Update Kebencanaan dan Gunung Api Jelang Supermoon Malam Ini, 64 Gunung Api Selalu Dipantau

Update Kebencanaan dan Gunung Api Jelang Supermoon Malam Ini, 64 Gunung Api Selalu Dipantau

Penulis: Teddy Malaka CC | Editor: Teddy Malaka
SERAMBI/BUDI FATRIA
Fenomena "Supermoon" diabadikan dari Masjid di Gampong Pango Raya, Banda Aceh, Senin (14/11) malam. Fenomena alam supermoon terjadi saat bulan mencapai titik terdekat dengan bumi dalam kondisi penuh atau purnama. 

Pada Selasa 19 Februari 2019, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi Kementerian ESDM melaporkan kondisi sejumlah gunung api di Indonesia.

Dari 127 Gunungapi Aktif di Indonesia, 69 gunung dipantau secara menerus 24 jam/hari. Status saat ini:

1 (satu) gunungapi status AWAS/Level IV, yaitu G. Sinabung (Sumut) sejak 2 Juni 2015.

4 (empat) gunungapi status SIAGA/Level III, yaitu G. Agung (Bali) sejak 10 Februari 2018,  G. Soputan  (Sulut) sejak 3 Oktober 2018,  G. Karangetang  (Sulut) sejak 20 Desember 2018, dan G. Anak Krakatau  (Lampung) sejak tanggal 27 Desember 2018.

Sebanyak 15 gunungapi Status Waspada/Level II (Merapi, Marapi, Kerinci, Semeru, Bromo, Rinjani, Sangeangapi, Rokatenda, Lokon, Gamalama, Gamkonora, Ibu, Dukono, Lewotolok dan Banda Api);

Sisanya 49 gunungapi: Status NORMAL/Level I.

1. Gunung Api

- Gunungapi Sinabung (Sumatera Utara)

Tingkat aktivitas Level IV (AWAS). G. Sinabung (2460 m dpl) mengalami erupsi menerus sejak tahun 2013.

Dari kemarin hingga pagi ini visual gunungapi terlihat jelas hingga tertutup kabut.

Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis hingga tebal tinggi sekitar 200 meter dari puncak. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah utara dan barat.

Melalui rekaman seismograf tanggal 18 Februari 2019 tercatat:

2 kali gempa Hembusan, 2 kali gempa Tektonik Lokal, 1 kali gempa Tornillo

Rekomendasi: Masyarakat/pengunjung agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km untuk sektor Utara -Barat, 4 km untuk sektor Selatan - Barat, dan dalam jarak 7 km untuk sektor Selatan - Tenggara, didalam jarak 6 km untuk sektor Tenggara - Timur serta didalam jarak 4 km untuk sektor Utara -Timur.

Masyarakat yang bermukim di sepanjang aliran sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar mewaspadai potensi banjir lahar terutama pada saat terjadi hujan lebat.

Halaman
1234
Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved