Menaklukan Buaya Muara 3 Meter Menyerang Warga di Belitung Timur, Sang Pawang Gunakan Rotan dan Pipa
Buaya muara dengan panjang sekitar 3 meter ini sebelumnya sempat menyerang warga setempat yang hendak mengambil air, pada hari Selasa (3/10/2020)
Warga sudah resah dengan keberadaan hewan ganas ini. Sebab, beberapa warga sudah pernah diserang hingga terluka.
"Di sini sudah dua kali kejadian warga ditangkap buaya, ada yang diserang bagian leher dan ada serang bagian kaki, tapi tidak sampai meninggal," ujar Maman Kepada Posbelitung.co, Rabu (14/10/2020).
Hingga kemarin, Maman masih menunggu kabar dari pemerintah desa apakah buaya tersebut akan dipindahkan ke penangkaran atau akan dilepasliarkan di tempat lain.
Buaya tersebut masih hidup. Keempat kaki dan ekornya tampak diikat dengan tali. Sementara moncong mulutnya nya diikat menggunakan lakban berlapis.
Keberadaan buaya ini mengundang perhatian warga. Ada beberapa warga sengaja datang hanya untuk melihat buaya
Beberapa di antara mereka mengambil kesempatan untuk ber-selfie bersama hewan yang punya nama latin Crocodylus porosus ini.
Konflik Manusia Vs Buaya
Sepanjang catatan selama 2020, kejadian di Belitung Timur ini bukan kasus perburuan buaya pertama yang terjadi di Bangka Belitung.
Sejumlah buaya telah ditangkap menyusul konflik manusia vs buaya di Pulau Bangka yang terus terjadi.
Perburuan buaya terus dilakukan warga. Aksi saling balas seolah terjadi.
Buaya menyerang manusia, kemudian manusia memburu buaya. Begitu lah pola yang tampaknya terus terjadi.
Beberapa Buaya berhasil ditangkap. Buaya berbobot setengah ton diangkut pakai buldozer
Satu di antarnya yang bikin heboh adalah Buaya berbobot setengah ton dan dibawa pakai bulldozer beberapa waktu lalu.
Buaya ini ditangkap seorang pawang bernama Mang Ademi pada Agustus 2020 lalu .
Reptil tersebut diperkirakan telah berusia ratusan tahun. Gigi buaya seoanjang 4,8 meter ini telah ompong.