Jokowi Khawatir Dana BLT Digunakan Pulang Kampung, Pilih Bantuan Sembako untuk Warga Jabodetabek

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menolak usulan bantuan uang tunai di masa pandemi untuk diberikan kepada warga Jabodetabek.

WARTA KOTA/WARTA KOTA/NUR ICHSAN
BANPRES - Warga ibukota dengan penuh sukacita menerima bantuan sosial khusus Presiden Jokowi, yang telah diterimanya 

Bansos yang diberikan bergantian berupa sembako dan beras.

Bantuan tersebut disalurkan dari Badan Urusan Logistik (Bulog).

Menurutnya, pendistribusian bansos dilakukan tiap dua minggu.

"Keputusan atau instruksi presiden yang terakhir, sebelumnya berupa sembako tapi diselingi juga dengan beras."

"Jadi kalau tiga bulan dibagi dua kali penyaluran setiap bulan, berarti ada enam kali penyaluran," ucap Juliari.

Dinas Tenaga Kerja DKI Bentuk Posko dan Sosialisasi ke Perusahaan Tentang SE Menaker soal THR

Lebih lanjut, Jokowi memutuskan dari enak kali penyaluran, empat kali penyaluran sembako dan dua kali beras.

"Jadi empat kali paket sembako dan dua kali bansos beras dari Bulog," imbuhnya.

Rencananya, bansos diberikan pada April-Juni 2020.

Nilai bansos yaitu Rp 600.000 per keluarga per bulan dengan total anggaran Rp 3,4 triliun.

Juliari menyebutkan target distribusi bansos untuk wilayah DKI Jakarta yaitu sebanyak 1,3 juta KK.

Bansos mulai disalurkan Rabu (6/5/2020) kemarin

Juliari juga mengatakan, Kemensos mulai menyalurkan bantuan sosial ke wilayah Bodetabek pada Rabu (6/5/2020) kemarin.

Lalu target distribusi bansos untuk Bodetabek yaitu 600 ribu KK.

Namun, dia menyebutkan, hingga saat ini data calon penerima bansos yang tersedia secara jelas yaitu 505.621 KK.

"Untuk wilayah Bodetabek akan start hari ini. Dari pagu 600.000, data yang tersedia, yang clean and clear itu adalah 505.621 KK."

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved