Seorang Pria 63 Tahun Ditembak Mati karena Langgar Aturan Lockdown Filipina, Ini Jelasnya

Insiden ini adalah kasus pertama yang dilaporkan polisi menembak warga sipil karena menolak mengikuti lockdown untuk mengekang penyebaran virus corona

Guardian via Maria Theresa Depano
Covid-19 Merebak di Asia Tenggara, Filipina Isolasi 670 Pekerja Medis 

Pihak berwenang melarang orang meninggalkan rumah mereka kecuali untuk keperluan penting.

Misalnya ke toko kelontong atau apotek, atau jika mereka adalah pekerja garis depan. 

Lebih lanjut, banyak provinsi di luar Luzon juga memberlakukan lockdown mereka sendiri dalam upaya untuk mencegah penyebaran virus.

Rachel Vennya Mengaku kini Anak Rumahan, Bagikan Seabrek Kegiatannya Selama Menjalani WFH

Duterte: Masyarakat Perlu Menyadari Situasi

Presiden Filipina Rodrigo Duterte (Scmp.com)
Presiden Filipina Rodrigo Duterte (Scmp.com)

Pada Jumat (3/4/2020), Duterte mengatakan, masyarakat perlu menyadari gawatnya situasi karena siapa pun dapat sakit karena penyakit itu. 

"Tanpa lockdown ini, ini tidak akan berakhir," katanya. "Jadi, jika kamu tidak mau mengikuti, maka aku akan menghabisimu untuk melindungi nyawa orang tak bersalah yang tidak ingin mati," tegas Duterte.

Amnesty Internasional Sesalkan Kebijakan Duterte

Amnesty International menyesalkan fakta bahwa para pemimpin kuat di dunia seperti Duterte.

Pihaknya mengatakan, Duterte telah menggunakan pandemi Covid-19 uuntuk lebih jauh melumpuhkan kritik dan perbedaan pendapat. 

"Ini adalah krisis kesehatan yang belum pernah terjadi sebelumnya," ungkap Butch Olano, Sirektur Amnesty International di Filipina. 

"Tetapi Presiden Duterte fokus pada menyerang kebebasan berbicara dan berkumpul," katanya.

"Dia meremehkan permintaan negara untuk layanan yang lebih baik ketika prioritasnya adalah untuk memenuhi kewajiban pemerintah menyediakan layanan kesehatan dan bantuan vital bagi semua orang tanpa diskriminasi," tambahnya. 

Bantuan Tunai kepada Keluarga Miskin

Lebih jauh, pemerintah telah mulai mendistribusikan bantuan tunai kepada keluarga miskin dan pekerja yang terkena dampak lockdown di bawah paket perbaikan 200 miliar peso atau 4 miliar dolar Amerika.    

Namun ada keluhan terus-menerus tentang keterlambatan pengiriman bantuan, terutama paket makanan. 

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved