Tak Peduli dengan Protokol Pencegahan Covid-19, Bisa Jadi Anda Narsistik atau Psikopat

Sebuah penelitian dilakukan terkait hubungan antara gangguan kejiwaan dengan ketidakpedulian terhadap protokol pencegahan Covid-19.

Pixabay.com
Ilustrasi virus corona 

POSBELITUNG.CO--Saat ini dunia dihadapkan pada pandemi Virus Corona. Tentu saja aktivitas kehidupan berubah di mana orang harus lebih peduli terhadap kebersihan.

Apalagi di era New Normal ini orang harus menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Tentu saja orang tak bisa mengabaikan protokol pencegahan Covid-19 ini.

Namun baru-baru ini, sebuah penelitian dilakukan terkait hubungan antara gangguan kejiwaan dengan ketidakpedulian terhadap protokol pencegahan Covid-19.

Mengutip Psypost, penelitian tersebut telah dimuat dalam jurnal Social Psychology and Personality Science.

“Pengalaman saya sebagai ilmuwan dan psikolog meyakinkan bahwa psikologi dan perilaku sangat berperan penting dalam pencegahan dan pengelolaan berbagai masalah kesehatan,” ungkap penulis studi Pavel S Blagov, Associate Professor dan Direktur dari Personality Laboratory, Whitman College, Washington.

 Wanita Pelanggar PSBB Tampak Jijik saat Dihukum Menyapu: Saya kan Enggak Pernah Nyapu

Menurut Blagov, gangguan kejiwaan yang berkaitan dengan sikap abai terhadap protokol pencegahan Covid-19 berasal dari kelompok Dark Triad ( narsistik, Machiavellianism, dan psikopat).

“Penelitian juga membuktikan bahwa mereka yang masuk dalam kelompok Dark Triad lebih menempatkan orang lain dalam risiko yang tinggi. Misal, dengan melakukan hubungan seksual tanpa memberitahu pasangannya bahwa ia mengidap HIV atua STI,” tutur Blagov.

Buronan FBI Ini Berhasil Ditangkap di Jakarta, Sewa PSK Muda Masuk ke Rumahnya

Narsistik atau psikopat?

Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa, dr Dharmawan Ardi Purnama, Sp.KJ sepakat dengan penelitian tersebut.

Menurutnya, perilaku abai terhadap protokol pencegahan Covid-19 memang bisa datang dari orang yang memiliki gangguan jiwa.

“Seseorang dengan kepribadian narsistik memiliki ciri-ciri merasa dirinya paling benar. Harus didahulukan, merasa dirinya hebat, meremehkan anggapan orang lain,” tutur Dharmawan kepada Kompas.com, Selasa (16/6/2020).

Remaja Bunuh Bocah Simpan Mayat di Lemari Baju Diduga Psikopat, Kenali Tanda Psikopatik pada Anak

Anda bisa dibilang seorang narsistik, lanjutnya, apabila merasa hebat dan tidak akan tertular penyakit dalam hal ini Covid-19. 

“Misal kalau orang berpikir, ‘ah tenang aja saya lebih kuat, gizi baik, minum vitamin rutin, nggak akan ketularan’. Orang yang menyanjung dirinya sendiri dan meremehkan orang lain itu masuk dalam narsistik,” tambah Dharmawan.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved