Lipsus Tambang Timah Beltim
Open Pit Nam Salu, Jejak Tambang Timah Terbuka yang Kini Menuju Geopark Dunia
Di masanya Open Pit merupakan tambang timah terbesar di Asia Tenggara.
Tak hanya wisatawan lokal yang pernah berkunjung ke Open Pit, wisatawan mancanegara juga pernah singgah ke kawasan ini. Seperti dari Korea, Jepang, Perancis, German, Amerika, dan Belanda.
Ada juga yang mengadakan FGD di Desa Senyubuk, seperti wisatawan dari Vietnam, Myanmar, Malaysia, Filipina, dan Australia yang dibawah oleh rekan-rekan dari UGM.
Eks Sekretaris Badan Pengelola Geopark, Yuspian menjelaskan Open Pit merupakan satu diantara geo site dalam geopark Pulau Belitung berstatus nasional pada 2017 lalu.
Menurut Yuspian, Pulau Belitung memiliki warisan sejarah tambang timah terbuka dan terbesar di Asia Tenggara.
Haji Abdul Rivai Latif, mantan Kepala Produksi PT BHPI Autralia (Melbourne), menjelaskan PT BHP memiliki banyak cabang di negara luar Australia.
PT BHP di Indonesia hanya membuka tambang pertama kali di Pulau Belitung. Ia mengaku bekerja pada PT BHPI sejak 1972 hingga 1994 (22 tahun).
"Dulu kalau setop sehari saja, kami kehilangan sekitar hampir 15.000 US Dollar. Dulu waktu dolar sekitar Rp 400 lebih, jadi memang dijaga benar lah. Jadi mill operasi satu hari full jam 6 pagi sampai jam 6 sore. Ada istilah full servis produksi," kata Rivai ditemui Selasa (9/10/2018).
Pada saat itu peleburan timah terpaksa dikirim ke Pulau Penang di Malaysia.
"Grade-nya timah ada dua dulunya. Kalau low grade di bawah 30 persen dikirim ke kapal PAS ke Inggris. Dari Pulau Penang ada yang lewat Singapura untuk ke Inggris, high grade dari Penang langsung ke Malaysia," ujar Rivai. (q5)
