Derita Arifin Bocah Kembar Penderita Kelainan Usus Asal Belitung, 4 Tahun Rasakan Sakitnya BAB
Arifin (4), bocah asal Desa Air Ketekok, Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, menderita kelainan usus sejak lahir.
"Tadi kami sudah ketemu dengan pasien nya, dan besok (kemarin-red) kami berikan saran kepada pasien untuk langsung datang ke UGD (IGD), agar dilakukan pemeriksaan," kata Direktur RSUD H Marsidi Judono Kabupaten Belitung Hendra kepada Posbelitung.co, Selasa (8/1/2019).
Baca: Pengacara Vanessa Angel Mundur, Niat Mau Bantu Bongkar Jaringan Prostitusi Artis tapi Malah Kecewa
Dokter akan memeriksa kondisi terkini kesehatan tubuh Arifin.
Ini tentunya sangat penting buat melakukan rujukan kepada pasien tersebut, sehingga pihak rumah sakit tidak salah mengambil langkah dalam memberikan pelayanan.
"Disitu nanti bisa diketahui layak atau tidak pasien itu dirujuk atau tidak, karena perujukan itu kondisi pasien harus siap secara fisik.
Apabila sudah siap nanti kondisi pasien, administrasi harus disiapkan, termasuk biaya segala macam selama di rumah sakit rujukan. Karena bapak sama ibu nya ingin berangkat, kalau sudah clear semua baru berangkat," kata Hendra.
Penyakit yang diderita Aripin diketahui sejak bocah lelaki itu berusia 4 bulan.
Bocah ini, tercatat sudah tiga kali berobat ke RSUD H Marsidi Judono, antara usia bocah tersebut berkisaran 4 - 5 bulan. Saat itu berat badan pasien sangat rendah, yaitu 4 - 5 kilogram (kg).
"Saran dokter waktu itu harus dinaikkan 10 kilogram. Tapi setelah itu pasien terus berada dirumah, dan tidak pernah berobat lagi, dari Agustus 2014 sampai sekarang.
Keluarga pasien sebetulnya mengetahui bahwa harus dioperasi, tapi mereka khawatir tidak ada biaya untuk operasional disana. Kalau pasien nya sudah ter cover BPJS Kesehatan," bebernya.
Baca: Ustaz Yusuf Mansur Jenguk Ustaz Arifin Ilham, Sempat Menangis dan Unggah Video Ini
Kata Hendra, kondisi Aripin terbilang sangat kuat, lantaran sudah bertahan selama 4 tahun.
"Jadi mereka (orangtua Arifin, red) berusaha, menjalankan proses pengeluaran kotoran itu tadi setelah tekanan kotoran di tubuhnya tinggi," kata dia.
Menurut Hendra, penyakit yang diderita oleh pasien tersebut adalah Hisprung.
Itu merupakan penyakit kelainan sejak lahir, lantaran tidak terdapat sebagian atau seluruh otot - otot usus besar oleh persyarapan, sehingga usus pasien tersebut tidak bisa berfungsi dengan baik.
"Usus besar ini kan bergerak seperti gelombang, nah itu tidak ada gerakan sSehingga kotoran tidak bisa mencapai anus untuk keluar, jadi memerlukan bantuan dari luar untuk mengeluarkan kotoran.
Caranya menggunakan selang segala macam, tapi menunggu kotoran di perutnya banyak dulu, baru bisa dikeluarkan," jelas Hendra.