Virus Corona di Belitung
Selama Isolasi di RSUD H Marsidi Judono Belitung, Pasien Nomor 440 Hatamkan Al Qur'an, Ini Ceritanya
Pasien nomor 440 yang semula terjangkit covid-19 di RSUD H Marsidi Judono Kabupaten Belitung, kini sudah dinyatakan sembuh
Penulis: Disa Aryandi |
POSBELITUNG.CO,BELITUNG-- Pasien nomor 440 yang semula terjangkit covid-19 di RSUD H Marsidi Judono Kabupaten Belitung, kini sudah dinyatakan sembuh, usai uji specimen swab tenggorokan secara berturut-turut dengan hasil negatif.
Perempuan berusia 21 tahun itu, sangat bersyukur atas kesembuhan tersebut. Ia menganggap perkara virus corona yang dihadapi olehnya tersebut, sebagai bentuk ujian dari Allah SWT.
Sekarang ini pasien 440 tersebut, sedang menjalani karantina transisi kesembuhan di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) selama 14 hari.
"Alhamdulillah saya sangat bersyukur tiada habisnya, akhirnya bisa melalui ujian Allah SWT, dengan tawakal dan ikhtiar. Selama saya di isolasi di rumah sakit, banyak hikmah yang saya ambil," ungkap pasien nomor 440 kepada Posbelitung.co, Sabtu (2/5/2020).
Gadis berjilbab itu, melakukan isolasi di RSUD selama 16 hari, terhitung dari tanggal 16 April 2020.
Selama berada di dalam ruangan itu, ia banyak menghabiskan waktu nya dengan membaca Al-Quran. Hingga pada hari ke 9, yaitu di awal bulan puasa, pasien ini bisa khatam Al-Quran.
"Termasuk selama di ruang isolasi, saya mengerjakan ujian kuliah. Kondisi saat itu saya sedang down sekali, karena foto dan identitas saya menyebar kemana-mana. Itu yang saya lawan, karena saya harus semangat," curhatnya.
Pasien nomor 440 tersebut sempat, seperti membawa beban yang sangat berat di awal ia dinyatakan positif.
Lantaran yang menjadi beban pikirannya adalah, sahabat-sahabatnya yang terkena dampak. Itu pula membuat hasil uji swab tenggorokan ke tiga, wanita ini menjadi positif.
"Ya mungkin karena imun saya turun, tapi usai mendapat kabar teman-teman saya hasilnya negatif, dan mendapatkan support dari masyarakat Belitong, serta kerabat-kerabat dekat saya, setelah itu saya yakin akan kesembuhan, dan Alhamdulillah doa saya serta doa masyarakat Belitong dikabulkan," ungkapnya bersyukur.
Ia berpesan kepada masyarakat Belitong, agar tetap waspada, namun tidak boleh berlebihan, lantaran yang berbahaya tersebut bukan virus corona, melainkan kondisi diri sendiri, akibat tidak bisa mengendalikan diri, sehingga bisa memicu rasa ketakutan yang berlebihan.
"Karena rasa ketakutan yang berlebih, siapapun bisa terkena virus ini. Virus ini tidak mengenal suku, ras, kasta dan sekali pun orang itu sudah berusaha untuk menghindari, tapi kalau Allah sudah berkehendak, manusia tidak bisa berbuat apa," ujarnya.
Selama berada di ruang isolasi RSUD, pasien nomor 440 banyak memperdalam soal virus corona, lantaran ia sempat bingung untuk penyembuhan virus yang belum ada vaksinnya ini, sehingga solusinya hanya diri sendiri untuk memunculkan imun yang kuat dan daya tahan tubuh, maupun selalu memikirkan perihal yang positif.
"Itu bisa menaikan imun dan mengurangi tingkat cemas di diri kita. Saya juga mengungkapkan terima kasih, untuk doa baik serta support dari seluruh masyarakat Belitung, hingga saya bisa sembuh. Saya berpesan kepada masyarakat Belitong, agar tetap jaga kesehatan, dan jangan bepikir yang positif sudah sembuh terus bebas untuk kemana-mana, tetap ikuti aturan pemerintah dan yakin lah Belitung segera menjadi zona hijau kembali," harapnya. (Posbelitung.co/Disa Aryandi)
