Lipsus Tambang Timah Beltim

Open Pit Nam Salu, Jejak Tambang Timah Terbuka yang Kini Menuju Geopark Dunia

Di masanya Open Pit merupakan tambang timah terbesar di Asia Tenggara.

Bangkapos.com/Resha Juhari
Lubang bekas galian tambang dikenal Open Pit di Kecamatan Kelapa Kampit, Belitung Timur (Beltim). 

Menjadi tempat wisata awalnya cikal bakal, eks Open Pit adalah dari ide sekelompok masyarakat sekitar Open Pit Nam Salu.

Yang kemudian dikembangkan masyarakat yang mengatas namakan Komunitas Pencinta Alam Kampit (Kompak).

Satu di antara pencentus tempat wisata Open Pit, adalah Tino Christian. Ia menjelaskan ide berawal dari kunjungannya bersama teman-temannya ke Open Pit.

Baca: Dosen Teknik Pertambangan UBB: Penambangan Ramah Lingkungan

Mereka ditanyai oleh penambang sekitar alasan mengunjungi tempat tersebut. Tino pun hanya menjawab, "Nganyau (jalan-jalan, red) be, bagus lokasinye dijadikan tempat wisata ini sih," ujarnya kepada penambang yang ada di sekitar lokasi Nam Salu.

Caption: Pengunjung Fuk Salu, kawasan Open Pit ber-swafoto dengan latar bekas tambang terbuka.
Caption: Pengunjung Fuk Salu, kawasan Open Pit ber-swafoto dengan latar bekas tambang terbuka. (Pos Belitung/Novita)

Sontak saja penambang tersebut pun menertawai jawaban Tino saat itu. Dari wacana tersebut, Tino bersama teman-temannya berinisiatif mendirikan Komunitas Pencinta Alam Kampit (Kompak) yang nanti aktif mempromosikan lokasi wisata Open Pit.

"Masih banyak selintangan wisatawan yang tidak tahu, saat menemani mereka mengunjungi Open Pit, dikira mereka Open Pit peninggalan Belanda. Padahal bukan, ini dikerjakan PT BHPI Australia," jelas Tino.

Ia juga menjelaskan open pit berarti tambang terbuka dan Nam Salu yang berarti timah selatan.

"Jadi dulunya urat timah putih di Kelapa Kampit letaknya di utara, kebetulan Open Pit ini letaknya di selatan, jadi katakan Open Pit Nam Salu.

Kepala Desa Senyubuk Annasrul Hakim mengatakan, Open Pit Nam Salu berlokasi di Desa Senyubuk. Tempat wisata ini dikembangkan oleh masyarakat Desa Senyubuk dan Desa Mentawak.

Anas menjelaskan pada September 2016 lalu, tim pengelola geopark Nasional, yakni ITB 81 pernah mengunjungi tempat ini.

"Mereka datang ke sini melihat Open Pit. Mereka ini kebanyakan dari geologis melihat potensi Open Pit ini sangat baik untuk dijadikan geopark.

Pengunjung sedang melakukan kegiatan camping dalam pengawasan komunitas Kompak di tepi Danau Kawan Open Pit Nam Salu, Gunong Kik Karak Kelapa Kampit.
Pengunjung sedang melakukan kegiatan camping dalam pengawasan komunitas Kompak di tepi Danau Kawan Open Pit Nam Salu, Gunong Kik Karak Kelapa Kampit. (IST)

Mereka pun menghadap Bupati Beltim dan dijelaskan ini untuk memajukan pariwisata yang ada di Beltim. Bupati pun mendukung," ujar Anas.

Open Pit saat ini dalam proses UNESCO Global Geopark (UGG).

"Kita berupaya potensi pariwisata yang ada di Open Pit ke depannya bisa menjadi pendapatan untuk masyarakat sekitar," ujar Anas

Desa Senyubuk juga berupaya mendorong masyarakat sekitar Open Pit melalui pelatihan-pelatihan sadar wisata, dan pelatihan Bahasa Inggris melalui Disbudpar Kabupaten Beltim.

Sumber: Pos Belitung
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved