Virus Corona

Peneliti Virus Sebut Covid-19 Mati 14 Hari, Penyakit yang Perlu Pengobatan Lama Justru Lebih Bahaya

Peneliti Virus Sebut Covid-19 Mati 14 Hari, Penyakit yang Perlu Pengobatan Lama Justru Lebih Bahaya

Kompas.com
Ilustrasi virus corona masuk ke Indonesia. 

Jika di lokasi wabah suda ditemukan satu atau dua (orang yang terjangkit) maka kita harus mengasumsikan di semua wilayah tersebut kena (virus yang sama).

Kita sebenarnya juga bisa melihat seberapa parah penularan virus ini terhadap manusia dengan melihat fakta di lapangan karena semuanya nanti akan berbalik ke fakta riil yang ada di depan mata kita, bukan yang ada di layar hape (handphone) kita (informasi di sosial media atau media online).

Orang lain bisa saja bilang (virus) itu lebih ganas tapi kalau pada saat kita ada di sini dan biasa-biasa saja ya tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Menhub Budi Karya Sumadi Positif Corona, Dirawat di RSPAD, Luhut Jadi Menhub Ad Interim

Masa karantina selama 14 hari terhadap orang yang suspect itu dilakukan dengan cara apa?

Antibody akan dikeluarkan secara otomatis untuk setiap manusia yang pertama kali kena dalam waktu 7 hari.

Misalnya, mbak (reporter) saya sebarin (tularkan) corona.

Hari pertama bersin, hari kedua pilek, hari keempat, kelima, dan keenam demam, itu normal nggak apa-apa karena hari ketujuh antibody keluar.

Sesudah antibody keluar, pertama keluar pelan-pelan dan nanti akan meningkat di hari ke-14.

Di hari ke-14, antibody yang keluar yang paling tinggi dan antibody itulah yang akan menetralkan semua virusnya, akibatnya apa? Ya virusnya habis. Itu kenapa ada angka 14 (hari).

Benarkah virus ini sebenarnya lemah alias mudah mati?

Ya

Bagaimana cara mematikannya?

Jadi, kita harus paham, virus itu ada di dua tempat.

Satu, virus di dalam tubuh, yang kedua virus di luar tubuh.

Untuk virus yang di dalam tubuh ditangani pakai antibody dengan cara minum Vitamin E, Vitamin C, sama madu.

Halaman
1234
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved