Viral! Remaja Ini Rela Tempuh 1200 Km dengan Bonceng Ayahnya yang Lumpuh Demi Bisa Pulang Kampung

Kisah remaja putri berumur 15 tahun bernama Jyoti Kumari yang mengayuh sepeda membonceng ayahnya yang lumpuh ini viral di media sosial.

bbc hindi
Jyoti Kumari dan ayahnya 

POSBELITUNG.CO--Demi bisa pulang kampung karena tak kuat untuk bertahan di tengah pandemi Virus Corona di daerah perantauan, seorang remaja putri nekat mengayuh sepeda.

Tak hanya itu dia rela membonceng ayahnya yang lumpuh agar bisa pulang kampung dari Gurugram, Haryana ke kampungnya di Sirhulli, Barbhanga, Bihar sejauh 1.200 km selama 7 hari perjalanan.

Kisah remaja putri berumur 15 tahun  bernama Jyoti Kumari yang mengayuh sepeda membonceng ayahnya yang lumpuh  ini viral di media sosial.

Ayahnya, Mohan Paswan, seorang penarik becak di Gurgaon yang tengah lumpuh akibat kecelakaan, tidak punya penghasilan setelah India menerapkan lockdown Covid-19. 

Jyoti mengatakan mereka bakal kelaparan jika tetap bertahan di Gurugram, pinggiran New Delhi, tanpa penghasilan di tengah lockdown virus corona.

Mohan Paswan, yang cedera karena kecelakaan membuatnya tidak bisa berjalan, mencari nafkah dengan menarik becak otomatis.

Tetapi saat diberlakukan larangan bepergian untuk aktivitas yang tidak penting, ayahnya menjadi penganggur baru.

Pemilik rumah yang mereka tempati tetap meminta sewa yang tidak bisa mereka bayar dan mengancam akan mengusir mereka.

emaja Putri Bawa Pulang Ayahnya yang Lumpuh Bersepeda 1.200 KM, Aksinya Dipuji Putri Donald Trump. Kolase Ivanka Trump dan remaja 15 tahun yang membonceng ayahnya pulang kampung 


Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Remaja Putri Bawa Pulang Ayahnya yang Lumpuh Bersepeda 1.200 KM, Aksinya Dipuji Putri Donald Trump
Putri Donald Trump dan Jyoti saat membongceng ayahnya yang lumpuh. (Kolase Ivanka/BBC)

Akhirnya mereka memutuskan untuk membeli sepeda dan pulang kampung seperti ribuan pekerja migran India lainnya.

Jyoti membonceng ayah naik sepeda dari Gurugram pada 10 Mei dan tiba di kampungnya Sirhulli, Darbhanga pada 16 Mei.

Mereka bertahan hidup dengan makanan dan air yang diberikan oleh orang yang berbaik hati di jalan, dan hanya sekali Jyoti beristirahat, saat ada truk yang memberi mereka tumpangan pendek.

Saat diwawancarai Minggu di kampungnya, Sirhulli, Jyoti mengaku kelelahan.

"Itu adalah perjalanan yang sulit," katanya seperti dikutip dari hindustan times.

"Cuaca terlalu panas, tetapi kami tidak punya pilihan.

Saya hanya punya satu tujuan dalam pikiran saya, dan itu untuk mencapai rumah."

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved