Ritual Kematian di Dunia, Pengantin Wanita Dibakar Hidup-hidup Karena Suaminya Meninggal

Banyak ritual kematian yang tersebar di seluruh dunia.Ritual kematian berbeda-beda tergantung dengan budaya lokal.

Editor: Teddy Malaka
Culture Trip
Ilustrasi Sati 

Orang-orang Viking berada di Bulgaria, tempat ritual mereka dilaksanakan dan disaksikan oleh Fadlan.

Orang-orang Viking yang miskin digambarkan ditempatkan di kapal, yang dilepaskan dan kemudian dibakar, sementara orang kaya mendapat perlakuan istimewa.

Nilai orang kaya itu dibagi menjadi tiga cara: sepertiga ke keluarga, satu untuk pakaian pemakaman, dan yang ketiga untuk membeli minuman beralkohol yang cukup untuk membuat kru pemakaman mabuk.

Apa yang dirayakan bukan hanya kenangan dari almarhum, tetapi juga kematian gadis budak yang ditikam oleh pemimpin desa matriarkal agar tubuhnya dibakar bersama sang tuan.

4. Amputasi jari di Papua

Suku Dani (thesun.co.uk)
Suku Dani (thesun.co.uk)

Pertama kali berhubungan dengan dunia luar pada awal abad ke -20, suku Dani menjadi terkenal di dunia melalui pariwisata.

Tinggal di lembah Baliem di Papua Nugini, dekat dengan pusat pulau, perempuan Dani dengan sengaja memotong satu jari untuk mengakui kematian keluarga.

Kerabat perempuan akan memotong bagian jari menggunakan alat tajam, membakar jari, dan kemudian menyisihkan abunya.

Syukurlah tradisi amputasi yang diikuti dengan pembakaran mayat sekarang dilarang di Papua.
Yang mengerikan, bahkan anak-anak perempuan dipaksa memotong jari mereka untuk menghormati orang mati.

Ini karena tradisi mengharuskan semua kerabat perempuan almarhum untuk mengamputasi sebagai pengingat.

5. Ritual kematian suku Aborigin di Australia

Gayili Marika Yunupinu, salah satu keturunan klan Gumatj, suku Yolngu, penduduk Aborigin di Arnhem Land, Northern Territory, Australia. (KOMPAS.com/Caroline Damanik)
Gayili Marika Yunupinu, salah satu keturunan klan Gumatj, suku Yolngu, penduduk Aborigin di Arnhem Land, Northern Territory, Australia. (KOMPAS.com/Caroline Damanik) ()

Suku Aborigin Australia tidak membentuk satu kelompok homogen tunggal, melainkan membentuk berbagai budaya, masing-masing dengan kematian yang berbeda dan kebiasaan mengingat yang mungkin baru atau bahkan mengejutkan bagi orang Barat.

Orang- orang Maranoa melakukan sesuatu yang secara kimiawi berlawanan dengan kremasi.

Alih-alih membakar jenazah, mereka memasak mayat dan kemudian mengumpulkan cairan tubuh.

Cairan tubuh ini kemudian digosokkan ke kulit pemuda pria suku itu untuk kesempatan mendapatkan kekuatan.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved