Prabowo Dikenal Tegas Jadi 'Melemah' Tangani Polemik China-Natuna, Susi: Jangan Beri Opsi Lain

Prabowo Dikenal Tegas Jadi 'Melemah' Tangani Polemik China-Natuna, Susi: Jangan Beri Opsi Lain

Kolase Tribunnews/Kompas.com
Dikenal Tegas, Kok Prabowo Subianto Jadi Melempem Tangani Polemik China-Natuna, Pilih Langkah Damai 

Prabowo Dikenal Tegas Jadi 'Melemah' Tangani Polemik China-Natuna, Susi: Jangan Beri Opsi Lain

POSBELITUNG.CO -- Prabowo Subianto yang merupakan seorang mantan Komandan Jenderal Kopassus, dikenal sosok tegas

Terlebih saat ini memegang jabatan sebagai Menteri Pertahanan ( Menhan ) dalam Kabinet Jokowi-Maruf Amin.

Namun, Prabowo Subianto tampak lebih tenang menghadapi polemik China yang mengklaim Natuna sebagai wilayah mereka.

Kapal berbendera China sudah masuk di perairan Natuna tanpa izin.

Bahkan kapal itu sempat tak mematuhi permintaan aparat Indonesia untuk meninggalkan Perairan Natuna yang merupakan teritori Indonesia.

Regulasi Pengawasan Laut Dipertegas, Mahfud MD Sebut Jokowi Instruksikan Penanganan Terpusat

Video detik-detik kapal perang Indonesia KRI Tjiptadi-381 usir kapal China di Natuna yang kawal pencuri ikan. (KOMPAS TV)
Video detik-detik kapal perang Indonesia KRI Tjiptadi-381 usir kapal China di Natuna yang kawal pencuri ikan. (KOMPAS TV)

Juru Bicara Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, Dahnil Anzar, menyampaikan sejumlah hal terkait sikap Prabowo merespons persoalan dengan China di Laut Natuna.

Menurut Dahnil, Prabowo memilih menyelesaikan permasalahan di Laut Natuna secara damai.

Dahnil mengatakan, langkah damai tersebut bukan bermaksud tidak tegas dan inferior.

"Kita memilih cara bersahabat dan damai terkait dengan "konflik" di laut Natuna," kata Dahnil dikutip dari Kompas.com, Sabtu (4/1/2020).

Diplomasi damai damai yang ditempuh yakni dengan menggunakan jalur dipolomasi sesuai ketentuan.

Susi Pudjiastuti Tak Setuju Solusi Prabowo: Persahabatan Negara Tak Boleh Lindungi Pencurian Ikan

Langkah itu juga dianggap sesuai dengan prinsip diplomasi "Seribu kawan terlalu sedikit, satu lawan terlalu banyak".

"Dan prinsip pertahanan kita yang defensive, bukan offensive," kata Dahnil.

Oleh sebab itu, penyelesaian masalah selalu mengedepankan upaya kedua prinsip tersebut.

"Langkah damai harus selalu diprioritaskan," ujar dia.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved