Demam Berdarah Dengue (DBD) Menyerang Warga Desa Juru Seberang Belitung, Dua Bocah Meninggal
Seluruh pasien tersebut, merupakan warga RT 05 dan RT 01 Dusun Juru Seberang, Desa Juru Seberang, Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung.
Penulis: Disa Aryandi |
Demam Berdarah Dengue (DBD) Menyerang Warga Desa Juru Seberang, Sudah Ada Warga yang Meninggal Dunia
POSBELITUNG.CO - Selasa (12/11/2019), enam orang pasien yang tubuhnya terdapat bintik-bintik merah masih menjalani rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) H Marsidi Judono Kabupaten Belitung. Pasien yang rawat inap di kamar 5, 8, dan 9 ruangan Keranji itu didiagnosa mengidap penyakit demam berdarah dengue (DBD).
Seluruh pasien tersebut, merupakan warga RT 05 dan RT 01 Dusun Juru Seberang, Desa Juru Seberang, Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung.
Di antara pasien-pasien tersebut, ada yang sudah menjalani rawat inap 6 hari, ada pula yang dirawat baru dua hari.
• Demam Berdarah Makan Korban, Kepala Dinas Kesehatan Belitung Minta Perangkat Desa Bergerak
• Demam Berdarah di Belitung Makan Korban, 2 Balita Meninggal, Sejumlah Anak Masih Dirawat
Tangan para pasien diinfus. Di bagian tubuh mereka, mengeluarkan bintik-bintik merah, suhu badan pasien pun dalam keadaan panas.
Informasi yang ditelusuri posbelitung.co, selain enam orang yang saat ini masih dirawat, ada lima orang yang sudah pulang ke rumah karena kondisinya sudah membaik.
Namun saat ini ada satu orang bocah terindikasi DBD belum dibawa ke rumah sakit. Bocah tersebut masih berada di rumahnya.
Gapuk, orang tua pasien DBD mengatakan, anaknya bernama Awan (6) sudah menjalani rawat inap selama enam hari di RSUD H Marsidi Judono Kabupaten Belitung.
Ia dan istrinya tidak menyangka jika putranya tersebut terkena DBD.
"Awalnya hanya panas biasa saja, tapi turun naik, terus dua hari tidak ada perubahan langsung kami bawa ke rumah sakit," ucap Gapuk kepada posbelitung.co.
Saat di rumah sakit, petugas medis mengambil darah Awan untuk diperiksa. Hasilnya, Awan ternyata positif terkena DBD.
Gapuk bercerita, kasus DBD yang menimpa warga Desa Juru Seberang ini, bukan yang pertama.
Menurut Gapuk penyakit DBD sudah merenggut dua orang nyawa bocah berusia 4 dan 3 tahun.
"Sudah banyak yang terkena ini, anak saya ini sudah pasien yang ke berapa.
Kemarin waktu panas turun naik, feeling saya kesana (DBD-red), jadi langsung saya bawa ke rumah sakit.
Hari ini kondisinya sudah mulai membaik," ujarnya.
Ia mengaku, pasien yang terkena DBD tersebut adalah tetangganya di Dusun Juru Seberang.
Bahkan pada pekan lalu ada tetangganya yang meninggal karena DBD.
"Sekarang tinggal 6 orang yang dirawat, lebih dari ini sebenarnya, ada yang sudah pulang.
Nah yang meninggal dunia rabu kemarin itu, rumahnya tepat di belakang balai Desa," kata dia.
Andri, orangtua pasien bernama Beli Binta (3) mengaku jika pihak rumah sakit telah melakukan pemeriksaan kepada anaknya.
"Sudah ngambil dara gede, iya hasilnya DBD positif.
Ini anak aku sudah dua hari rawat inap di sini, tiga hari sebelum ke rumah sakit ini panas nya tinggi, turun naik, itu saja tubuhnya bintik-bintik merah," kata Andri.
Andri mengungkapkan jika keponakannya meninggal dunia karena DBD pada Senin (14/10/2019) lalu.
Karena sudah ada yang menjadi korban, Andri berharap ada perhatian dari pemerintah terkait penyebaran penyakit demam berdarah tersebut.
"Kami minta kepada pemerintah, kampung kami itu di tindaklanjuti, jangan sampai muncul korban-korban lagi.
Ini sudah luar biasa sekali, lihat saja yang masuk rumah sakit berapa orang, bukan sedikit jumlah ini.
Ini berhubungan dengan nyawa," jelasnya. (Posbelitung.co/Disa Aryandi)