Keluarga Sampai Ngamuk, Pria di NTT ini Ikut Rapid Test Corona, Hasilnya Malah Positif Hamil

Rapid test yang dijalani Ariyanto Boik, pria asal Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT) berujung heboh.

Penulis: Dwiki | Editor: Asmadi Pandapotan Siregar
AFP/Chaideer Mahyuddin
Ilustrasi Rapid Test 

POSBELITUNG.CO -- Rapid test yang dijalani Ariyanto Boik, pria asal Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT) berujung heboh.

Adapun keluarga geger karena hasilnya reaktif hamil, mengapa bisa?

Diketahui, bermula saat Ariyanto Boik menjalani rapid test, saat diisolasi di rumah susun setempat.

Hasil rapid test terhadap Ariyanto yang merupakan pelaku perjalanan dari area risiko, ternyata reaktif hamil.

Hal itu membuat keluarga besarnya marah dan mendatangi lokasi karantina di Rusun Ne'e, Desa Sanggaoen, Kecamatan Lobalain, Rote Ndao.

Sejumlah orang menggeruduk lokasi karantina Rusun Ne'e, Desa Sanggaoen, Kecamatan Lobalain, Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur ( NTT).

Gizi Buruk Anak Jadi Salah Satu Faktor Tingginya Resiko Kematian Akibat Covid-19

Petugas medis Dinkes Kota Bandung mendata dan memeriksa suhu tubuh pedagang dan pengurus sebelum dilakukan rapid test di Pasar Leuwipanjang, Jalan Leuwipanjang, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (11/6/2020). Sekitar 200 pedagang dan pengurus di pasar tersebut menjalani tes cepat Covid-19, menyusul adanya seorang pedagang pasar yang dinyatakan positif Covid-19 beberapa waktu lalu. Sementara Pemerintah Kota untuk sementara menutup Pasar Leuwipanjang dari 9 hingga 23 Juni 2020 guna memutus mata rantai penyebaran virus corona (Covid-19).
Petugas medis Dinkes Kota Bandung mendata dan memeriksa suhu tubuh pedagang dan pengurus sebelum dilakukan rapid test di Pasar Leuwipanjang, Jalan Leuwipanjang, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (11/6/2020). Sekitar 200 pedagang dan pengurus di pasar tersebut menjalani tes cepat Covid-19, menyusul adanya seorang pedagang pasar yang dinyatakan positif Covid-19 beberapa waktu lalu. Sementara Pemerintah Kota untuk sementara menutup Pasar Leuwipanjang dari 9 hingga 23 Juni 2020 guna memutus mata rantai penyebaran virus corona (Covid-19). (Tribun Jabar/Gani Kurniawan)

Untuk lebih mengetahuinya berikut kronologinya :

Berawal rapid test ketika diisolasi

Peristiwa ini bermula ketika seorang pria asal Kabupaen Rote Ndao bernama Ariyanto Boik menjalani isolasi di rumah susun setempat.

Ariyanto diisolasi karena memiliki riwayat perjalanan dari wilayah berisiko.

Betapa terkejutnya Ariyanto dan keluarganya saat mendapati hasil rapid test.

Berdasarkan laporan hasil laboratorium rumah sakit setempat, hasil rapid test Ariyanto adalah reaktif hamil.

Keluarga geruduk tempat karantina

Keluarga yang geram dengan hasil tes tersebut langsung menggeruduk lokasi karantina.

Selain 3 Jurus WHO, Dokter Reisa Ajak Masyarakat Hadapi Pandemi Covid-19 dengan Cara Menjaga Hal ini

Mereka ingin meminta penjelasan dari petugas perihal hasil reaktif hamil tersebut.

"Kami minta petugas jangan main-main dengan penyakit ini, karena sudah memakan banyak korban," kata salah seorang anggota keluarga, Naomi Toulasik.

Ia menduga, petugas medis di Rusun Ne'e tak menjalankan tugas dengan baik.

Sehingga antara tujuan pemeriksaan dengan hasilnya tidak sejalan.

Sejumlah keluarga Ariyanto Boik datangi Rusun penampung pasien ODP Covid-19 di Kabupaten Rote Ndao, NTT, untuk memprotes hasil rapid tes.
Sejumlah keluarga Ariyanto Boik datangi Rusun penampung pasien ODP Covid-19 di Kabupaten Rote Ndao, NTT, untuk memprotes hasil rapid tes. (Istimewa)

Petugas pasrah

Sementara, kakak kandung Ariyanto, Ferdinan Boik membenarkan pihak keluarga telah mendatangi lokasi karantina.

Namun ketika ditanya mengenai hasil rapid test yang dianggap membingungkan itu, petugas belum memberikan jawaban.

"Petugas hanya pasrah saja. Katanya silakan lapor saja, di mana pun," kata dia.

Jerry Lawalata Ditangkap Polisi, Terjerat Narkoba, Tes Urin Positif, 4 Tahun Konsumsi Sabu

Penjelasan gugus tugas

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Kabupaten Rote Nda, Widyanto P Adhy mengakui adanya kekeliruan dalam hasil rapid test Ariyanto.

"Hari ini, kami mengakui kesalahan itu dan mengoreksinya dengan menerbitkan hasil pemeriksaan laboratorium yang benar," kata dia, Sabtu (13/6/2020).

Namun, ia enggan merinci bagaima proses rapid test bisa berujung pada hasil yang membingungkan.

"Menurut saya, tidak penting diberitakan bagaimananya. Tapi yang sudah dilakukan untuk memastikan tidak terjadi kesalahan yang sama lagi," kata dia.

Adhy mengaku telah melakukan pembinaan staf serta konsolidasi internal.

(*/ kompas/tribun solo)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Keluarga Kaget, Hasil Rapid Test Pria Ini Malah Reaktif Hamil, Petugas Akui Keliru" dan juga telah terbit di Tribunnews.com dengan judul : Seorang Pria di NTT Ikut Rapid Test Corona, Hasilnya Malah Positif Hamil, Keluarganya Ngamuk

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved