Risma Sebut Kasus Covid-19 di Pabrik Sampoerna Berawal dari Pasien Tak Jujur, Status PDP tapi Kerja

Dengan adanya kasus tersebut, Surabaya masih menjadi episentrum penyebaran Covid-19 di Jawa Timur.

YouTube KompasTV
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini 

POSBELITUNG.CO -- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini buka suara terkait dua karyawan PT HM Sampoerna Tbk yang meninggal terinfeksi virus corona baru atau Covid-19.

Adapun Risma menyebutkan, kasus Covid-19 yang terjadi di pabrik rokok Samporena itu bermula dari pasien dalam pengawasan ( PDP ) yang tidak jujur.

Dua pasien PDP tersebut, yang kini berstatus positif Covid-19 dan telah meninggal, kata Risma, semestinya harus menjalani karantina. Namun, dua pasien tersebut tetap bekerja.

"Sebetulnya dia (pasien) saat itu (status) sudah PDP. Tapi, dia kerja, jadinya nulari (menularkan). Tapi, mudah-mudahan enggaklah," kata Risma, saat ditemui di SDN Ketabang 1, Surabaya, Kamis (30/4/2020).

"Jadi, yang di awal itu, waktu itu kan puskesmas nangani sendiri, jadi pengawasannya kurang. Sehingga, dia tetap kerja, sebetulnya dia (pasien Covid-19 meninggal) sudah PDP saat itu," ujar dia.

Ratusan Karyawan di PT HM Sampoerna Dikarantina Setelah 2 Pegawai Pabrik Meninggal Positif Covid-19

Risma menyampaikan, saat ini Pemkot Surabaya tengah melakukan tracing atas temuan kasus positif Covid-19 di pabrik rokok tersebut.

Di sisi lain, pihaknya juga terus melakukan rapid test dan tes swab terhadap ratusan karyawan pabrik Sampoerna secara bertahap.

Hal itu dilakukan untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.

Sebanyak 323 karyawan yang telah menjalani rapid test juga sudah diisolasi dan ditempatkan di salah satu hotel di Surabaya.

"Makanya mereka (karyawan Sampoerna) dimasukkan hotel (menjalani karantina) dan semua biaya ditanggung Sampoerna," kata Risma.

Sebelumnya diberitakan, salah satu kompleks Pabrik PT HM Sampoerna Tbk di kawasan Rungkut, Surabaya, Jawa Timur, ditutup setelah ditemukan dua orang karyawan pabrik rokok itu meninggal terinfeksi virus corona baru atau Covid-19.

Presiden Jokowi Ingatkan Jajarannya: Stimulus Ekonomi Harus Jangkau Tukang Gorengan hingga PKL

Setidaknya terdapat 500 karyawan yang diliburkan karena berpotensi tertular virus corona. Ketua Tim Rumpun Kuratif Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jawa Timur dr Joni Wahyuhadi telah berkoordinasi dengan pimpinan PT HM Sampoerna terkait masalah tersebut.

Joni menyebutkan, Tim Tracing Gugus Tugas Covid-19 Jatim telah menindaklanjuti temuan itu dan sudah menetapkan sembilan orang karyawan di kompleks pabrik itu sebagai pasien dalam pengawasan (PDP).

Tenaga medis juga menindaklanjuti dengan mengambil sampel swab terhadap 163 orang karyawan lainnya.

Mereka diperiksa menggunakan metode tes polymerase chain reaction (PCR) di laboratorium, sambil menunggu hasil swab yang diperkirakan keluar dalam satu atau dua hari ke depan.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved