Jubir Achmad Yurianto Bantah dan Buka Suara soal Rumor Termometer Tembak Rusak Otak, Ini Jelasnya

Achmad Yurianto, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, buka suara mengenai isu yang menyangkut termometer tembak atau thermometer gun.

Gugus Tugas Nasional
Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Achmad Yurianto dalam keterangan resmi di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta Timur, Rabu (15/7/2020). 

DKI Jakarta mencatat penambahan kasus terbanyak yakni 361 kasus baru dan 154 sembuh. Jawa Tengah mencatat penambahan 354 kasus baru dan 300 sembuh.

Jawa Timur di posisi ketiga dengan penambahan 237 kasus baru dan 375 sembuh, Sulawesi Selatan 125 kasus baru dan 278 sembuh. Gorontalo mencatat 105 kasus baru dan nol angka kesembuhan.

Sulawesi Utara mencatat 64 kasus baru dan 39 sembuh, serta Jawa Barat mencatat 60 kasus baru dan 93 sembuh.

Ada 16 provinsi yang melaporkan penambahan kasus baru di bawah 10 kasus. Sementara ada tujuh provinsi yang melaporkan tidak ada kasus baru pada hari ini yaitu Bengkulu, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kepulauan Riau, Sulawesi Tengah dan Lampung.

Boyamin: Permintaan Sidang Virtual oleh Djoko Tjandra Bentuk Penghinaan Terhadap Pengadilan!

Virus Corona Bisa Bertahan 8 Jam di Udara, Masyarakat Diimbau Tak Berbicara Terlalu Keras

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan pernyataan bahwa virus corona dapat menyebar melalui udara.

Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio menyebut virus corona yang menyebar melalui udara dapat bertahan selama 8 jam.

Sebelumnya, WHO sempat meragukan penularan virus corona melalui udara.

Namun kemudian emakin banyak bukti ilmiah dan anekdotal yang menunjukkan penularan Covid-19 dapat menular melalui udara.

Dikatakan oleh Eijkman Amin Soebandrio, penularan virus corona melalui udara ini lumayan bertahan lama.

"Dia (virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19) bisa di udara itu sampai delapan jam, jadi cukup lama," kata Amin dalam sebuah diskusi Polemik di Jakarta, Sabtu (11/7/2020), seperti dikutip dari Kompas.com.

"Dan terbangnya enggak cuma..., kalau droplet kan jatuh, menurut teorinya 2 meter," tambahnya.

Aurel Kaget Temukan Kebohongan Atta Halilintar Setelah 10 Hari Lamaran: Emang Bener Ya!

Amin menjelaskan virus yang berterbangan di udara itu awalnya berasal dari droplet atau cipratan air liur yang keluar dari mulut orang lain.

Cipratan tersebut kemudian menguap dan berubah wujud menjadi partikel-partikel kecil yang tetap membawa virus.

"Begitu dia terbang, sebagian dari air akan menguap, makin lama dia di udara kadar airnya akan menurun, jadi partikelnya akan makin kecil," ujar Amin.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved