Dua Sanggar Tari di Beltim Ikut Program Belajar Bersama Maestro Kemendikbud
Dua sanggar tari di Belitung Timur mendapatkan Program Belajar Bersama Maestro (BBM) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Dua sanggar tari di Belitung Timur mendapatkan Program Belajar Bersama Maestro (BBM) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Belajar Bersama Maestro adalah program pemberdayaan di bidang kesenian.
Output dari program ini adalah orkes melayu Belitong.
"Jadi tahun ini itu Alhamdulillah Belitung Timur dapat program belajar bersama Maestro. Program inj dari kemendikbud dalam rangka mendukung program Indonesiana jelajah jalur rempah Belitung Timur," jelas PIC/Koordinator Daerah Event Jelajah Pesona Jalur Rempah Belitung Timur, Zulfiandi kepada Posbelitung.co, Jumat (2/10/2020).
Fia menjelaskan program BBM di Beltim juga spesial, tahun sebelumnya seluruh Indonesia hanya bebeberapa tempat yang dipilih, dan hanya ke sekolah-sekolah.
"BBM kali ini menitikberatkan ke sanggar-sanggar seni, jadi kami dari Beltim mengumpulkan beberapa sanggar seni," ujarnya
Maestro lokalnya bernama Derais dari Sanggar Citra Artistika, dan Sukino dari Sanggar Kembang Kundor, Beltim.
BBM secara daring dilakukan Kemendikbud mulai Rabu (30/9/2020). Pelatihan secara daring dilakukan selama 7 hari kemudian dilanjutkan latihan secara tatap muka oleh maestro lokal selama 8 hari.
Konsep musik yang digarap pada program BBM musik orkes melayu Belitong. Karena ini juga mendukung Jelajah Pesona Jalur Rempah Belitung Timur sehingga konsepnya rempah "Spices of Svara”. Secara etimologi tema ini bermaka “Suara Rempah-Rempah”
Dia menjelaskan selain mengangkat alat-alat tradisional yang ada di Belitung Timur, juga akan mengkombinasikan suara dari rempah misal dari sahang atau lada yang dimasukan di dalam botol dan mengeluarkan bunyian.
Dia berpendapat alat musik tradisosnal di Belitung Timur merupakan bagian dari alkulturasi budaya yang menandakan dari dulu Belitung timur juga sebagai jalur perniagaan dunia.
Dia mencontohkan, masuknya bangsa China ke Beltim terekpresikan melalui alat musik contohnya gambus dan gendang melayu.
"Output dari BBM berupa musik orkestra melayu Beltim dan akan dipentas pada malam puncak Jelajah Pesona Jalur Rempah Belitung Timur, tanggal 8 November 2020," bebernya.
Sementara itu Maestro lokal BBM Belitung Timur, Sukino mengatakan yang menarik dari program ini adalah memacu semangat dari sanggar-sanggar terutama anak-anak muda.
"Mudah-mudah dengan adanya BBM ini bisa menunjang pariwisata," ujarnya.
Dari segi peminat menurutnya memang butuh rangsangan agar tertarik.
"Adanya ini seni budaya untuk Belitung semoga bisa baik, karena pariwisata tanpa karya kita tidak bisa bicara wisata. Dengan adanya BBM jadi semangat berkarya," ucapnya. (Posbelitung.co/Suharli)