Reuni 212 Akan Diikuti 4 Juta Orang, Dijaga 20 Ribu Petugas, Ada Nissa Sabyan yang Bakal Hadir
Reuni 212 Akan Diikuti 4 Juta Orang, Dijaga 20 Ribu Petugas, Ada Nissa Sabyan yang Bakal Hadir
Wiranto menilai tak relevan lagi karena Ahok sendiri telah ditahan dan permasalahan tersebut sudah dianggap selesai.
"Gerakan itu kan sudah punya tujuan, sudah jelas sasarannya, ke saudara Ahok dan itu sudah selesai," ujarnya.
"Kalau sudah selesai nanti mau demontrasi lainya ya silahkan saja, Tapi kan kalau demontrasi soal Ahok tak relevan lagi," katanya di Bandung, Selasa (28/11/2018).
7. Reaksi MUI Jabar dan PBNU
Ketua Pengurus Harian Tanfidziyah PBNU, Robikin Emhas meminta agar Reuni Akbar 212 tidak menjadi ajang politisasi agama.
"Reuni 212 jangan terjadi politisasi agama. Dalam bingkai NKRI, mari jadikan agama sebagai inspirasi, bukan aspirasi. Mari jadikan agama untuk pemuliaan harkat dan martabat kemanusiaan," ujar Ribikin dalam rilis yang diberikan kepada awak media, Kamis (29/11/2018).
Baca: Jackson dan Sophia Teratas, Inilah Nama-nama Bayi Terpopuler di Dunia Tahun 2018
Baca: Video Wajah Karyawan Dicelup dalam Sup Panas Beredar, Sang Bos Beri Alasan Itu Hanya Candaan
Robikin mewajarkan, jika reuni yang akan digelar pada Minggu 2 Desember 2018 itu, menjadi pertemuan yang memperkuat silahturahmi diantara sesama umat islam (ukhuwah islamiyah).
"Kalau kegiatan itu dimaksudkan sebagai ajang silaturahim, silakan saja karena silaturahim adalah perintah agama. Tentu hal itu harus dilakukan dengan tetap menjunjung tinggi adab dan tata cara bersilaturahim," katanya.
Gelaran yang akan berlangsung di Monas itu, diharapkannya, tak dicederai dengan ucapan dan tindakan yang berisikan ujaran kebencian maupuan adu domba.
"Jangan sampai niat baik mempererat silaturahim, meningkatkan ukhuwah islamiyah dalam forum Reuni 212 justru merusak ukhuwah wathaniyah dan ukhuwah insaniyah," tutur Robikin.
Dilansir dari Kompas.com, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat mengimbau masyarakat di Jawa Barat agar tidak melakukan mobilisasi dan ikut serta dalam kegiatan reuni 212 yang rencananya akan digelar pada 2 Desember 2018 di Jakarta.
MUI berpandangan, kegiatan yang dilakukan sudah kehilangan ruhnya.
"Dari hasil pengamatan kami, kegiatan reuni 212 itu sudah tidak murni lagi sebagai kegiatan keagamaan. Kegiatannya sudah melenceng ke arah politik," kata Ketua MUI Jawa Barat Rachmat Syafei di kantornya, Jalan LLRE Martadinata, Kota Bandung, Rabu (28/11/2018).
Baca: Ridwan Kamil Sebut Tak Masalah Orang Gila Punya Hak Pilih, Contoh Kemenangan Prabowo-Hatta 2014
Baca: Diputus Pacar Karena Gemuk, Wanita Korsel Ini Balas Dendam dengan Turunkan Berat Badan, Ini Hasilnya
Rachmat menjelaskan, pada awalnya kegiatan 212 muncul dari peristiwa kasus penistaan agama yang dilakukan oleh Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai gubernur DKI Jakarta pada waktu itu.
Saat itu, MUI pun sudah mengeluarkan pendapat dan sikap keagamaan sebagai perwakilan ulama.
Ahok pun sudah dinyatakan bersalah bahkan kini masih menjalani hukuman pidana. Artinya, kasus tersebut sebenarnya sudah dinyatakan selesai.
"Jadi banyak warga yang datang ke MUI Jabar, menanyakan esensi 212. Karena masalah yang memicu munculnya gerakan 212 sudah selesai. Jadi tidak ada esensinya lagi sekarang harus melaksanakan reuni. Sekarang masalahnya apa? Kan sudah selesai," katanya.
MUI pun mengimbau agar masyarakat Jawa Barat tidak terprovokasi dengan kegiatan yang tidak jelas asal usulnya.
Sebagai daerah yang memiliki jumlah penduduk terbesar di Indonesia, masyarakat Jawa Barat lebih baik melakukan kegiatan yang bermanfaat seperti melaksanakan pengajian di masjid-masjid, istigasah, atau zikir bersama untuk keselamatan bangsa Indonesia.
8. Diwarnai Aksi Protes
Sebelumnya, ratusan orang berunjuk rasa mendatangi kantor Gubernur DKI Jakarta, di Balai Kota DKI, Jakarta pusat, Kamis (29/11/2018).
Baca: Tokoh dan Ormas Ini Tak Sepakat Aksi Reuni 212 di Monas, Panitia Sebut Ada Upaya Menghalangi
Baca: Kerangka Makhluk Laut Misterius Ini Terdampar di Pantai Selandia Baru, Bikin Bingungkan Warga Lokal
Beberapa dari mereka berhasil memaksa masuk dan menduduki pelataran halaman kantor sang Gubernur yang dijaga ketat aparat kepolisian.
Kehadiran massa yang datang sejak siang hari dan bertahan hingga petang ini meminta Anies Baswedan mencabut izin aksi Reuni Akbar 212 yang direncanakan dilaksanakan pada Minggu, 2 Desember 2018 di kawasan Monas.
Sekjen Presidium Nasional Gerakan Jaga Indonesia Budi Djarot saat ditemui di lokasi aksi, menuturkan bahwa reuni 212 sama sekali tak memiliki urgensi apapun.
Ia khawatir, pelaksanaannya jadi sumbu awal dari perpecahan di Ibu kota.
"Saya pastikan, itu (reuni 212) pasti ada agenda-agenda politik didalamnya. Saya pastikan, pasti ada orasi-orasi politik yang menjatuhkan Indonesia. Kami akan jaga ini semua," kata Budi.
9. Jaminan Panitia
Ketua Persaudaraan Alumni 212, Slamet Maarif memastikan aksi Reuni Akbar 212 yang akan digelar Minggu (2/12/2018) tidak akan ada unsur politik.
Untuk meyakinkan publik, Slamet Maarif pun menjelaskan ada beberapa hal yang telah disepakati pihak panitia Reuni Akbar 212.
Baca: Penampilan Aurel Hermansyah di Panggung Ini Jadi Perbincangan, Sebut Dirinya DJ Ter-Hot di Sentul
Baca: Roy Marten Unggah Fotonya Bersama Gading, Bangkit Anakku, Selesaikan Pertandinganmu
Beberapa kesepakatan di antaranya adalah tidak diperkenankannya peserta Reuni Akbar 212 memakai atribut partai politik.
Peserta Reuni Akbar 212, kata dia, diperkenankan membawa bendera merah putih atau bendera Tauhid.
Bila ditemukan peserta Reuni Akbar 212 yang melanggar aturan tersebut, lanjutnya, maka pihaknya tak segan akan mengamankan yang bersangkutan.
Hal itu disampaikan Slamet Maarif dalam acara Talkshow TVone, Jumat (30/11/2018).
Slamet mengatakan bila ada yang tetap memandang Reuni Akbar 212 mengandung muatan politik, itu menjadi hak setiap orang.
"Saya ga bisa menghalangi, ada tokoh politik yang datang terbuka untuk umum," katanya.
Slamet juga menjelaskan bahwa dalam aksi Reuni Akbar 212 tersebut pihaknya akan mengedapankan beberapa hal.
"Tiga dimensi akan ditonjolkan yaitu keumatan, kebangsaan dan kemanusiaan," ucapnya.
Baca: Selain Berjabat Tangan, Ada yang Menjulurkan Lidah, Ini 6 Cara Unik Mengucap Salam di Dunia
Baca: Tontowi Ahmad Ikut Tes CPNS 2018: Lebih Sulit Soal SKD daripada Lawan Ganda Campuran China
Sementara itu, Slamet Maarif bersyukur karena rencana aksi yang disebut-sebut tandingan Reuni Akbar 212 batal digelar di hari yang sama.
Hal itu berdasarkan atas rekomendasi pihak kepolisian.
Tak berhenti di situ, Slamet Maarif juga mengucapkan terima kasih kepada Ketua Umum Forum Silaturahmi Aktivis 212, Kapitra Ampera.
"Kemudian saya bersyukur Bang Kapitra batalkan aksi di 212 besok karena saran dari polisi. Sehingga Insyaallah akan tambah kedamaian kesejukan acara kita, terimakasih Bang Kapitra.
Kita doakan Bang Kapitra bikin di momen yang berbeda kita doakan juga biar sukses kalau bikin di momen yang berbeda," tambah Slamet Maarif.
Baca: Ini Daftar Negara-negara Paling Berbahaya di Dunia Tahun 2018, Indonesia Peringkat Berapa?
Baca: 5 Potret Clarissa Wang, Wanita Paling Beruntung yang Dinikahi Crazy Rich Surabaya Jusup Maruta
Kapitra Ampera turut menyampaikan beberapa hal terkait acara yang disebut-sebut sebagai tandingan reuni akbar 212.
Kapitra Ampera memaparkan bahwa pihaknya harus terima atas rekomendasi dari pihak kepolisian.
Namun, Kapitra Amperamenegaskan, aksi 212 tersebut bukanlah milik satu kelompok, melainkan milik umat Islam.
"Artinya aksi 212 bukanlah milik satu kelompok tapi milik umat Islam dari berbagai latar belakang, meski dalam pilihan politik mungkin tidak sama, tapi dalam satu kesatuan keumatan mereka menyatu," paparnya.
"Saya ingin tegaskan dari pihak kita tidak akan mungkin menggembosi atau mengacaukan acara yang sudah mau digagas pihak 212, itu pasti," ujarnya menambahkan. (*)
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Reuni 212 Diikuti 4 Juta Orang Dijaga 20 Ribu Petugas, Ini Kekhawatiran Istana, MUI, NU
Baca: Nia Ramadhani Minta Para Suami Tiru Sikap Ardi Bakrie, Gak Cuma Ingat Istri Tapi Juga Anaknya
Baca: Muzdalifah Ditertawakan Jedar soal Jarak Usia dengan Kekasih, Reaksinya: MasyaAllah Teganya
Baca: Demi Rp 200 ribu, IRT Ini Ajak Bayinya saat Layani Pria Hidung Belang
Baca: Unggahan Instagram Terbaru Luna Maya Ini Dibanjiri Doa, Ternyata Berisi Puisi Singkat Ini
Baca: Potret Putri Ariel Noah, Allea Anata Irham Ikut Jejak Sang Ayah, Intip Foto-foto Transformasinya Ini