Kemdikbud Fokus Perkuat Pendidikan Karakter Mulai 2016

Penguatan pendidikan karakter (PPK) menjadi satu di antara program prioritas nasional. Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan

Penulis: Adelina Nurmalitasari | Editor: Evan Saputra
Pos Belitung/Adelina Nurmalitasari
Bimbingan teknis pengimbasan program penguatan pendidikan karakter (PPK) terintegrasi satuan pendidikan aman bencana (SPAB) di SMP Negeri 2 Tanjungpandan, Jalan Kapten Saridin, Tanjungpandan, Selasa (30/7/2019). 

Kemdikbud Fokus Perkuat Pendidikan Karakter Mulai 2016

POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Penguatan pendidikan karakter (PPK) menjadi satu di antara program prioritas nasional. Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) kemudian mengimplementasikan penguatan karakter penerus bangsa melalui gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK).

Tak hanya olah pikir (literasi), PPK mendorong agar pendidikan nasional kembali memperhatikan olah hati (etik dan spiritual) olah rasa (estetik), dan juga olah raga (kinestetik).

"Keempat dimensi pendidikan ini hendaknya dapat dilakukan secara utuh-menyeluruh dan serentak. Integrasi proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler di sekolah dapat dilaksanakan berbasipengembangan budaya sekolah maupun melalui kolaborasi dengan komunitas-komunitas di luar lingkungan pendidikan," kata Kasi Program Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan, Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud RI Sabura Su'ud Putra, Selasa (30/7/2019).

Keseriusan Kemdikbud dalam penerapan PPK ini pun telah diwujudkan melalui sosialisasi dan bimbingan teknis di ratusan sekolah di kabupaten/kota secara bertahap mulai 2016 lalu.

Pada masa penjajakan di 2016, program PPK telah disosialisasikan ke 538 SD dan SMP di 34 provinsi yang melibatkan kepala sekolah, pengawas, guru, dan komite sekolah.

Selanjutnya juga berkembang pada 2017 dilakukan pengembangan melalui bimtek kepada 1.626 Kepala SD dan SMP serta 547 pengawas di Indonesia.

Tahun 2018, bimbingan teknis pengimbasan program PPK bagi 3000 peserta yang terdiri dari unsur KS dan PS di 120 Kabupaten/Kota seluruh Indonesia. Peserta yang lulus pada kegiatan bimtek selanjutnya difasilitasi untuk menyebarluaskan PPK ke satuan pendidikan yang lain di sekitarnya.

Pada tahun 2019 ini, menyusul tingginya resiko bencana di Indonesia, PPK diintegrasikan materi Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB), dilaksanakan di 139 Kabupaten/Kota seluruh Indonesia atau bagi 3.930 orang PS dan KS.

"Urgensi penguatan karakter bangsa melalui budi pekerti dan pembangunan karakter peserta didik sangat penting karena gerakan penguatan karakter adalah fondasi dan ruh utama pendidikan. Karena negara tidak hanya butuh orang yang cerdas, tapi juga membutuhkan orang yang berkarakter," tuturnya

Kegiatan ini juga merupakan pelaksanaan Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bertanggung jawab dalam penyelenggaraan pendidikan yang mampu memperkuat karakter bangsa melalui budi pekerti dan pembangunan karakter peserta didik.

(Posbelitung.co/Adelina Nurmalitasari)

Sumber: Pos Belitung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved