Susi Pudjiastuti Tak Setuju Solusi Prabowo: Persahabatan Negara Tak Boleh Lindungi Pencurian Ikan
Susi Pudjiastuti Tak Setuju Solusi Prabowo: Persahabatan Negara Tak Boleh Lindungi Pencurian Ikan
Susi Pudjiastuti Tak Setuju Solusi Prabowo: Persahabatan Negara Tak Boleh Lindungi Pencurian Ikan
POSBELITUNG.CO -- Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti menanggapi persoalan kapal Tiongkok yang masuk di Perairan Natuna.
Adapun Susi Pudjiastuti mengatakan, meskipun Indonesia bersahabat dengan Tiongkok, pemerintah tak boleh melindungi para pencuri ikan.
Susi ingin pemerintah menegakkan hukum yang berlaku, sebagai solusi menindak pelaku pencurian ikan di Perairan Natuna.
• Lina Mantan Istri Sule Meninggal, Rizki Febian Bersama Sule Ikut Turunkan Jenazah ke Liang Lahat
"Persahabatan antar negara Tidak boleh melindungi pelaku Pencurian Ikan & Penegakan hukum atas pelaku Ilegal Unreported Unregulated Fishing."
"Tiongkok tidak mungkin dan tidak boleh melindungi Pelaku IUUF."
"Karena IUUF adalah crime/ kejahatan lintas negara," tulisnya dalam akun Twitter @susipudjiastuti, Sabtu (4/1/2020).
Susi Pudjiastuti kembali menuliskan cuitannya, ia menegaskan, penegakan hukum kepada para pencuri ikan ini berbeda dengan persahabatan antar negara maupun investasi.
• Regulasi Pengawasan Laut Dipertegas, Mahfud MD Sebut Jokowi Instruksikan Penanganan Terpusat
"Perlakukan Pencuri Ikan dengan penegakan hukum atas apa yg merrka lakukan. Dan ini berbeda dengan menjaga Persahabatan atau iklim investasi," tulis akun @susipudjiastuti, Sabtu (4/1/2020).
Diketahu, kapal pencuri ikan dari negara asing yang memasuki Perairan Natuna meningkat.
Pada Desember 2019 dan Januari 2020 ini, kapal asing yang memasuki perairan Indonesia terjadi saat nelayan lokal tidak melaut karena ombak tinggi.
Mengutip Kompas.com, kapal-kapal penangkap ikan itu bahkan dikawal kapal penjaga dari negara asing tersebut.
Akhirnya, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) melayangkan nota protes setelah kapal China memasuki Perairan Natuna pada pertengahan Desember 2019 dan melakukan aktivitas yang diduga melanggar aturan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE).
• Setelah Kencan Buta, Kaki Wanita Ini Harus Diamputasi, sang Pria Mau Tanggung Jawab jika Menikah
Pencurian ikan di wilayah laut Indonesia sebenarnya sudah berlangsung lama, mengingat sangat kayanya potensi ikan di perairan Tanah Air.
Mengulik arsip masa lalu, pencurian ikan pernah marak terjadi sejak 1960-an.
Sementara, diberitakan sebelumnya, Prabowo mengatakan, atas persoalan kapal Tiongkok di Perairan Natuna ini, tidak ada yang terganggu termasuk investasi dari Tiongkok.
Ia menyebut, antara Indonesia maupun Tiongkok memiliki sikapnya masing-masing.
Namun, Prabowo memastikan pemerintah Indonesia akan memberikan solusi yang baik.
• Lina Mantan Istri Sule Meninggal, Penyebabnya Bukan Jantung, Sempat Pingsan, Begini Kronologinya
"Kita masing-masing punya sikap, jadi kita harus mencari solusi yang baik," ujar Prabowo setelah rapat di kantor Kemenko Maritim, Jumat (3/1/2020), dikutip dari YouTube Kompas TV.
"China adalah negara sahabat, kita harus selesaikan dengan baik," jelas Prabowo.
Saat ditanya mengenai adanya penambahan personel TNI atau tidak untuk mengamankan di Perairan Natuna.
Prabowo mengatakan, pihaknya saat ini masih santai, jadi belum ada penambahan.
"Kita cool saja, santai," ungkap Prabowo Subianto.
• Inilah Fitur Terbaru WhatsApp, Pesan Akan Terhapus Sendiri seperti di Film Mission Impossible
Saat ini, anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) telah bersiaga di Perairan Natuna Utara, terkait adanya pelanggaran wilayah laut yang dilakukan sejumlah kapal Tiongkok.
Pengendalian operasi siaga tempur dipimpin Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I, Laksamana Madya Yudo Margono.
TNI juga sudah menyiapkan alat utama sistem persenjataan, termasuk pesawat intai dan kapal Republik Indonesia.
Natuna Utara adalah wilayah yang menjadi perhatian utama pada 2020 ini.
• Lina Mantan Istri Sule Meninggal, Ayahanda Rizky Febian Minta Doa Terbaik untuk Mantan Istrinya

• Jenderal Iran ini Serukan Aksi Pembalasan ke Amerika Atas Pembunuhan Qassem Soleimani, Makin Genting
Pada Senin (30/12/2019) lalu, dalam patroli rutin di perbatasan Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) Laut Natuna Utara, KRI Tjiptadi-381 mendapati Kapal China, Coast Guard, yang mengawal kapal nelayan Tiongkok.
Petugas KRI Tjiptadi 381 membuka komunikasi dengan awak China Coast Guard dan mengusir mereka serta kapal nelayan untuk menjauh dari zona ekonomi ekslusif.
(Tribunnews.com/Nuryanti) (Kompas.com/Rizal Setyo Nugroho)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tak Setuju Solusi Prabowo, Susi Pudjiastuti: Persahabatan Negara Tak Boleh Lindungi Pencurian Ikan
• Lina Mantan Istri Sule Meninggal Dunia, Begini Kedekatan Terakhir Rizky Febian, Lina & Adik Bayinya
• Dian Sastro Tampil Seksi dan Memsona saat Liburan, Ternyata Pakai Bikini Model ini, di Sini Fotonya
• Jenderal Iran Qassim Soleimani Dibunuh Lewat Serangan Udara, Ternyata Perintah Presiden AS Trump
• Simak Peringatan Dini BMKG 4 Januari 2020, Waspada Cuaca Ekstrem di Sejumlah Wilayah, Termasuk Babel
• Kisah Wanita 12 Kali Menikah, 12 Mantan Suami Rugi Besar Pasca Malam Pertama, Ini Fakta di Baliknya
• Nyeplos ke Anang, Niatan Ashanty Selingkuh Malah Terkuak, Ayah Aurel Emosi Sampai Terucap Hal Ini