Psikolog ini Ungkap Faktor Penyebab Artis TikTok Filipina Reemar Martin Dibully Netizen Indonesia

Akhir-akhir ini, seorang seleb TikTok asal Filipina menjadi ramai diperbincangkan warganet di jagat maya Indonesia.

Tangkap Layar Twitter.com
Psikolog ini Ungkap Faktor Penyebab Artis TikTok Filipina Reemar Martin Dibully Netizen Indonesia 

Tidak hanya meninggalkan TikTok yang membesarkan namanya, ia juga menyebut akan meninggalkan Instagram, Facebook, hingga Twitter.

Reemar pun mengatakan alasan ia 'rehat' dari sosial media bukanlah karena hujatan netizen Indonesia.

Tetapi karena adanya masalah pribadi.

Reemar Martin ingin tinggalkan media sosial (Twitter @reemarmartin)
Reemar Martin ingin tinggalkan media sosial (Twitter @reemarmartin) ()

Its not about indonesia. Its my personal problem (Ini bukan tentang orang Indonesia. Ini masalah pribadi)," tulisnya.

Kata Psikolog

Lantas apa yang menjadi faktor tindakan para netizen Indonesia ramai-ramai membully Reemar ?

Psikolog dari Universitas Muhammadiyah Malang Yudi Suharsono, M.Si memberikan tanggapannya.

Powerbank Tipis Mirip iPhone, Dijual Via Online di Tokopedia

Menurut Yudi, sapaannya, faktor para netizen membully Reemar disebabkan belum adanya kematangan diri dari yang bersangkutan.

Pasalnya, seseorang yang menggemari dan membenci suatu hal harus memahami tingkat batasannya.

"Faktornya terdapat pada kematangan diri yang bersangkutan."

"Artinya seseorang yang menjadi gemar atau benci pada suatu hal, harusnya mengingat kembali pada batasnya," ujar Yudi saat dihubungi Tribunnews, Rabu (29/4/2020).

Dosen Fakultas Psikologi itu menuturkan, orang yang berlebihan membully public figure bisa dikatakan belum dewasa.

Klarifikasi Reemar Martin Saat Fansnya Disebut Report Akun BTS: Saya Tidak Benci BTS (INSTAGRAM/@rreemar_)
Klarifikasi Reemar Martin Saat Fansnya Disebut Report Akun BTS: Saya Tidak Benci BTS (INSTAGRAM/@rreemar_)

"Kalau orang dewasa harusnya bisa membedakan, menempatkan mana yang harus dilakukan secara proporsional dan tidak berlebih," ungkapnya.

Yudi menilai, tindakan menyerang public figure secara berlebihan, bisa jadi karena adanya faktor kepribadian yang mempengaruhi.

"Kalau sudah berlebih pasti ada sesuatu yang tidak pas atau salah pada dirinya."

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved