Petenis Maria Sharapova Pensiun, Ini 6 Fakta Mantan Petenis Nomor Satu Dunia yang Pernah kena Kasus

Petenis Maria Sharapova Pensiun, Ini 6 Fakta Mantan Petenis Nomor Satu Dunia yang Pernah kena Kasus

POSBELITUNG.CO -- Petenis cantik asal Rusia, Maria Sharapova resmi pensiun dari dunia olahraga yang membesarkan namanya.

Adapun mantan petenis nomor satu dunia tersebut mengumumkan pengunduran dirinya dari dunia tenis lewat unggahan Instagram pada Rabu (26/2/2020).

"Tenis menunjukkan kepadaku tentang dunia - dan itu menunjukkan padaku sejauh mana diri ini bisa melangkah. Begitulah caraku menguji diri dan mengukur pertumbuhan.

Dan apa pun yang aku pilih untuk bab berikutnya, tantangan selanjutnya, aku masih akan berjuang. Aku masih akan mendaki. Aku masih akan tumbuh.

Tenis - aku ucapkan selamat tinggal," ungkap Maria Sharapova pada keterangan unggahan di atas.

• Alasan Tersangka Kasus Susur Sungai Digunduli Terungkap: Ini Memang Keinginan Kami

Maria Sharapova menjadi salah datu ikon di dunia tenis.

Ia memperoleh gelar petenis nomor satu dunia saat usianya baru menginjak 18 tahun.

Banyak fakta menarik tentang petenis dengan tinggi badan 1,88 meter ini.

Penasaran apa saja?

• Waktu Salat Isya di Belitung, Beltim dan Pangkalpinang, Kamis 27 Februari 2020 Serta Lokasi Masjid

Berikut ini biodata Maria Sharapova, 5 fakta mantan petenis nomor satu dunia yang pernah terjerat kasus doping.

1. Asal Rusia

Sharapova memiliki nama lengkap Maria Yuryevna Sharapova.

Ia lahir di Rusia pada 19 April 1987 dari pasangan Yuri Sharapov dan Yelena.

Kini di usianya yang menginjak 32 tahun, Sharapova memutuskan pensiun.

Ia sekarang diketahui berdomisili di Amerika Serikat walaupun tetap menjadi warganegara Rusia.

• Kisah Komarov, Astronot Rusia yang Terjun dari Luar Angkasa Tanpa Parasut Lalu Hantam Tanah

2. Main tenis sejak kecil

Sharapova mulai bermain tenis di usia 4 tahun dengan bermain bersama sang ayah di taman.

Ia kemudian mengikuti pelatihan tenis pertamanya dengan pelatih veteran Rusia, Yuri Yutkin yang langsung terkesan ketika melihatnya bermain.

Yuri kemudian menyebut Sharapova sebagai anak dengan "koordinasi tangan-mata yang luar biasa."

Hingga kemudian Sharapova yang saat itu berumur 7 tahun, dibawa ke Amerika Serikat oleh ayahnya untuk belajar tenis di Akademi Tenis Nick Bollettieri di Bradenton, Florida.

Kemampuan Sharapova semakin terasah hingga dirinya terbilang superior di berbagai ajang tenis junior yang dia ikuti.

Pada November 2000, ketika ia memenangkan Kejuaraan Tenis Internasional Eddie Herr di divisi usia 16 putri pada usia 13 tahun.

Sharapova mengasah kemampuannya di turnamen junior, dimana dia mencapai final kelas tunggal putri di Australia Open dan Wimbledon pada 2002.

Dia adalah gadis termuda yang pernah dijangkau final kejuaraan junior Australia Open dengan usia 14 tahun dan 9 bulan.

Secara keseluruhan, hasil terbaik Sharapova dalam turnamen Junior Grand Slam adalah final Australia Open 2002 , final Kejuaraan Wimbledon 2002, putaran ketiga Prancis Open 2002, dan putaran kedua AS Open 2001.

3. Juara dunia

Sharapova menjadi petenis nomor satu di dunia untuk pertama kalinya pada 22 Agustus 2005, saat itu usianya baru 18 tahun.

Ia menjadi petenis wanita Rusia pertama yang menduduki peringkat teratas tunggal, dan terakhir memegang peringkat untuk kelima kalinya selama empat minggu sejak 11 Juni dari 11 Juni 2012, hingga 8 Juli 201.

Sepanjang karier seniornya, Sharapova telah memenangkan lima gelar Grand Slam - dua di Perancis Open dan masing-masing satu di Australia Open, Wimbledon, dan AS Open.

Total wanita 32 tahun itu telah memenangkan total 36 gelar, termasuk WTA Finals dalam debutnya pada tahun 2004.

4. Jadi model

Kesuksesan Sharapova di dunia tenis membuat dirinya laris sebagai model.

Ditambah lagi keindahan paras serta tubuhnya yang aduhai membuat Sharapova banyak disukai.

Ia telah tampil sebagai model dalam sejumlah majalah, termasuk fitur dalam Sports Illustrated Swimsuit Issue.

SHarapova juga muncul di banyak iklan, termasuk untuk Nike, Prince, dan Canon, serta menjadi ikon untuk beberapa rumah mode, terutama Cole Haan.

5. Atlet wanita dengan bayaran termahal

Karier Sharapova yang bersinar berbanding lurus dengan bayaran yang ia dapatkan.

Menurut Forbes, ia dinobatkan sebagai atlet wanita dengan bayaran tertinggi di dunia selama 11 tahun berturut-turut.

Ia dikabarkan mendapat 285 juta dolar (termasuk hadiah uang) sejak ia menjadi profesional pada tahun 2001. 

Selain itu, Sharapova juga telah menerima berbagai penobatan gelar bergengsi.

Pada Juni 2011, ia dinobatkan sebagai salah satu dari "30 Legenda Tenis Wanita: Masa Lalu, Sekarang dan Masa Depan" oleh Time.

Sharapova juga dinobatkan sebagai salah satu dari "100 Terhebat Sepanjang Masa" oleh Tennis Channel pada Maret 2012.

6. Kasus doping

Karier cemerlang Sharapova sempat tercoreng dengan kasus doping yang menjeratnya.

Ia mendapat hukuman larangan bermain selama dua tahun oleh Federasi Tenis Internasional (ITF).

Hukuman ini diberikan menyusul hasil tes doping Sharapova saat Australia Terbuka 2016.

Pemenang lima gelar grand-slam tersebut dinyatakan positif menggunakan obat jenis meldonium, yang dilarang.

Dalam pernyataan resminya, ITF lantas menjatuhi sanksi dua tahun kepada Sharapova. 

"Komite Independen yang dibentuk berdasarkan Pasal 8.1 Program Anti-Doping dalam Tenis menemukan fakta bahwa Maria Sharapova melanggar Aturan Anti-Doping.

"Sebagai konsekuensi, Sharapova didiskualifikasi dari turnamen Australia Terbuka dan dikenai larangan bermain selama dua tahun, yang berlaku sejak 26 Januari 2016." 

(*/ Amirul Muttaqin)

Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul Maria Sharapova Pensiun, Ini 6 Fakta Mantan Petenis Nomor Satu Dunia yang Pernah Kena Kasus Doping