Virus Corona di Belitung

Rapid Test Bukan untuk Diagnosis Covid-19, Bupati Sanem Beberkan Keterbatasan Metode PCR di Belitung

Rapid test sudah tidak bisa dipergunakan lagi untuk diagnosis oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Penulis: Disa Aryandi | Editor: Ardhina Trisila Sakti
Dokumen Pos Belitung
Ilustrasi Pengambilan swab massal untuk warga Kelurahan Air Itam kontak dengan pasien positif Covid-19, Senin (15/6/2020) 

POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Bupati Belitung H Sahani Saleh (Sanem) Kamis (23/7/2020) baru mendapatkan informasi melalui media untuk alat rapid test sudah tidak bisa dipergunakan lagi untuk diagnosis oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Apabila itu sudah diterapkan, maka secara otomatis Pemerintah Kabupaten Belitung dalam penanganan covid-19 menyesuaikan secara teknis arahan dari Kemenkes.

"Terutama dari segi pembiayaan kami akan sesuaikan dan segala macamnya harus kita lihat kembali. Ya kalau tidak boleh lagi kan artinya kita hanya menggunakan swab tenggorokan saja," kata Sanem kepada posbelitung.co.

RSUD H Marsidi Judono Kabupaten Belitung sudah memiliki alat pengujian swab tenggorokan metode PCR.

Hanya saja untuk alat tersebut memiliki kapasitas 40 spesimen atau sampel dalam satu hari.

"Tapi secara otomatis pula nanti, itu harus ada ketentuan dan regulasi tersendiri dalam perihal ini. Kalau misalkan harus 1000 orang dalam satu minggu harus di cek, kalau untuk di Belitung saya rasa tidak berani sampai segitu," ujarnya.

Pertimbangan tenaga medis yang terbatas dan dari segi anggaran, walaupun alat yang PCR yang dimiliki oleh RSUD H Marsidi Judono Belitung sangat memungkinkan.

"Karena tenaga medis juga ada jam kerja, itu yang jadi bahan pertimbangan. Selama ini banyak tenaga medis yang terpapar karena itu tadi, beban kerja mereka sudah melebih batas," ucapnya.

Namun untuk ketersediaan cartridge Pemerintah Kabupaten Belitung tetap akan menganggarkan. Kendati terlebih dahulu tetap akan menunggu surat edaran dari Kemenkes.

"Karena di surat dari Kemenkes nantinya pasti ada juklak dan juknis nya. Kalau sudah Kementerian, pasti nanti kami di daerah otomatis mengikuti arahan itu," bebernya. 

Rapid Test di Belitung Bukan untuk Diagnostik, Sekarang Alatnya Digunakan untuk Hal Ini

Pakai APD Warna-warni Bak Superhero, Dokter Gigi Nina Agustin Viral

Ilustrasi Rapid Test
Ilustrasi Rapid Test (AFP/Chaideer Mahyuddin)

Diberitakan sebelumnya, Direktur RSUD H Marsidi Judono (RSMJ) Kabupaten Belitung dr Hendra mengatakan, untuk peralihan deteksi terhadap pasien virus corona tidak menggunakan rapid test.

Sekarang ini sudah menjadi keputusan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) nomor HK.01.07/MENKES/413/2020 tentang pedoman pencegahan dan pengendalian covid-19.

"Iya jadi rapid test sudah tidak lagi di sarankan dalam pedoman, sekarang langsung menggunakan swab," ungkap Hendra kepada Posbelitung.co, Kamis (23/7/2020).

Menurutnya sekarang ini untuk penanganan covid-19 lebih kepada menemukan kasus sebanyak - banyak mungkin.

Namun metode yang diterapkan tidak lagi menggunakan rapid test alias menggunakan deteksi swab tenggorokan PCR.

Halaman
12
Sumber: Pos Belitung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved