Sukses Bermain Saham Ala John Wen, Intip Cara Milenial

John Wen yang lahir dan besar di Medan bisa dikatakan panutan bagi generasi milenial

Editor: Teddy Malaka
KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG
Suasana di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (21/5/2018) 

BANGKAPOS.COM, JAKARTA - John Wen yang lahir dan besar di Medan bisa dikatakan panutan bagi generasi milenial. Di usia yang masih muda belia, dia punya kekayaan yang berlipat dari bermain saham.

Pada 2012, saat usianya baru 20 tahun, John mulai berinvestasi saham.  Dia mengenal saham dari ibunya, seorang trader saham.

Namun dia tidak ingin menjadi trader, tetapi mau menjadi investor saham.

"Saya perhatikan Ibu saya trading saham malah lebih sering cut loss.

Dan semakin sering trading justru semakin tidak efisien," kata dia.

John pun mulai belajar investasi saham secara otodidak.

Dia banyak membaca buku tentang Warren Buffett.

John mengoleksi berbagai buku investasi, akuntansi, dan keuangan.

Kebiasaan menganalisis laporan keuangan perusahaan membuatnya fasih cara membaca kondisi keuangan dan nilai perusahaan.

Di tahun awal menjadi investor, John hanya berani mengoleksi saham-saham unggulan, terutama di sektor perbankan.

Ia pernah membeli BBRI dan untung 30 persen.

"Prinsipnya sederhana, beli murah dan jual saat harganya tinggi," tuturnya.

John pernah belajar analisa teknikal dari perusahaan sekuritas di Medan, namun dia tidak tertarik menerapkannya.

"Saya diajari untuk beli saham saat harga naik. Ini kurang logis sebab statistika dan peluang adalah dua hal yang berbeda," kata dia.

Dia jadi lebih yakin membeli saham-saham non unggulan yang salah harga bisa memberikan keuntungan besar.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved