Idi Amin si Diktator Uganda Lari Tanpa Busana, Tertangkap Basah Mesum dengan Istri Rekan Tentaranya
"Amin itu jenis prajurit yang disukai para perwira Inggris: bertubuh besar dan tidak berpendidikan. Menurut teori mereka..."
Masa kanak-kanak si "Badut" ini sebenarnya berat. Ia dilahirkan sekitar tahun 1924 - 1926, di Koboko, distrik Nil Barat terkecil di Uganda, negeri kecil yang subur di tepi Danau Victoria, mata air Sungai Nil.
Ayahnya dari suku Kakwa, ibunya suku Lugbara, dua suku yang masih bertetangga. Tapi begitu Amin lahir, kedua orang tuanya berpisah. Ibu' Amin
Ibu Amin langsung memboyongnya ke koloni suku Nubia di Lugazi, ± 40 km dari Jinja, sebuah kota besar di tepi Danau Victoria. Banyak orang Nil Barat menjadi buruh di perkebunan gula di sana.
Baca: Rocky Gerung Sebut Rezim Tak Punya Ide, Lalu Terangkan Mental Babi Hutan di Kasus Ratna Sarumpaet
Baca: Begini Respon Fadli Zon hingga Dahnil Anzar Saat Ditantang Debat Budiman Sudjatmiko
Entahlah, apakah ia juga memburuh. Yang jelas ia wanita pengekor kamp. Hidup berpindah- pindah mengikuti kamp.
Dalam sebuah wawancara, Amin pernah bercerita, "Keluarga saya miskin. Dulu saya harus mengangkut air, memasak, dan sore hari menggali untuk bantu-bantu mencari nafkah."
Belakangan ibu Amin pindah ke Buikwe, 18 km dari Jinja. Sampai tahun 1954 ia kumpul kebo bersama pria sebaya. Sekembalinya ke Jinja, mereka bergabung di barak tentara.
Entah bagaimana ia berhasil menggaet jejaka muda, Kopral Yafesi Yasin, juru tulis di Kesatuan King's Africa Rifles (KAR, tentara kolonial di bawah Inggris).
Sudah tentu Kopral Yasin diejek sana-sini. Usia pacarnya dua kali usianya! Apalagi sejak pindah ke situ, ibu Amin buka praktek dukun.
Tak jelas setelah beberapa lama, akhirnya Kopral Yasin "menendang" ibu Amin juga, sehingga terpaksalah Amin dan ibunya kembali ke Buikwe.
Ketika kemudian Yasin jatuh sakit sampai meninggal, menurut orang barak, Yasin "dikerjai" ibu Amin.
Baca: Semua Orang Ngomongin Bu Ratna, Sudjiwo Tedjo: Halah Bentar Lagi Akan Lupa
Baca: Lucinta Luna Meradang, Akun Official-nya Komentari Pernyataan Atta Halilintar, Singgung Soal Bayaran
Kabur bugil ala Adam
Mungkin tak banyak yang tahu, kalau Jenderal Idi Amin memulai karier militernya di dapur. Ketika berangkat remaja, entah tahun 1943, entah 1946, Amin masuk KAR, sebagai asisten koki.
Ini suatu peningkatan, setelah sebelumnya ia sempat jadi penjaja kue. Tapi peperangan memberi Amin banyak kesempatan.
Dalam PD II ia dikirim ke Birma, kemudian ikut memadamkan pemberontakan suku Mau-mau di Kenya (1952 - 1956). Belakangan ia dikirim berlatih ke Israel dan memperoleh wing penerjun.
Singkat kata, ketika Uganda merdeka pada tahun 1962, Idi Amin salah satu dari hanya 2 orang pribumi Uganda yang berpangkat perwira.