Inilah 5 Peristiwa Heboh di Belitung 3 Tahun Silam dari Bandara Lumpuh Hingga Sumur Mengering
Di Belitung sendiri juga terpantau memiliki dua titik api yakni di Membalong dan Badau. Namun dua titik api tersebut kurang begitu ...
POSBELITUNG.CO -- Bulan Oktober 2018 kini sudah memasuki pekan kedua.
Sejumlah desa di Pulau Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) telah merasakan hujan secara bergantian.
Wisatawan datang silih berganti di bandara internasional HAS Hanandjoeddin Tanjungpandan.
Nah peristiwa apa saja yang akan terjadi nanti hingga akhir Oktober 2018?
Tentu ada sejumlah agenda yang telah disiapkan.
Namun kita tidak bisa memastikan apa yang akan terjadi selanjutnya.
Adapun yang bisa kita ketahui adalah masa lalu.
Nah ngomong-ngomosong soal masa lalu ini.
Ada sejumlah peristiwa yang patut kalian ketahui, yang terjadi di Pulau Belitung 3 tahun lalu atau tepatnya pada bulan Oktober 2015.
Berikut ini rangkuman posbelitung.co dari hasil liputan yang sudah diterbitkan di koran Pos Belitung.
Simak rangkumannya berikut ini :
1. Sail Tomini 2015
Lima perahu layar yacht berlabuh di perairan pantai Tanjung Kelayang, Desa Keciput, Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Rabu (7/10/2015) sore.
Kehadiran kelima perahu tersebut menjadi perhatian sejumlah perahu nelayan yang kebetulan melintas.
Lima perahu tersebut merupakan bagian dari peserta rally yacht Sail Tomini 2015. Menurutnya, beberapa peserta rally yacht tersebut sudah lebih dulu sampai di Tanjung Kelayang.
“Lima yacht ini sudah masuk beberapa hari lalu, ada yang sudah dua hari, ada yang sudah tiga hari, dan ada juga yang sudah berangkat lagi,” kata Jasagung kepada Pos Belitung, Rabu sore.
Rangkaian Sail Tomini 2015 di Belitung berlangsung 15-19 Oktober.
2. PLTD Pilang Bongkar Mesin
Terjadi pemadaman listrik di Belitung akibat sejumlah proyek pengembangan jaringan PLN.
Manajer PLN Unit Layanan Tanjungpandan Doni mengatakan, proyek pengembangan jaringan PLN meliputi penambahan tiang dan kabel sepanjang 145 Kilometer Sirkuit (Kms).
Selain itu terdapat pula proyek penambahan 45 travo baru.
Kedua proyek tersebut tersebar di sejumlah desa baik di Kabupaten Belitung maupun Kabupaten Belitung Timur (Beltim).
“Selama kegiatan tersebut kami terpaksa memadamkan aliran listrik untuk keselamatan, kami mohon maaf kepada pelanggan dan stakeholder,” kata Doni ketika ditemui Pos Belitung di ruang kerjanya, Senin (19/10/2015) sore.
PLN juga melaksanakan servis overhaul pada pembangkit.
Servis pembangkit dilakukan dalam bentuk kegiatan bongkar mesin PLTD Pilang.
Tak hanya PLTD Pilang, pembangkit di PLTU Suge juga sedang memasuki masa inspeksi.
Kegiatan inspeksi yang dimaksud yakni pengecatan mesin.
“Kondisi ini membuat sejumlah pembangkit seperti di Pilang dan Suge keluar dari sistem sehingga pemadaman sulit kami hindari,” kata Doni.
3. Kekeringan
Musim kemarau berlangsung selama tiga bulan hingga sampai bulan Oktober.
Akibatnya banyak sumur warga mengering.
Bahkan ada usaha depot air isi ulang sampai berhenti beroperasi lantaran sumur bor juga ikut mengering.
Sebuah sumur di tapian Tegil Kik Dagul sempat menjadi harapan warga seputara Pangkallalang dan Paal Satu.
Usaha jual air jeriken juga kemudian muncul di Aik Pancor.
Setiap jeriken air dipatok Rp 4000.
Dan penjualnya biasa mendapat pesanan hingga kurang lebih 250 jeriken per hari.
4. Kabut Asap
Kamis (22/10/2015) pagi Belitung diselimuti kabut asap.
Stasiun Meteorologi Tanjungpandan menyebut sumber asap tersebut berasal dari Kalimantan Selatan (Kalsel), Kalimantan Timur (Kaltim), Kalimantan Tengah (Kalteng), dan sebagian dari Kalimantan Barat (Kalbar).
Asap tersebut berasal dari ratusan titik api.
Di Belitung sendiri juga terpantau memiliki dua titik api yakni di Membalong dan Badau.
Namun dua titik api tersebut kurang begitu berpengaruh terhadap kondisi kabut asap yang melanda Belitung saat itu.
Kiriman asap Kalimantan terjadi karena arah angin sekarang berasal dari tenggara.
Arah angin juga sesekali mulai bergeser dari arah selatan.
Jarak pandang di bandara pada waktu pagi sempat berkisar 2000-3000 meter.
Namun setelah pukul 10.00 WIB, jarak pandang menurun hingga kurang dari 1000 meter.
5. Bandara Lumpuh
Bandara H.AS Hanandjoeddin Tanjungpandan menghadapi kabut asap terburuk sepanjang tahun 2015, Senin (26/10).
Jarak pandang yang hanya tersisa sekitar 200 meter membuat bandara lumpuh dan semua penerbangan akhirnya dibatalkan.
“Kondisi ini merupakan kabut asap terburuk sepanjang 2015, jarak pandang sekarang tinggal 200 meter saja,” kata Kasi Teknik dan Operasi Bandara HAS Hanandjoeddin Tanjungpandan, Senin sore.
Begini kronologisnya :
- Pukul 07.30 pesawat Citilink asal Jakarta gagal mendarat karena jarak pandang kurang dari 1000 meter. Pilot akhirnya memutuskan kembali ke Jakarta
- Pukul 07.50 pesawat Sriwijaya Air asal Jakarta juga gagal mendarat dan kembali lagi ke Jakarta.
- Pukul 09.00 jarak pandang di bandara berkisar 700 meter.
- Pukul 12.00 jarak pandang kembali memburuk hingga tinggal 300 meter. Disusul kemudian pengumuman pembatalan penerbangan Sriwijaya pertama nomor penerbangan SJ 051 tujuan Jakarta pada pukul 12.07 WIB.
- Pukul 13.06 kabut asap tak kunjung membaik, maskapai Sriwijaya kembali mengumumkan pembatalan dua penerbangan tujuan Jakarta dan Pangkalpinang.
- Pukul 13.30 bandara diselimuti kabut asap terburuk sepanjang 2015 yang membuat jarak panjang hanya sekitar 200 meter
- Sekitar Pukul 14.00 Garuda Indonesia sudah membatalkan seluruh penerbangannya, yakni dua pesawat tujuan Jakarta dan satu tujuan Pangkalpinang.
- Pukul 15.00 dua penerbangan yang tersisa yakni Wings Air tujuan Pangkalpinang dan Sriwijaya Air Tujuan Jakarta akhirnya ikut membatalkan penerbangannya.
Nah itu tadi lima peristiwa yang terjadi pada Oktober 2015.
Semoga kalian bisa mengambil pelajaran dari peristiwa tersebut. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/belitung/foto/bank/originals/papan-informasi-penerbangan-di-bandara-has-hanandjoeddin_20181009_183102.jpg)