Serupa tapi Tidak Sama, Ternyata Inilah Perbedaan Ular Kobra dengan King Kobra, Banyak yang Tak Tahu
Terlihat Serupa tapi Tidak Sama, Apa Perbedaan Ular Kobra dengan King Kobra?
Serupa tapi Tidak Sama, Ternyata Inilah Perbedaan Ular Kobra dengan King Kobra, Banyak yang Tak Tahu
POSBELITUNG.CO -- Baru-baru ini, masyarakat yang berada di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat ( Kalbar ) dihebohkan dengan meninggalnya pawang ular akibat digigit King Kobra.
Adapun korban bernama Norjani (70) asal Desa Pak Utan, Kecamatan Toho, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.
Diketahui Norjani menghembuskan nafas terakhir setelah dirinya mendapatkan perawatan medis, Sabtu (25/1/2020).
Namun lantaran racun King Kobra yang sudah menyebar, nyawa Norjani tidak tertolong.
Norjani bukanlah satu-satunya korban dari keganasan ular bernama latin Ophiophagus hannah ini.
• Polisi Tembak Mati 3 Kurir Narkoba, Disebut Jaringan Asal Iran, Sabu Disimpan dalam Tupperware
Sebelumnya pada bulan November 2019 lalu, seorang remaja di Kota Depok bernama Rendy Arga Yudha (18) juga meninggal akibat gigitan King Kobra.
Waktu itu Rendy juga sempat dirawat di rumah Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), Kota Depok, Jawa Barat.
Setelah dirawat pada Minggu (10/11/2019) pagi Rendy dinyatakan meninggal.
Terlepas dari kedua kejadian di atas, masih ada masyarakat yang belum bisa membedakan antara ular Kobra dengan ular King Kobra.
Ketua Komunitas Pecinta Reptil Aspera, Roy Silalahi menjelaskan meskipun terlihat serupa, ular Kobra dengan ular King Kobra masih memiliki perbedaan.
• Terungkap, Teddy Ternyata Pernah Meminta Rizky Febian Cabut Laporan, Ini Alasannya
Untuk lebih jelasnya berikut uraian singkat dari kedua jenis ular ini.
Ular Kobra

Roy mengatakan Indonesia sendiri memiliki dua spesies ular Kobra.
Yakni ular Kobra Jawa dan Kobra Sumatera.
"Kita punya 2 spesies kobra, Naja Sputatrix dan Naja Sumatrana yang tersebar di Pulau Jawa dan Sumatra," kata Roy saat dihubungi via WhatsApp, Rabu (29/1/2020).
"Untuk Naja Sputatrix juga biasa disebut dengan Kobra Jawa," imbuhnya.
Ular sendok merupakan sebutan lain dari kedua ular ini.
• Teddy Kaget dan Kini Memperbanyak Doa Setelah dengar Kata-kata Penggali Kubur Lina Zubaedah Ini
Roy melanjutkan, baik Naja Sputatrix atau Naja Sumatrana memiliki panjang sekitar 1 hingga 2 meter.
Sedangkan warna hitam mendominasi di bagian sisik kedua ular tersebut.
"Kalau Naja Sumatrana ada sedikit corak yang bisa dilihat nggak polos seperti si saudaranya itu ( Kobra Jawa, red)," terang Roy.
Bagian yang paling membedakan ular Kobra dengan King Kobra adalah kemampuan yang dimiliki Kobra untuk menyemburkan bisanya.
"Dan bisa menyemburkan bisanya selain dengan cara disuntikkan," tutur Roy.
Biasanya ular Kobra akan menyemburkan bisa ke bagian vital musuhnya, yakni mata.
Bisa ini mampu membutakan mata musuh atau penganggu si ular Kobra ini.
• Ruben Onsu Heran Perilaku Betrand Peto di Sekolah, Uang Saku Anak Sarwendah ini Selalu Habis
King Kobra
Roy menjelaskan King Kobra sendiri mampu tubuh lebih besar dari Kobra.
King Kobra dewasa mampu mencapai panjang 5 hingga 6 meter.
"Trus bisa mengembangkan tudungnya dan berdiri hampir sepertiga dari badannya dia," kata Roy.
King Kobra tersebar di hampir seluruh wilayah Indonesia kecuali Papua.
• Fakta-fakta Gadis di Bawah Umur Jadi Budak Seks di Apartemen Kalibata City, Korban Disiksa
Selain ukuran tubuh yang membedakan dengan Kobra, King Kobra tidak mampu menyemburkan bisanya.
"Dan king kobra nggak nyembur kaya kobra jadi dia menyuntikkan bisa dengan lewat gigitan aja," tandasnya.
King Kobra sesuai dengan namanya merupakan rajanya rantai makanan.
Dia merupakan predator puncak di ekosistem seperti persawahan.
King Kobra memiliki peranan yang viral dalam rantai makanan, yaitu menjaga populasi tikus supaya tidak meledak dan merugikan para petani.
• Teddy Akhirnya Ungkap Rahasia Alasan Lina Nekat Tinggalkan Sule dan Jatuh Cinta Padanya
Tanggapan Aspera soal kasus kakek Norjani

Ketua Aspera, Roy Silalahi menyayangkan kenapa hal tersebut bisa terjadi.
Menurutnya, meskipun si kakek notabene mengaku sebagai pawang ular, tetapi apa yang ditunjukkan dalam video bertolak belakang.
"Buat aku masih jadi PR besar untuk edukasi dan sosialisasi."
"Lihatnya begitu, kenapa, ya karena dia yang ‘pawang’ aja, yang dipikiran orang awam tahu dan paham ternyata masih belum paham," kata Roy.
• Begini Ternyata Tanda-tanda untuk mengidentifikasi Penyakit Jantung Sejak Dini, Banyak yang Tak Tahu
Roy menilai apa yang diperlihatkan si kakek merupakan hal yang tidak tepat.
Terutama saat dirinya memainkan si ular dan akhirnya tergigit.
"Masih juga di pegang terus nggak di lakukan first aid atau pertolongan pertama buat gigitan ular berbisa"
Bagi Roy sendiri pada dasarnya semua jenis ular, terlebih King Kobra adalah hewan liar yang tidak bisa dijinakkan.
Meskipun demikian ia masih memberi catatan jika ada beberapa ular yang masih bisa disentuh dan dijadikan hewan peliharaan.
• ARS, Si Gadis Belia Bandung Terpaksa Layani Hubungan Intim di Pangkalpinang Babel, Segini Tarifnya
"Seperti ular pucuk, kadut, ular genteng, dan lain sebagainya. Itu beberapa yang biasa dilihat sama masyarakat"
"Juga ada ular-ular impor yak yang biasa dijadikan hewan peliharaan di luar sana," kata Roy.
Roy mencontohkan seperti ular Python yang tidak berbisa dan sering menjadi pilihan untuk dijadikan hewan peliharaan.
"Kita bilang aman karena kita pelihara dari kecil dan selama ini aman," imbuhnya.
Kemudian, ia kembali menegaskan sifat atau insting ular sebagai binatang liar tidak akan pernah hilang meskipun dipelihara dari kecil.
"Tapi besok atau kapan kita juga nggak tahu si Python ini sewaktu-waktu bisa nyerang," tandasnya.
• Suami Sarwendah Harus Berbohong Pada Betrand Peto Ketika Diperiksa Polisi, Ruben Onsu: Saya Terpaksa
Roy mengimbau masyarakat untuk berhati-hati ketika bertemu dengan ular, terutama King Kobra.
Perlu keahlian khusus untuk menangani ular satu ini, baik dari pengetahuan umumnya hingga karakter ular King Kobra.
"Dia itu bukan mainan soalnya, jadi wajib banget lah tahu dan paham karakter kalau memang harus bersentuhan."
"Tapi sebaiknya sih nggak pelihara, itu aja," ujar perempuan yang juga Admin Paguyuban Keluarga Besar Reptil Jabodetabek (PKBRJ) ini.
Roy memberikan tips pertolongan pertama ketika ada seseorang yang tergigit oleh ular berbisa.
Ketika seseorang tergigit ular, terutama ular berbisa, bisa melakukan pertolongan pertama yang disebut dengan imobilisasi.
• Fakta-fakta Penyanyi Dangdut Buka Baju dan Lepas Bra di Panggung, Penonton Rekam Video di WhatsApp
Imobilisasi sendiri merupakan langkah pertama sebelum tindakan lanjut berupa pemberian serum anti bisa ular.
"Dengan cara membuat tidak bergerak simple-nya dibuat kaya orang patah tulang," tutur Roy.
Kemudian, korban segera untuk dibawa ke pelayanan kesehatan terdekat yang menyediakan serum anti bisa.
(*/ Endra Kurniawan)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Terlihat Serupa tapi Tidak Sama, Apa Perbedaan Ular Kobra dengan King Kobra?
• Detik-detik Lina Ambruk Sebelum Meninggal, Teddy Ungkap Almarhumah Sempat Kejang, Ini Videonya
• Mahfud MD Bernada Tinggi saat Tantang Bivitri atasi Kasus HAM: Bagaimana jika Anda Jadi Jaksa Agung?
• Ferdinand Hutahaean Sebut Ronny F Sompie Dikorbankan oleh Yasonna Soal Harun Masiku, Ini Jelasnya
• Mengharukan, Ada Pelukan Ibunda Tercinta untuk Dede Luthfi Si Pembawa Bendera di Persidangan ini
• Begini Komentar Eks Kepala Intelijen TNI soal Virus Corona yang Diduga Senjata Biologis China
• Sering Disebut Boboho, Pria Ini Sakit Hati Lalu Nekat Bunuh dan Bakar Wanita di Banyuwangi