WIKI BELITUNG
Rasakan Sensasi Meramal atau Ciam Si di Vihara Dewi Kwan Im Belitung Timur
Satu tempat wisata religi di Belitung Timur yang bisa dikunjungi yakni Vihara Dewi Kwan Im.
Penulis: Bryan Bimantoro |
POSBELITUNG.CO,BELITUNG-- Satu tempat wisata religi di Belitung Timur yang bisa dikunjungi yakni Vihara Dewi Kwan Im.
Letaknya di sebuah bukit tidak jauh dari Pantai Burung Mandi.
Begitu sampai, kamu akan disambut pemandangan bangunan berwarna dominan merah dan ratusan anak tangga.
Lokasi yang berada di atas bukit, membuat tubuh akan diterpa angin sepoi-sepoi ketika sampai di atas.
Ada satu aktivitas selain beribadah yang bisa kamu lakukan di sini.
Kamu bisa meramal hidupmu di sini alias 'Tjiam Si atau Ciam Si'.
Ini adalah tradisi kuno meramal masyarakat Tionghoa yang masih bisa ditemukan sampai sekarang.
Bagi yang ingin mencobanya, kamu akan didampingi oleh pengurus Vihara ini.
Satu di antara pengurus Vihara yang sudah bekerja di sini selama lebih dari 20 tahun mengatakan, prosesi Ciam Si ini bisa dilakukan siapa saja, tidak terbatas terhadap agama tertentu.
"Kamu bisa menanyakan kepada Dewi mengenai karir, jodoh, atau hal lainnya di sini," kata Usnia kepada posbelitung.co, Jumat (15/11/2019).

Saat tim Posbelitung.co datang, ada seorang pengunjung yang mencoba aktifitas ini.
Agustinus Darmo, wisatawan asal Jakarta ini melakukan Ciam Si karena ingin melihat hidupnya ke depan.
Langkah pertama ia harus mengambil dua buah benda yang jika disatukan berbentuk seperti bulan.
Dua benda itu disatukan lalu ditempel ke dada, lalu mengucap salam, nama, umur, dan pertanyaan hidup di depan altar.
Setelah 'memperkenalkan diri', ia harus menjatuhkan benda itu ke lantai. Jika benda itu jatuh dan sisi datar dua-duanya berarti Dewi sedang 'menertawaimu'.
Sebaliknya, jika kedua sisi cembung, Dewi sedang 'memarahimu'.
"Kebetulan mas ini sisi satu sama lain berbeda. Jadi artinya diizinkan oleh Dewi meramal di sini," jelas Usnia.
Setelah prosesi itu, selanjutnya Agustinus mengambil gelas bambu yang berisi 61 potongan bambu.
Ia harus mengocok bambu itu hingga keluar satu bambu.
Di satu permukaan bambu itu terdapat angka yang nanti akan menjadi hasil ciam simu.
"Setelah keluar satu bambu itu, dia harus menjatuhkan dua benda tadi lagi. Baru kalau hasilnya bagus bisa diambil kertasnya," ucapnya.
Agustinus harus mengocok gelas bambu itu sebanyak tiga kali sebelum bisa mengambil hasil ciam sinya.
Menurut Usnia, setelah tiga kali jika tidak sesuai yang diharapkan, maka ramalannya ditolak oleh Dewi.
"Wuuuu bagus!" sorak Agustinus sambil tertawa bahagia. Ia mendapatkan Ciam Si nomor 55 yang intinya rejekinya akan lancar.
Banyak juga wisatawan yang berasal dari seluruh dunia mencoba Ciam Si di sini.
Terlepas dari percaya atau tidak, aktifitas ini patut dicoba ketika berkunjung ke Vihara yang dibangun sejak 1747 ini. Selamat mencoba!
(Posbelitung.co/BryanBimantoro)