Berita Belitung

Begini Saran DKPP BelitungTerkait Program Lumbung Pangan Kemhan 30.000 Hektar di Belitung

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Belitung Destika Effenly mengatakan, untuk program lumbung pangan

Penulis: Disa Aryandi |
Posbelitung/Yuranda
epala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Destika Elenly 

BANGKAPOS.COM,BANGKA--Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Belitung Destika Effenly mengatakan, untuk program lumbung pangan yang diminta oleh Kementerian Ketahanan (Kemhan) dengan lahan 30.000 hektar sangat memungkinkan, apabila direalisasikan di Belitung.

Terutama di atas lahan eks tambang atau biasa di sebut KP Timah sangat memungkinkan untuk membangun lahan pertanian tersebut.

"Itu yang sangat memungkinkan dan bisa sekali di manfaatkan, apalagi Belitung ini banyak sekali lahan KP Timah, dan itu bisa sebagai rekalamasi. Tinggal nanti dibuatkan kelompok taninya," ungkap Destika kepada posbelitung.co, Sabtu (3/10/2020).

Selain itu, kata Destika, lahan yang bisa dimanfaatkan untuk pinjam pakai, peruntukan program lumbung pangan yaitu Hutan Produksi (HP), HTI, dan HTR.

"Tinggal nanti dibuatkan kelompok. Kami yakin kan lahan itu masih banyak, untuk KP Timah, sejauh ini memang belum ada pembicaraan memang," ujarnya.

Namun, tanaman apa yang direalisasikan pada program ini, Destika menyarankan menggarap ubi kayu, lantaran tidak terlalu sulit dalam pengembangan tanaman.

"Saya dengar kemarin memang akan menggarap ubi kayu, dan itu sangat cocok, kalau ubi kayu kami yakin petani mau, yang penting ada jaminan pasarnya," kata Destika.

200 Hektar Lahan di Perbatasan 

Kementerian Pertahanan (Kemhan) meminta Belitung mempersiapkan 30.000 hektar lahan untuk mendukung program pembangunan food estate alias lumbung pangan.

Namun hingga sekarang, Belitung baru mendapati lahan 200 hektar untuk program tersebut, dan saat ini sedang dilakukan pembahasan.

Bupati Belitung H Sahani Saleh (Sanem) mengatakan, untuk lahan 200 hektar itu berada di perbatasan Dusun Aik Kalak, dan Dusun Kacang Butor, Kecamatan Badau. Status lahan tersebut adalah, tanah negara bebas.

"Kami sekarang ini sedang dalam tahapan membahas lahan itu, karena ini juga tidak terlepas dari menggerakkan masyarakat, tapi untuk sekarang Belitung sudah dapat 200 hektar, dan itu sebagai tahap awal," ungkap Sanem kepada posbelitung.co, Sabtu (3/10/2020).

Rencana, kata Sanem, untuk lahan tersebut akan dibuat seperti kawasan pertanian secara keseluruhan. Namun untuk kapan penggarapan terhadap lahan tersebut, saat ini Pemerintah Kabupaten sedang dalam koordinasi kembali kepada kementerian pertahanan.

"Sebetulnya tahun ini sudah digarap, hanya saja terkendala covid-19, jadi kemungkinan tahun depan. Tapi sambil berjalan, tim dari Kementerian akan melihat kultur tanah lahan itu, dan tanaman apa saja yang cocok untuk di tanam di atas lahan itu," jelas Sanem.

Sekarang ini, lanjut dia, program lumbung pangan itu, sedang dalam rangka persiapan. Kendati untuk tanaman apa yang rencana akan di tanam dilokasi itu, belum bisa di putuskan.

Sumber: Pos Belitung
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved