Sejarah Pulau Belitong
Menelisik Pulau Kalimuak, Ada Terowongan yang Disebut Tembus Sampai ke Museum
Kalimuak yang selama ini terlihat sederhana ternyata menyimpan begitu banyak cerita di dalamnya.
Patrik masih ingat ketika masa kecilnya dulu sering menyambangi Kalimuak untuk memburu sesajian tersebut.
Kebiasaan berburu sesajian itu pun masih berlaku hingga generasi masa kini.
Setidaknya itu terbukti dengan masih ditemukannya sejumlah perangkap tradisional di sekitar keramat tersebut.
“Ayah saya keturunan Orang Juru, perantau asal Johor (Malaysia), dulu ia sering marah kalau kami mengambil sesajian di sini, karena sesajian itu katanya untuk orang buang sial,” tutur Patrik.
Masih di deretan yang sama, sebuah pemandangan berbeda mengundang decak kagum.

Di sana terdapat sebuah tugu kuno dari era kolonial Belanda.
Tugu setinggi kurang lebih 12 meter tersebut memiliki empat bidang datar dengan lebar pangkal sepanjang tiga meter dan pondasi berukuran 4x4 meter.
Keberadaan tugu tersebut pernah tergambar dalam sebuah foto Kalimuak yang diambil pada kurun waktu 1910-1930.
Namun kebenaran foto itu sempat disanksikan lantaran banyak orang hanya mengenal Kalimuak dari kejauhan.
Sayang kata Patrik, tidak ada yang tahu secara pasti sejak kapan dan untuk tujuan apa tugu itu dibangun.
Sebaris dari tugu tersebut, terdapat sebuah benda buatan berbentuk kubus di mana pada bagian atasnya juga mengerucut menyerupai piramid.
Benda berukuran lebar 2 meter dan tinggi 1,3 meter itu terbuat dari batu karang dan diplester dengan semen.
Kondisinya tampak tak terawat dengan lilitan tumbuhan rambat dan sebagian besar plester semennya pun telah mengelupas.

Benda buatan ini tampak berada dalam barisan lurus bersama tugu dan beton keramat.
Tepat di arah barat laut dari barisan tersebut terdapat sebuah makam bertambak kayu bercorak Melayu Islam.