua korban jiwa, Sopir bernama Sodriyanto (44) dan penumpang paling depan, Lia Meilawati (23).
"Kita sudah lakukan pemeriksaan beberapa saksi, termasuk korban di rumah sakit. Mengenai penyebab kejadian, sudah diketahui," kata Kapolres Bangka AKBP M Budi Ariyanto diwakili Kasat Lantas AKP Febri Surya W seraya mengirim bukti dokumentasi video pengakuan Adel, saat diintrogasi anggota, kepada Bangka Pos, Minggu Siang (23/9/2018).
Dipastikan Kasat, kondisi Adel mengalami beberapa luka di bagian muka dan tangan, namun dalam kondisi sadar di atas pembaringan ruang medis rumah sakit tersebut. Lain halnya, korban lainnya, Alfira Oktaviani (26), hingga Minggu Petang (23/9/2018), belum sadarkan diri di rumah sakit yang sama, sehingga belum bisa diintrogasi petugas.
