Derita Arifin Bocah Kembar Penderita Kelainan Usus Asal Belitung, 4 Tahun Rasakan Sakitnya BAB

Arifin (4), bocah asal Desa Air Ketekok, Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, menderita kelainan usus sejak lahir.

Editor: Fitriadi
Pos Belitung/Adelina Nurmalitasari
Arifin menunjukkan perutnya yang membesar akibat menderita kelainan usus, saat berada di rumahnya, Jalan Air Ketekok, Desa Air Ketekok, Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, Senin (7/1/2019). 

POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Arifin (4), bocah kembar asal Desa Air Ketekok, Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menderita kelainan usus sejak lahir.

Sudah empat tahun putra pasangan Maman dan Sri Rahayu merasakan sakitnya saat hendak buang air besar (BAB).

Saat disambangi Posbelitung.co, tak ada kata keluar dari bocah pendiam itu.

Berdiri di samping saudara kembarnya Abidin, Aripin terlihat lebih pendek. Kaki dan tangannya pun terlihat lebih kecil.

Perutnya besar, tak sebanding dengan tubuh mungilnya. Perutnya pun terasa keras saat disentuh.

Baca: Misteri Pembunuhan Suami Istri di Belitung Mulai Terungkap, Polisi Kantongi Nama Terduga Pelaku

Bocah yang lahir 4 September 2014 ini sejak lahir menderita kelainan usus. Akibatnya, ia tak bisa buang air besar (BAB) seperti selayaknya.

"Kalau BAB harus dipancing obat pencahar, disemprot cairan infus baru keluar. Kadang die sampai nangis," kata Maman saat ditemui posbelitung.co di rumahnya, Jalan Air Ketekok, Desa Air Ketekok, Tanjungpandan, Senin (7/1/2019) sore.

Hal itu rutin dilakukan orangtuanya sebulan sekali. Selain itu, saat sudah banyak makan, Aripin sampai muntah dan tubuhnya lemas.

Berbagai upaya sudah dilakukan orangtuanya. Di umur 4 bulan, Aripin bahkan 3 kali diopname di rumah sakit.

Ayahnya yang hanya bekerja sebagai kuli bangunan tak dapat berbuat banyak.

Kini, orangtuanya berupaya agar Aripin dapat pengobatan yang lebih layak. Rencananya, bocah pendiam itu akan dirujuk ke rumah sakit di Jakarta.

"Ingin dirujuk ke rumah sakit di Jakarta biar ditangani lebih lanjut. Biar sembuh dan sehat. Apalagi nanti juga mau sekolah," kata Maman.

Baca: Sebar Hoaks 7 Kontainer Surat Suara Tercoblos, 4 Warga Asal Bekasi hingga Balikpapan Ditangkap

Pihak keluarga pun kini berharap uluran tangan para donatur yang berkenan membantu biaya berobat anak kedua dari tiga bersaudara itu.

Bagi yang ingin membantu bocah Aripin bisa menghubungi ayahnya, Maman di 081929673103.

Sebelum dibawa berobat ke Jakarta, Arifin  rencananya bakal dilakukan pemeriksaan di IGD RSUD H Marsidi Judono Kabupaten Belitung.

"Tadi kami sudah ketemu dengan pasien nya, dan besok (kemarin-red) kami berikan saran kepada pasien untuk langsung datang ke UGD (IGD), agar dilakukan pemeriksaan," kata Direktur RSUD H Marsidi Judono Kabupaten Belitung Hendra kepada Posbelitung.co, Selasa (8/1/2019).

Baca: Pengacara Vanessa Angel Mundur, Niat Mau Bantu Bongkar Jaringan Prostitusi Artis tapi Malah Kecewa

Dokter akan memeriksa kondisi terkini kesehatan tubuh Arifin.

Ini tentunya sangat penting buat melakukan rujukan kepada pasien tersebut, sehingga pihak rumah sakit tidak salah mengambil langkah dalam memberikan pelayanan.

"Disitu nanti bisa diketahui layak atau tidak pasien itu dirujuk atau tidak, karena perujukan itu kondisi pasien harus siap secara fisik.

Apabila sudah siap nanti kondisi pasien, administrasi harus disiapkan, termasuk biaya segala macam selama di rumah sakit rujukan. Karena bapak sama ibu nya ingin berangkat, kalau sudah clear semua baru berangkat," kata Hendra.

Penyakit yang diderita Aripin diketahui sejak bocah lelaki itu berusia 4 bulan.

Bocah ini, tercatat sudah tiga kali berobat ke RSUD H Marsidi Judono, antara usia bocah tersebut berkisaran 4 - 5 bulan. Saat itu berat badan pasien sangat rendah, yaitu 4 - 5 kilogram (kg).

"Saran dokter waktu itu harus dinaikkan 10 kilogram. Tapi setelah itu pasien terus berada dirumah, dan tidak pernah berobat lagi, dari Agustus 2014 sampai sekarang.

Keluarga pasien sebetulnya mengetahui bahwa harus dioperasi, tapi mereka khawatir tidak ada biaya untuk operasional disana. Kalau pasien nya sudah ter cover BPJS Kesehatan," bebernya.

Baca: Ustaz Yusuf Mansur Jenguk Ustaz Arifin Ilham, Sempat Menangis dan Unggah Video Ini

Kata Hendra, kondisi Aripin terbilang sangat kuat, lantaran sudah bertahan selama 4 tahun.

"Jadi mereka (orangtua Arifin, red) berusaha, menjalankan proses pengeluaran kotoran itu tadi setelah tekanan kotoran di tubuhnya tinggi," kata dia.

Menurut Hendra, penyakit yang diderita oleh pasien tersebut adalah Hisprung.

Itu merupakan penyakit kelainan sejak lahir, lantaran tidak terdapat sebagian atau seluruh otot - otot usus besar oleh persyarapan, sehingga usus pasien tersebut tidak bisa berfungsi dengan baik.

"Usus besar ini kan bergerak seperti gelombang, nah itu tidak ada gerakan sSehingga kotoran tidak bisa mencapai anus untuk keluar, jadi memerlukan bantuan dari luar untuk mengeluarkan kotoran.

Caranya menggunakan selang segala macam, tapi menunggu kotoran di perutnya banyak dulu, baru bisa dikeluarkan," jelas Hendra.

Ajak Dokter Kunjungi Aripin, Bocah Penderita Hisprung

 Wakil Bupati Belitung, Isyak Meirobie mengunjungi kediaman Aripin, bocah yang menderita Hirschprung di Jalan Aik Ketekok, Desa Aik Ketekok, Kecamatan Tanjungpandan, Selasa (8/1/2019).

Kedatangan orang nomor dua di Negeri Laskar Pelangi itu mengajak serta Direktur RSUD dr Marsidi Judono dr Hendra, dr Ririn SpAn, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Sosial Haziarto, Asisten I Setda Kabupaten Belitung Mirang Ugandan dan Kades Aik Ketekok Antoni.

Wakil Bupati Belitung Isyak Meirobie beserta jajarannya mengunjungi kediaman Aripin bocah yang menderita Hirshprung, Selasa (8/1/2018).
Wakil Bupati Belitung Isyak Meirobie beserta jajarannya mengunjungi kediaman Aripin bocah yang menderita Hirshprung, Selasa (8/1/2018). (posbelitung.co/dede s)

Dalam kunjungannya, Isyak ingin melihat langsung kondisi bocah berusia empat tahun itu serta memberikan solusi pengobatannya.

"Untuk langkah percepatan, besok (Rabu) segera ke RSUD diperiksa yang komprehensif, karena sudah hampir tiga tahun lebih tidak diperiksa secara lengkap," kata Isyak Meirobie kepada Pos Belitung.

Menurutnya, hasil pemeriksaan dan arahan dokter di RSUD akan menjadi pertimbangan rujukan bagi Aripin menuju rumah sakit di luar daerah.

Selain itu, kata dia, pemda akan berkoordinasi dengan Baznas untuk membantu biaya bagi keluarga ketika mendampingi Aripin berobat di luar daerah. (Posbelitung.co, Adelina Nurmalitasari/Disa Aryandi)

Sumber: Pos Belitung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved