Pasien Positif Corona Tulis Surat Terbuka untuk Presiden Gegara Lamanya Hasil Tes Swab
Seorang pasien positif corona bernomor 10 dari Cirebon, Jawa Barat, menuliskan kegelisahannya dalam surat terbuka yang ditujukan untuk Presiden
"Nanti tinggal menunggu saja kapan waktunya Presiden membaca suratnya," ujar Riki kepada Tribunnews, Rabu (1/4/2020).
Rupanya, surat terbuka milik Riki terdengar pula oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Menurut Riki, pihak Kemenkes langsung menghubungi manajemen RSUD Gunung Jati Cirebon pada Kamis (30/3/2020), tiga hari setelah surat Riki viral.
• Alumni Matematika UI Bikin 3 Skenario Pandemi Corona, Bisa Reda Akhir Mei Jika Ini Dilakukan
"Setelahnya follow up itu datang dari Kementerian Kesehatan, pihaknya menghubungi manajemen RSUD Gunung Jati pada 30 Maret."
"Mereka bilang akan menelusuri hasil dari swab saya, karena ada 3 swab terakhir yang belum keluar," terang Riki kepada Tribunnewsmelalui sambungan telepon.
Keesokan harinya, Selasa (31/3/2020) tepat sehari setelah dihubungi Kemenkes, rupanya hasil tes swab milik Riki telah keluar.
Namun sayangnya, hasil tersebut menunjukan Riki masih positif corona, meski ia merasa fisiknya sudah pulih.
"Selasa, 31 Maret pada sore hari jam 5, tim dokter sudah memberikan hasil resminya."
"Dari hasilnya ternyata saya masih dinyatakan positif," jelasnya.
Akhirnya, setelah menjalani 22 hari karantika, Riki pun di cek kembali sampel darahnya pada Selasa (31/3/2020).
Hal itu dilakukan guna mengetahui apakah ada yang salah dengan antibodi dalam tubuh Riki.
"Kemarin saya diambil darahnya, di cek apakah ada masalah di antibodi, karena secara fisik saya sudah sangat sehat," paparnya.
"Hasil labnya pun belum keluar, belum di infokan sampai hari ini," tambahnya.
Hingga hari ini, Rabu (1/4/2020), ada seorang staf dari PHEOC (Public Health Emergency Operation Center), yang merupakan badan bentukan Kemenkes pada 2017 silam, yang menangani manajemen penangulangan wabah, menghubunginya.
Seperti diketahui, badan tersebut bertugas untuk mengumpulkan informasi.