Siapa Sangka Jutaan Tahun Sudah Membeku, Penyakit Mematikan yang Terkubur di Es 'Bangkit Lagi'

Dunia tengah melambatkan lajunya dalam upaya mengunci sebaran virus corona yang mematikan.

Mirror
Lapisan es 

Tapi dari mana penyakit yang telah lama mati bisa muncul lagi?

Ada kecurigaan bahwa mati karena terinfeksi antraks lalu membeku di bawah es selama 75 tahun - sampai gelombang musim panas tiba.

Panas melelehkan lapisan es yang menutupi mayatnya dan antraks lepas dan hidup kembali.

Antraks diyakini telah meresap ke dalam tanah yang mencair sebelum menemukan jalannya ke pasokan air dan kemudian rantai makanan manusia.

Ini Jadwal Imsakiyah, Buka Puasa, Shalat Wajib dan Tarawih Ramadhan 2020 di 34 Kota Besar Indonesia

 Lebih dari satu juta rusa mati karena antraks pada awal 1900-an dan ada ribuan tempat beku yang menjadi kuburan mereka.

Para ilmuwan khawatir ini bisa menjadi awal dari virus yang mematikan yang diperkirakan sudah lama mati dan bisa bangkit serta mengancam.

Karena lapisan es telah membeku selama ratusan, jika tidak ribuan tahun, ia menjadi tempat yang sempurna bagi bakteri untuk bertahan hidup.

Mungkin ada banyak kengerian sekarang mulai terbangun di bawah tanah beku bumi.

Termasuk flu Spanyol yang menewaskan hingga 50 juta orang antara tahun 1918 dan 1920, wabah pes dan cacar.

Kuburan massal di Alaska, yang beku sejak wabah flu Spanyol yang mematikan, telah mengungkap fragmen DNA dari penyakit tersebut.

Dan ada kekhawatiran ada banyak area pemakaman beku yang menjadi tempat peristirahatan korban cacar dan wabah pes di Rusia.

Namun, ada beberapa kabar baik - tidak semua virus dapat bertahan jika dibekukan dalam waktu yang lama.

Yang paling mungkin untuk 'bangun' adalah mereka yang datang dari spora.

Secara mengerikan, ini termasuk beberapa penyakit paling mematikan yang pernah dikenal manusia, termasuk antraks dan botulisme, yang dapat menyebabkan kelumpuhan dan kematian.

Dan segera setelahhidup kembali, virus-virus itu sangat menular.

Sumber: Grid.ID
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved