Profesor Ini Sempat Merinding, Lalu Ungkap Mitos Minum Air Belitong Akan Bikin Orang Balik Lagi

Profesor DR. I Wayan Dana SST, M.Hum yang hadir memimpin rombongan ISI tak ingin kehilangan momen.

posbelitung.co/kolase/Wahyu Kurniawan
Profesor DR. I Wayan Dana SST, M.Hum dari ISI Yogyakarta ketika tiba di SMA Negeri 2 Tanjungpandan. 

POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Tabuhan handra, lenggak lenggok penari, dengan iringan akordion membuat suasana di halaman depan SMA Negeri 2 Tanjungpandan menjadi semarak, Sabtu (8/8) pagi.

Tak lama berselang, puluhan siswa berkumpul membentuk dua kelompok yang berbaris memanjang mengapit rombongan tamu asal Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta.

Profesor DR. I Wayan Dana SST, M.Hum yang hadir memimpin rombongan ISI tak ingin kehilangan momen.

Ia mengambil handphone-nya untuk memotret atraksi seni para siswa tersebut.

Ia pun terlihat lebih sering tersenyum dan tertawa, sambil sesekali menatap serius ke arah para penari dan pemain musik.

Pembantu Rektor I ISI Jogja ini mengaku sampai merinding ketika melihat aksi para siswa Smanda.

Hal ini diungkapkannya, ketika memberikan motivasi di hadapan para siswa.

Profesor DR. I Wayan Dana SST, M.Hum dari ISI Yogyakarta ketika tiba di SMA Negeri 2 Tanjungpandan.
Profesor DR. I Wayan Dana SST, M.Hum dari ISI Yogyakarta ketika tiba di SMA Negeri 2 Tanjungpandan. (posbelitung.co/kolase/Wahyu Kurniawan)

Ia mengaku semangat berkesenian siswa membuat semua bulu kuduknya berdiri.

Hal ini kembali diungkapkannya ketika diwawancarai Pos Belitung usai acara.

“Iya itu tadi benar-benar (merinding-red). Karena lihat semangatnya anak-anak, mudah-mudahan ini terus menerus, tidak karena kedatangan saya, tapi harus muncul dari kesadaran, itu yang lebih penting,” kata I Wayan kepada Pos Belitung.

I Wayan mengatakan, dirinya sudah pernah melihat langsung penampilan para siswa Smanda ketika diundang ke ISI Jogja, tahun 2014 lalu.

Sedangkan kunjungan ke Belitung kali ini dia lakukan untuk melihat potensi para siswa langsung di sekolah.

I Wayan merasa Belitung memiliki magnet tersendiri.

Profesor Wayan sedang mengabadikan momen menggunakan ponselnya saat menyaksikan penampilan seni para siswa SMA Negeri 2 Tanjungpandan.
Profesor Wayan sedang mengabadikan momen menggunakan ponselnya saat menyaksikan penampilan seni para siswa SMA Negeri 2 Tanjungpandan. (posbelitung.co/kolase/Wahyu Kurniawan)

Ia teringat pada sebuah cerita temannya bahwa siapa pun akan kembali lagi ke Belitung setelah meminum air Belitung.

Percaya atau tidak, tapi kunjungan I Wayan kali ini adalah yang kedua.

Ia pun mengaku memang merasa selalu ingin kembali ke Belitung setelah kunjungan pertamanya dulu pada tahun 2012.

“Apakah itu joke, apa itu benar ya? Tapi saya tertarik terus, makanya saya undang Belitung tahun kemarin untuk datang ke ISI Jogja,” kata I Wayan.

Pada kunjungan kali ini I Wayan juga membawa enam orang mahasiswa ISI asal Belitung.

Ke enam siswa tersebut akan memberikan bantuan teknis maupun moril selama sebulan kepada para siswa yang bergelut di bidang kesenian.

“Setiap dua tahun saya datang ke sini, ini selanjutnya, siapa pun nanti akan saya teruskan kerjasamanya antara ISI dengan Pemerintah Belitung, bergulir bergantian dosennya datang ke sini, untuk terus memperhatikan,” kata I Wayan.

Kedatangan I Wayan di Smanda Tanjungpandan juga dihadiri oleh Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Belitung Paryanta.

Profesor Wayan disambut para siswa, mendapat cinderamata dari kepala sekolah hingga memberikan motivasi untuk para siswa.
Profesor Wayan disambut para siswa, mendapat cinderamata dari kepala sekolah hingga memberikan motivasi untuk para siswa. (posbelitung.co/kolase/Wahyu Kurniawan)

Hadir pula seniman seni rupa Belitung Mansyur yang juga alumni ISI Tahun 1980, serta musisi Belitung Husni Mariosa.

Kepala Smanda Tanjungpandan Akhmad Fajeri mengatakan, sekolahnya memiliki kekuatan dalam bidang olahraga dan seni.

Kegiatan kesenian dan olahraga ini diberikan pada kegiatan ekstra kulikuler.

Hal senada juga diungkapkan oleh Sekretaris Dikbud Kabupaten Belitung Paryanta.

Ia mengatakan, sebelum bertugas di dinas, dirinya pernah mengabdi di Smanda dari 1992 sampai 2003.

Selama itu pula prestasi kesenian Belitung di tingkat SMA sebagian besar didominasi oleh siswa Smanda.

“Jadi dari dulu keunggulan sekolah ini memang ada di olahraga dan seni, karena itu wajar bila banyak prestasi Belitung di tingkat pelajar itu asalnya dari sini,” kata Paryanta.

Berita ini hasil observasi dan wawancara Pos Belitung, Agustus 2015.

Semoga kisah ini bermanfaat yah. (posbelitung.co/Wahyu Kurniawan)

Sumber: Pos Belitung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved