Bupati Magetan Suprawoto Menangis saat Anaknya Jadi Dokter Relawan Virus Corona: Hati Campur Aduk
Meski menangis, dia memberikan izin dengan sepenuh hati terhadap langkah putrinya tersebut.
Anaknya Jadi Dokter Relawan Virus Corona, Bupati Magetan Suprawoto Sempat Nangis: Hati Campur Aduk
POSBELITUNG.CO -- Bupati Magetan Suprawoto telah membenarkan mengenai anaknya yang menjadi relawan penanganan virus corona ( Covid-19 ).
Adapun Suprawoto mengatakan, ia sempat menangis saat Melati Arum Satiti, anak pertamanya itu meminta izin untuk menjadi relawan dokter penanganan wabah virus corona.
Meski menangis, dia memberikan izin dengan sepenuh hati terhadap langkah putrinya tersebut.
Suprawoto hanya berpesan untuk bekerja dengan hati.
"Saya langsung menitikan air mata. Sebagai orangtua wajar kalau hati campur aduk. Tetapi saya sangat senang ketika anak saya minta izin untuk berbuat sesuatu yang bisa dilakukan untuk sebuah kebaikan," ujar Suprawoto melalui pesan singkat, Senin (30/3/2020).
“Saya katakan, 'bertanyalah kepada hati nuranimu, karena hati nurani tak pernah bohong'. Kalau saya sangat merestui,” ujarnya menambahkan.
• Rumah Mewah Sule Ikut Disemprot Disinfektan oleh Dinkes, Demi Keamanan Segini Biaya yang Dikeluarkan

Suprawoto menambahkan, anak pertamanya itu merupakan dokter spesialis anak lulusan FK UI.
Suprawoto tahu betul menjadi dokter relawan Covid-19 sangat berisiko.
Namun, dia menyerahkan sepenuhnya langkah dan risiko yang harus dihadapi kepada Melati.
“Saya tahu itu berisiko dan sekaligus mengancam nyawa. Namun, sebagai dokter pasti sudah paham betul apa yang mesti dilakukan dan tidak dilakukan,” ujar dia.
Suprawoto mengikhlaskan anaknya menjadi dokter relawan Covid-19, dikarenakan keberadaan dokter spesialis anak yang sangat dibutuhkan untuk menangani pasien anak yang terjangkit corona.
• Kebijakan Ridwan Kamil Viral, Demi Atasi Dampak Corona 4 Bulan Potong Gaji PNS dan Dirinya Sendiri
Merujuk data dari laman https://infocovid19.jatimprov.go.id/, hingga hari Senin, kasus positif corona di Magetan berjumlah 9 kasus, PDP 9 orang, dan ODP 43 orang.
Untuk mengantisipasi penyebaran virus corona lebih meluas, Pemkab Magetan membuka 6 posko pengawasan di 6 pintu masuk perbatasan antar kota.
Setiap kendaraan yang lewat disemprot dengan disinfektan. Sedangkan suhu tubuh penumpang kendaraan diperiksa.