Cerita Mahfud MD Blak-blakan Ungkap Gagal Jadi Wapres Jokowi, Karena Ditolak Golkar & Akbar Tanjung?

Blak-blakan Mahfud MD Ungkap Gagal Jadi Wapres Jokowi 2, Karena Ditolak Golkar & Akbar Tanjung?

KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD saat ditemui di Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Kamis (5/12/2019).(KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO) 

Cerita Mahfud MD Blak-blakan Ungkap Gagal Jadi Wapres Jokowi, Karena Ditolak Golkar & Akbar Tanjung?

POSBELITUNG.CO -- Prof Mahfud MD pernah menanggung malu gara-gara batal menjadi Calon Wapres Jokowi Jilid 2.

Padahal dikabarkan Mahfud MD sudah menyiapkan baju putih baju kebesaran pendamping Jokowi saat itu.

Banyak versi yang beredar dan sekarang Mahfud MD mengklarifikasi apa yang sebenarnya terjadi.

Kini, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan ( Menko Polhukam) Mahfud MD mengungkapkan ihwal kegagalannya menjadi calon wakil presiden pada Pilpres 2019 lalu.

Dari informasi yang diperoleh Kompas.com, ada salah satu partai politik yang menolak Mahfud mendampingi Presiden Joko Widodo.

7 Fakta Pembunuhan Asmaul Husna, Pacar Habisi Nyawa Sang Kekasih, Ditangkap saat di Rumah Korban

"Perlu saya klarifikasi. Saya memang mendengar dari Bang Akbar Tandjung, katanya memang Golkar termasuk yang menolak saya jadi wapres, karena dulu (dibilang) saya ikut Gus Dur (Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid) mau membubarkan Golkar. (Tapi) saya bantah," kata Mahfud dalam wawancara khusus dengan Kompas.com di Kantor Kemenko Polhukam, pada 5 Desember lalu.

Menurut Mahfud, di dalam buku yang diterbitkan pada 2003, ia justru menjadi pihak yang paling keras menolak rencana Gus Dur mengeluarkan dekrit untuk membubarkan Golkar.

Ia menilai, kondisi Gus Dur berbeda dengan Presiden Soekarno saat hendak membubarkan parpol.

Ketika itu, Bung Karno mendapat dukungan penuh dari tentara dan polisi.

Namun tidak demikian dengan Gus Dur.

Betrand Peto Protes saat Sarwendah Menghindar mau Dipeluk, Anak Angkat Ruben: Kok Giniin Aku Sih?

"Bahkan, ketika Gus Dur keluarkan dekrit itu, saya di Surabaya. Saya tetap bilang, 'Jangan keluarkan'. Itu ada bukunya. Jadi, bukan saya baru bilang sekarang," ungkap Mahfud

"Jadi kalau dibilang orang Golkar menolak saya karena dekrit itu alasannya, tidak juga, karena saya tidak setuju dekrit itu. Tapi begitu dekrit keluar, karena saya menteri, ya saya bela dong Gus Dur," imbuh dia.

Meski demikian, Mahfud menegaskan, saat ini persoalan perbedaan pandangan dengan parpol itu sudah selesai.

"Oh, sekarang sudah selesai. Semua partai dengan saya selesai, ndak ada masalah," tandasnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved