Kerusuhan di India, Sudah 32 Orang Tewas, Mohammad Zubair: Kemanusiaan Macam Apa ini?

Kerusuhan di India, Sudah 32 Orang Tewas, Mohammad Zubair: Kemanusiaan Macam Apa ini?

REUTERS/DANISH SIDDIQUI
Muhammad Zubair (37) seorang muslim yang terluka setelah dipukuli oleh sekelompok pemuda yang meneriakkan slogan pro-Hindu selama kerusuhan yang disebabkan oleh Undang-Undang Kewarganegaraan di New Delhi, India. (REUTERS/DANISH SIDDIQUI) 

Kerusuhan di India, Sudah 32 Orang Tewas, Mohammad Zubair: Kemanusiaan Macam Apa ini?

POSBELITUNG.CO -- Hingga Kamis (27/2/2020), kerusuhan yang terjadi di India dikabarkan terdapat sekitar 32 orang tewas dalam aksi kerusuhan ini.

Adapun kekerasan sporadis terjadi di sejumlah kawasan di New Delhi, India saat kelompok-kelompok geng turun ke jalan-jalan di ibu kota India itu.

Ini terjadi menyusul kekerasan sektarian yang telah menewaskan 32 orang di New Delhi.

Kekerasan sektarian tersebut merupakan rangkaian kekerasan terbaru terkait UU kewarganegaraan yang telah memicu aksi-aksi demo selama berbulan-bulan.

Meskipun kekerasan mulai berkurang, terdapat laporan kekerasan yang terjadi secara sporadis di wilayah rawan hingga malam dan situasi tetap tegang.

Pertama di Indonesia, Pabrik Obat HIV/AIDS ini Berdiri di Semarang, Begini Kata Gubernur Ganjar

Salah seorang korban bernama Mohammad Zubair (37) mengungkapkan detik-detik dirinya menjadi korban kekerasan saat kerusuhan terjadi. 

Mohammad Zubair (37) sedang dalam perjalanannya pulang dari masjid lokal di wilayah Timur Laut New Delhi dan menjumpai kerumunan orang.

Dia bermaksud untuk pergi menjauh dari kerumunan itu namun ternyata tindakannya salah.

Pada Kamis (26/02/2020) Zubair melaporkan pada REUTERS, "Mereka melihat saya sendiri, mereka melihat peci saya, jenggot saya, shalwar kameez (pakaian gamis) dan melihat saya sebagai seorang muslim."

"Mereka langsung menyerang, meneriakkan slogan-slogannya. Kemanusiaan macam apa ini?" ungkap Zubair.

Kronologi KKB Papua Egianus Kogoya Serang TNI, 1 Brimob Tertembak dan 1 Warga Tewas

Dalam hitungan detik, dia sudah meringkuk di tanah dikerumuni oleh belasan anak muda yang mulai menghujaninya dengan tongkat kayu dan besi.

Darah mengucur ke mana-mana dari kepalanya membasahi pakaiannya.

Dia pikir dirinya akan mati.

Rupanya massa itu berasal dari pemrotes di dekat Ibukota New Delhi, India.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved