Peneliti Amerika Sebut Robot Dapat Tentukan Pasien Covid-19 yang Punya Risiko Sakit Tertinggi
Pandemi Covid-19 yang disebabkan oleh virus Corona jenis baru atau Sars-CoV-2 telah membuah sistem kesehatan seluruh dunia kewalahan.
POSBELITUNG.CO -- Pandemi wabah Covid-19 yang disebabkan oleh virus Corona jenis baru atau Sars-CoV-2 telah membuah sistem kesehatan seluruh dunia kewalahan.
Adapun jumlah kasus baru yang terus menerus meningkat mencapai lebih dari 1 juta pasien di seluruh dunia telah membuat fasilitas kesehatan di beberapa negara lumpuh.
Menariknya, sampai sekarang masih belum dapat ditemukan 'ancaman keganasan' yang stabil dari penyakit yang baru ini.
Beberapa pasien pun mendapat kondisi sakit dalam sistem pernapasannya hanya dalam hitungan jam atau hari.
Namun ada juga pasien yang tunjukkan gejala ringan sampai mereka pulih.
• Konser Tunggal Raisa di Stadion Utama GBK Resmi Mundur: Jaga Kesehatan dan Keselamatan
Statistik sampai sekarang telah tunjukkan jika pria memiliki risiko terserang Covid-19 lebih tinggi dibandingkan wanita.
Statistik juga tunjukkan jika para lansia dengan penyakit bawaan akan mendapatkan komplikasi yang parah setelah mereka terinfeksi Sars-CoV-2.
Namun gejala sakit pernapasan yang akut serta kematian menyerang para pasien di seluruh kelompok umur dan jenis kelamin apapun, termasuk mereka yang terlihat muda, bugar dan sehat.
Mengapa bisa begitu?
Penelitian mengenai virus baru dan penyakit yang dibawanya ke manusia ini memang masih berkembang.
Dilansir dari South China Morning Post, ilmuwan temukan jika umur dan jenis kelamin bukan prediktor paling tepat dari apakah seorang pasien dengan gejala seperti flu dapat kembangkan penyakit saluran pernapasan akut setelahnya.
• Inilah Sosok Andrea Miranda, Putri Musisi Kondang Purwacaraka yang Bikin Raffi Kepincut Pesonanya
Tanda-tanda klinis di paru-paru, demam dan respon imun yang kuat juga bukan prediktor paling tepat untuk tentukan ada penyakit saluran pernapasan akut atau tidak.
Lantas, apa hal yang dapat digunakan untuk menentukan apakah Anda bisa mengembangkan sakit pernapasan akut?
Ilmuwan mulai berpaling kepada robot dengan kecerdasan buatan (AI) untuk menentukan pasien Covid-19 yang dapat sakit berat.
Algoritma AI yang dibuat oleh peneliti New York University temukan jika umur, jenis kelamin, citra paru-paru dan suhu tubuh bukanlah indikator paling tepat.