Warga Asal Selapan Tikam Ayah dan Anak di Babel, Diduga Tak Terima Ditegur Kebut-kebutan

Seorang Warga Asal Selapan Tikam Ayah dan Anak di Babel, Diduga Tak Terima Ditegur Kebut-kebutan

Bangkapos.com/Yuranda
Suasana Kantor Desa Batu Belubang, Bangka Tengah ( Bateng ), Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ( Babel ), Sabtu (21/12/2019) malam. 

Warga Asal Selapan Tikam Ayah dan Anak di Babel, Diduga Tak Terima Ditegur Kebut-kebutan

POSBELITUNG.CO, BANGKA -- Ratusan warga Desa Batu Belubang, Kecamatan Pangkalan Baru, Kabupaten Bangka Tengah ( Bateng ), Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ( Babel ), mendatangi rumah kontrakan milik warga Selapan, Sumatera Selatan ( Sumsel ), untuk mengusir mereka.

Masyarakat yang mendatangi rumah kontrakan warga Selapan tersebut didampingi oleh pihak keamanan kepolisian dan TNI guna mengamankan situasi saat pengusiran.

Saat ini masyarakat berkumpul di jalan raya desa Batu Belubang untuk bergerak mengusir masyarakat Selapan.

Beberapa warga dari Desa Selapan diamankan oleh pihak kepolisian dan akan dibawa ke Polda Babel guna pengamanan lebih lanjut.

Saat ini warga menuju ke kediaman warga desa selapan lainnya.

Dua Orang Batu Belubang Ditikam, Ratusan Warga Usir Warga Selapan, Kades: Silahkan Angkat Kaki

Suasana Kantor desa Batu Belubang Bangka Tengah, Sabtu (21/12/2019) malam.
Suasana Kantor desa Batu Belubang Bangka Tengah, Sabtu (21/12/2019) malam. (Bangkapos.com/Yuranda)

Sementara itu Kapolres Pangkalpinang, AKBP Iman Risdiono menjelaskan, kronologis penikaman yang dialami oleh warga Desa Batu Belubang, Pangkalan Baru, Bangka Tengah oleh pelaku warga Selapan Sumsel.

Kasus bermula dari ketersinggungan pelaku yang hingga kini masih diburu polisi. 

Sederet Fakta Janda Muda Remas Kemaluan Pemuda saat Diperkosa, Aksinya Malah Dibalas Tragis

Dea bersama bayinya yang masih berumur 9 bulan dibantu oleh aparat kepolisian untuk dilakukan evakuasi menuju Polres Pangkalpinang di Desa Batu Belubang, Bangka Tengah, Sabtu (21/12/2019).
Dea bersama bayinya yang masih berumur 9 bulan dibantu oleh aparat kepolisian untuk dilakukan evakuasi menuju Polres Pangkalpinang di Desa Batu Belubang, Bangka Tengah, Sabtu (21/12/2019). ((BANGKAPOS/Resha juhari))

Kapolres mengungkapkan, pelaku tidak terima ditegur oleh masyarakat karena kebut- kebutan berkendaraan. 

"Ini masalah ketersinggungan karena ditegur. Atas kejadian tersebut korban ada dua orang, yang saat ini masih di RSUD Pangkalpinang," kata AKBP Iman Risdiono, Sabtu (21/12/2019) malam.

Ternyata Bukan Kobra, Ini 10 Ular Paling Mematikan di Dunia, Black Mamba Bunuh Korban Hitungan Menit

Seorang ibu membawa bayi yang baru saja dilahirkan empat hari, saat proses evakuasi di Desa Batu Belubang, Sabtu (21/12/2019) malam.
Seorang ibu membawa bayi yang baru saja dilahirkan empat hari, saat proses evakuasi di Desa Batu Belubang, Sabtu (21/12/2019) malam. (Bangka Pos/Suhardi Wiranata)

Kepolisian berusaha mencari pelaku agar tidak terjadi keributan di Desa Batu Belubang.

"Untuk warga saya berikan pengertian, pihak kepolisian tetap bekerja, kami bersama Kapolsek Pangkalanbaru, memberikan pengertian supaya tidak ada tersangka- tersangka baru, " katanya. 

Kapolres menegaskan pihaknya tetap akan mengawal kasus ini untuk menghindari tindakan anarkis.

"Kami tetap standbay di sini, dan melihat situasi sampai kondusif, " tutupnya.

Fakta-Fakta Kasus Istri Injak Kemaluan Suami, Nur Faida: Dia Selingkuh Saya Balas Selingkuh Juga

Warga berkumpul
Warga berkumpul (Bangkapos/Yuranda)

Insiden penikaman oleh pelaku warga Selapan Sumsel berbuntut panjang, warga berkumpul menuntut pelaku diusir.

Dihadapan massa warga yang berkumpul di Kantor Desa, Kepala Desa Batu Belubang, Kecamatan Pangkalan Baru, Kabupaten Bangka Tengah, Desi Wulandari mengungkapkan sesuai kesepakatan masyarakat dalam musyawarah beberapa waktu lalu dulu bersama masyarakat Selapan, Sumatera Selatan jika ada permasalahan maka akan mengusir masyarakat Selapan.

"Untuk masalah tambang timah. Disitu telah tercantum kalau tidak mentaati peraturan di desa diharapkan untuk angkat kaki dari sini," kata Kepala Desa Batu Belubang, Pangkalan Baru, Bangka Tengah, Desi Wulandari, Sabtu (21/12/2019).

24 Tahun Berlalu Nike Ardilla Meninggal, Beginilah Kini Suasana Kamar Penyanyi Seberkas Sinar

Warga berkumpul di Kantor Desa Batu Belubang, Pangkalan Baru, Bangka Tengah. Sabtu (20/12/2019)
Warga berkumpul di Kantor Desa Batu Belubang, Pangkalan Baru, Bangka Tengah. Sabtu (20/12/2019) (Bangkapos.com/Yuranda)

Desi Wulandari mengkhawatirkan kasus ini melebar seperti yang terjadi di Tempilang.  

Ia menyebutkan, pelaku sudah terindikasi berasal dari kampung Selapan, Sumatera Selatan, dan menetap di RT 8 Desa Batu Belubang.

"Tadi saya sudah bubarkan dan saya juga telah mensetujui apa perminataan dari masyarakat untuk mengusir masyarakat Selapan," katanya.

Desi mengatakan, secepatnya masyarakat akan gelar rapat bersama Kapolres Pangkalpinang, Kapolsek Pangkalanbaru, Kades, Kadus, RT.

"Setelah itu baru kita adakan pengusiran," katanya.

Reaksi Kucing Putih saat Pemiliknya Membaca Alquran ini Viral, Selalu Menemani, Foto Ini Jadi Bukti

Warga berkumpul di Kantor Desa Batu Belubang, Pangkalan Baru, Bangka Tengah. Sabtu (20/12/2019)
Warga berkumpul di Kantor Desa Batu Belubang, Pangkalan Baru, Bangka Tengah. Sabtu (20/12/2019) (Bangkapos.com/Yuranda)

Warga Ditusuk

Penusukan dua warga Batu Belubang diduga dilakukan oleh warga Selapan, Sumatera Selatan.

Menurut informasi yang dihimpun Bangkapos.com di lapangan, warga menuntut oknum warga pendatang tersebut diusir karena telah meresahkan masyarakat.

Keluarga korban penusukan, Hambali mengungkapkan, dirinya tidak tahu persis kapan terjadinya insiden penusukan. Namun, informasi yang didapat, korban sedang mendapat proyek di Sampur, penusukan terjadi di atas motor, pelaku menikam korban dari belakang, kejadian tersebut sekitar pukul 16.30 wib.‎

"Korban ada dua orang bernama ‎Arfa (40) dan Raffi (20) warga Batu Belubang. Pulang Kerja buat sering, sekarang mereka di RSUD Pangkalpinang," ujar Hambali, Kepada Bangkapos.com, Sabtu (21/12/2019) di Kantor Desa Batu Belubang.

‎Saat ini, personil kepolisian bersenjata lengkap, masih berjaga di Kantor Desa, guna mengamankan keadaan, jangan sampai terjadi kerusuhan.

Kabar Gembira dari Pertamina, Isi BBM Dapat Cashback Hingga Rp 25.000, Ini Caranya

Korban Ayah dan Anak 

Korban penusukan yang terjadi di Desa Batu Belubang, Kecamatan Pangkalanbaru,Kabupaten Bangka Tengah  merupakan ayah dan anak.

Arpan (48) tahun dan putranya Rafi (23) tahun ditusuk oleh pelaku sekitar pukul 16.30 Wib. Pelaku sendiri diduga adalah warga Selapan Sumatera Selatan yang tinggal di Batu Belubang.

Ayah dan anak ini adalah pekerja talud.

Berdasarkan keterangan saksi Wawan yang merupakan teman kerja korban, insiden terjadi saat dua korban dan dirinya hendak pulang ke rumah di Desa Batu Belubang.

Ayah Kandung Betrand Peto Sakit Hati Anak Dicaci-maki, Ungkap Penyebab Putranya Peluk Cium Sarwendah

Suasana Kantor desa Batu Belubang Bangka Tengah, Sabtu (21/12/2019) malam.
Suasana Kantor desa Batu Belubang Bangka Tengah, Sabtu (21/12/2019) malam. (Bangkapos.com/Yuranda)

Sebuah mobil Avanza melintasi kawasan Sampur yang sedang ada perbaikan talud. Karena kondisi berdebu, pekerja menegur pengendara mobil tersebut.  Rupanya pengendara yang adalah pelaku tidak terima.

Sampai di Jalan Kelintang Desa Kebintik, dua pelaku penusukan sudah menunggu korban dan menyerang.

"Kami baru mau pulang ke rumah di Desa Batu Belubang, pas di situ kami ditahan," kata wawan saat menceritakan kejadian kepada bangkapos.com di tempat kejadian perkara, Sabtu (21/12/2019).

"Saya tidak tahu orang yang menusuknya," sambung Wawan.

Sementara itu, pasca penusukan, Arpan menderita luka sobek di perut dan Rafi luka tusuk di punggung.

Sekarang korban sudah dirujuk ke rumah RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang.

Yuni Shara Menjanda 12 Tahun, Akui Punya Solusi untuk Penuhi Kebutuhan Biologis yang Tak Merepotkan

Tempilang Membara

Peristiwa serupa pernah terjadi Desember dua tahun silam, Minggu (10/12/2017). Bentrokan antara warga setempat dengan oknum pendatang juga pernah terjadi di Tempilang. 

Parahnya bentrokan itu bermula dari insiden perkelahian di arena billiar yang kemudian mengakibatkan warga setempat tewas.

Hal itulah yang menjadi cikal bajkal memanasnya Situasi di Tempilang Bangka Barat.

Tidak terima warga mengamuk  membakar speedboat dan sejumlah perlengkapan milik penambang ilegal di perairan Tempilang.

Fakta-fakta Dibalik Pasangan Pacaran 8 Tahun Sejak Sekolah yang Kini Unggah Foto Gendong Anak

TI apung milik warga Selapan di Tempilang dibakar massa.
TI apung milik warga Selapan di Tempilang dibakar massa. (Facebook/ Hanna)

Berikut sejumlah fakta yang diperoleh Bangka Pos terkait peristiwa pembunuhan berujung amukan warga Tempilang.

1. Berawal di Arena Biliar

Arena permainan Billiar dipesisir pantai Pasir Kuning Tempilang, menjadi saksi peristiwa pengeroyokan yang merenggut nyawa Peki (20) pemuda warga Dusun Pak Lungek, Desa Air Lintang, Kecamatan Tempilang, Kabupaten bangka Barat, Minggu (10/12/2017) kemarin.

Pemuda 20 tahun itu merenggang nyawa, setelah sabetan senjata tajam bersarang di bagian kiri lehernya oleh pelaku yang diduga penambang TI rajuk yang beroperasi di perairan Tempilang.

Bercak darah mendiang Peki dan arena bermain Billiar dipesisir pantai pasir Kuning Tempilang
Bercak darah mendiang Peki dan arena bermain biliar di pesisir pantai pasir Kuning Tempilang (Bangka Pos/ Anthoni)

Polda Kepulauan Bangka Belitung Senin (11/12/2017) mengeluarkan realese resmi terkait kejadian awal hingga terjadi pembakaran alat tambang dan Tempilang Bangka Barat yang disampaikan oleh Kabid Humas AKBP Abdul Mun'im.

Menurut AKBP Abdul Mun'I'm peristiwa di Tempilang tersebut bermula terjadinya penganiayaan menggunakan senjata tajam yang menyebabkan tewasnya Peki warga Air Lintang Kecamatan Tempilang.

Inilah Cara Mudah Cek Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan Secara Online, Lewat Aplikasi hingga SMS

Kejadian terjadi pada hari Minggu 10 Desember sekitar pukul 18.45 WIB di tempat permainan biliar Pantai Pasir Kuning Desa Air Lintang Kecamatan Tempilang.

Awalnya Peki (20) bersama rekannya Aris (24), Dede (20) sedang nongkrong di tempat biliar yang belum buka.

Pelaku datang ke tempat tersebut memaksa untuk buka karena ingin bermain biliar.

Korban sempat meminta pelaku sabar sambil berkata "sabar bro ini ayuk (pemilik biliar) baru datang"

Namun rekan korban bernama Aris saat itu mendorong pelaku sambil memegang leher pelaku sehingga terjadi cekcok mulut. Kemudian pelaku berkata pulang dulu mau ganti baju.

Elly Sugigi Makin Cantik, Tampil Beda Setelah Lakukan Potong Gigi, Lihat Foto Before-Afternya ini

2. Peki Ingin Selamatkan Aris, Namun Parang Itu,,,, 

Masih keterangan Abdul Mun'Im, ia menjelaskan setelah cekcok mulut dan pelaku pulang, selang 20 menit kemudian pelaku kembali datang membawa senjata tajam (diduga parang) berusaha membacok Aris.

Melihat hal itu Peki berusaha menyelematkan rekannya tersebut. 

Namun nahas parang malah mengenai leher korban Peki sebelah kiri.

Pembunuhan Tempilang
Pembunuhan Tempilang (Facebook)

Pelaku kemudian kembali menyerang Aris namun ditangkis hingga mengalami luka di tangan kirinya.

Korban Peki dan Aris kemudian dilarikan ke Puskesmas Tempilang namun Peki meninggal dunia dalam perjalanan.

Berdasarkan keterangan saksi saat pelaku mendatangi lokasi ditemani setidaknya 5 orang namun hanya pelaku yang membawa senjata tajam.

Potret Gaya Sederhana Gibran Blusukan ke Pasar Tradisional, Pakai Kaos Oblong dan Sandal Jepit Buluk

3. Warga Mengamuk Bakar Speedboat

Mendapat kabar adanya warga yang tewas dibunuh penambang, warga Tempilang berkumpul dan melakukan aksi pembakaran.

Akibat kejadian tersebut membuat marahan warga Ai Lintang yang melakukan pembakaran dan pengurusakan camp-camp pekerja tambang dan alat tambang di kawasan Air Lintang dan Pantai Pasir Kuning.

Dari penelusuran Bangka Pos, Minggu (10/12/2017) malam, suasana di desa Air Lintang Kecamatan Tempilang, Kabupaten Bangka Barat mencekam.

Tempilang
Tempilang (Facebook/ Hanna)

Ratusan warga berkumpul pasca terjadinya penyerangan yang menewaskan warga Air Lintang, Kecamatan Tempilang.

Menurut informasi, warga meringsek dan membakar speedboat di pantai pasir Kuning, yang biasa digunakan mengantar jemput penambang TI rajuk. Kades Desa Air Lintang Ridwan, membenarkan adanya kerumunan massa tersebut.

Menurut Ridwan, adanya kerumunan warga ini menyusul kejadian pembunuhan yang menimpa salah satu warga Air Lintang, Minggu malam.

Kronologi Nur Faida Injak Kemaluan Suaminya hingga Pingsan, Berawal dari Cekcok, Ini Jelasnya

AKBP Abdul Mun'im menambahkan kejadian tersebut segera menyebar. Apalagi korban adalah warga asli Dusun Genjer Desa Air Lintang Kecamatan Tempilang Bangka Barat.

Sedangkan pelaku adalah warga pendatang yang bekerja di tambang pasir timah dikawasan tersebut. Pergerakan warga mulai terlihat pukul 20.30 WIB sekitar 1.000 orang yang merupakan warga setempat menggunakan sepeda motor berusaha mencari pelaku namun tak berhasil ditemukan.

Tempilang
Tempilang (Facebook/Hanna)

Sempat didapat informasi bahwa pelaku tinggal di kontrakan yang berada di Simpang Tiga Dusun Lampu Merah Desa Benteng Kota namun lagi-lagi tidak ditemukan.

Sekitar pukul 21.00 WIB massa bergeran menujut Pantai Lampu Belilik Desa Air Lintang dan mulai membakar semua speedboat milik para penambang TI rajuik yang terparkir.

Pukul 22.00 WIB massa bergerak menuju Pantai Pasir Kuning yang tak jauh dari TKP dan kembali membakar speedboat- speedboat yang terpakir.

Tak sampai disitu pukul 22.19 massa menuju Pantai Selepuk dan membakar semua ponton TI rajuk yang berada di pinggir pantai.

Pukul 22.48 massa menuju Pantai Dusun Lampu Merah dan membakar speedboat dan membakar TI rajuk di kawasan tersebut.

Hingga pukul 00.00 WIB warga masih berkeliling mencari pelaku.

"Situasi hingga dini hari tadi masih memanas tapi perlahan bisa dikendalikan dan mulai kondusif hingga saat ini," kata AKBP Abdul Mun'im.

Doa Terbaik dari Faisal Nasimuddin untuk Luna Maya, Tulis Harapan untuk sang Artis di Tahun 2020

4. Kapolda Kunjungi Kediaman Korban

Kapolda Kepulauan Bangka Belitung Brigjen (Pol) Syaful Zachri datang langsung kekediaman alharhum Peki di Air Lintang Kecamatan Tempilang Senin (11/12/2017).

Kedatangan Brigjen (Pol) Syaiful Zachri didampingi oleh Dir Narkoba Kombes (Pol) Suhirman diterima langsung oleh orang tua alhmarhum Peki. Brigjen (Pol) Syaiful Zachri selain menyampaikan duka mendalam juga menyerahkan santunan.

"Kehadiran kita dikediaman keluarga sebagai bentuk simpati dan turut berduka atas kejadian yang menimpa almarhum," kata Kabid Humas AKBP Abdul Mun'im mewakili Brigjen (Pol) Syaiful Zachri.

Kapolda Kepulauan Bangka Belitung brigjen (Pol) Syaiful Zachri mengunjungi rumah duka almarhum Peki warga Air Lintang Kecamatan Tempilang Senin (11/12/2017) yang tewas usai dibacok penambang diarena biliar.
Kapolda Kepulauan Bangka Belitung brigjen (Pol) Syaiful Zachri mengunjungi rumah duka almarhum Peki warga Air Lintang Kecamatan Tempilang Senin (11/12/2017) yang tewas usai dibacok penambang diarena biliar. (ist/dok polda babel)

5. Ceceran Darah di Biliar

Pasca peristiwa pengeroyokan yang merenggut nyawa Peki itu, polisi langsung memasang garis polisi. Senin (11/12/2017), arena Billiar ini sempat menyita perhatian warga setempat.

Sesekali pandangan mereka tertuju pada arena billiar di pesisir pantai Pasir Kuning tersebut. Bahkan sejumlah dari mereka terlihat menelisik masuk ke dalam arena Billiar tersebut.

Siang itu, tak satu pun penghuni atau pengunjung billiar. Pasca kejadian nahas tersebut, sang pemilik usaha memilih pergi.

Syahrini Bungkam Mulut Paranormal yang Sering Menerawang Negatif Rumah Tangganya sama Reino Barack

Terlihat satu hingga delapan meja Billiar tersaji di bangunan semi permanen tersebut.

Dari dalam ruangan, tertulis pamflet larangan bermain judi, miras dan menkonsumsi narkoba.

Sementara pamflet lainnya lebih menekankan kepada  pemain dan tamu untuk berlaku sopan.

Pembunuhan Tempilang
Pembunuhan Tempilang (Facebook)

Namun jika menelisik ke bawah, pengunjung dikejutkan dengan sejumlah ceceran dan bercak bewarna merah yang diduga kuat merupakan darah dari tubuh mendiang Peki.

Hingga tadi siang, ceceran darah tersebut dibiarkan mengering di lantai. Selain darah, tak ada barang bukti menonjol lain di sekitar lokasi permainan billiar.

Siang itu, bangunan semi permanen bewarna biru itu tertutup rapat. Tak satupun terlihat pemilik atau penjaga biliar pada siang itu. 

Kendati demikian siang itu terlihat sejumlah pemilik warung yang berada persis disebelah arena billiar beraktivitas seperti biasa. Begitu juga dengan masyarakat setempat, mereka mengisi bangku dan taman yang berada persis di depan arena biliar.

Fakta-Fakta Video Viral Istri Pukuli Suaminya yang Stroke, Pelakunya Ternyata Istri Kedua

Namun sayangnya, warga dan pemilik warung sekitar memilih bungkam, saat harian ini menanyakan keberadaan pemilik atau penjaga biliar. Mereka berdalih tidak tahu menahu soal pemilik usaha biliar tersebut.

"Kalau ditanya siapa pemilik dan penjaga biliar ini kami kurang tahu juga, apalagi sewaktu ada kejadian itu, lokasi biliar ini sepi penghuni," ujar Novi warga setempat, Senin (11/12/2017) siang.

6. Pelaku Berumur 20 Tahun

Tim gabungan Polsek Tempilang dan Sat Reskrim Polres Bangka Barat mengamankan tiga orang yang diduga terlibat peristiwa yang merenggut nyawa Peki (20) pemuda warga Dusun Pak Lungek, Desa Air Lintang, Kecamatan Tempilang, Kabupaten bangka Barat, Minggu (10/12/2017) kemarin.

Kabar diamankannya ketiga orang tersebut tersebut disampaikan Kapolda Bangka Belitung Brigjen (Pol) Syaiful Zachri disela-sela bertemu warga Tempilang, Kabupaten Bangka Barat, Senin (11/12/2017) siang.

Mereka adalah Koko Mustika (29) dan Aldi Irawan (15), keduanya merupakan pendatang asal Palembang menetap di Sukadamai Toboali. Selain itu polisi juga mengamankan Randi Saputra (20) warga 7 Ulu Palembang.

"Alhamduliilah pasca kejadian dan musibah itu tadi pagi anggota sempat mengamankan tiga orang yang diduga terlibat dalam kasus tersebut. Untuk status lebih lanjut masih dalam pendalaman kami," ujar Syaiful.

Sadis, Demi Bisa Hidup Bersama Selingkuhan, Wanita ini Tega Penggal Kepala dan Kubur Mayat Suaminya

Pelaku Pembunuhan Tempilang
Pelaku Pembunuhan Tempilang (Facebook)

Sementara Kasat Reskrim Polres Bangka Barat AKP Elpiady, menyebut dari tiga orang yang diamankan pihaknya, satu orang atas nama Randy Saputra ditetapkan sebagai tersangka tunggal kasus yang menewaskan Peki tersebut.

Sementara dua rekan Randi lainnya ditetapkan sebagai saksi dalam perkara tersebut. Menurut Elpiady, ketiganya ditangkap masih dalam kawasan Tempilang, Senin (11/12/2017) tadi pagi.

"Ketiganya kami amankan tadi pagi, dari hasil penyidikan akhirnya tadi siang Randi resmi kami tetapkan sebagai pelaku tunggal dalam kasus yang menewaskan korban Peki tersebut. Sedangkan dua temannya hanya sebagai saksi karena tidak ikut-ikutan," kata Elpiady mewakili Kapolres AKBP Hendro Kusmayadi S.Ik.(Bangkapos.com/Yuranda/anthoni/deddymrjayaWira)

Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Tak Terima Ditegur Kebut-kebutan Warga Asal Selapan Tikam Ayah dan Anak, Ratusan Warga Mengamuk

Tak Banyak yang Tahu, Inilah 3 Istri Donald Trump, Istri Kedua Bekas Selingkuhan

Feby Febiola Bikin Penasaran, Posting Foto Vanessa Angel Dipangku Suami, Netizen Kenali Postur Tubuh

Vanessa Angel Menikah Diam-diam, Lucinta Luna Malah Bocorkan Sosok Suami Sahabatnya, Pengusaha Kaya?

Reaksi Nikita Mirzani Temukan Benda Ini di Dasbor Mobil Mewah Lucinta Luna: Ya Ampun, Jangan Ditiru!

Presiden Jokowi, Menteri Erick Thohir Hingga Tito Karnavian Nyaris Celaka saat Tinjau Lokasi ini

Makin Panas, Gebby Vesta Bongkar Kebohongan Lucinta Luna, Terungkap Nama Asli hingga Bayaran Endorse

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved