Ngeri! Puncak Gunung Lawu Diselimuti Awan Menyerupai Puting Beliung, BMKG Sebut Pertanda Bahaya
Sejak pukul 05.00 WIB, awan yang menyelimuti puncak Gunung Lawu di wilayah perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur terlihat seperti angin puting beliung
POSBELITUNG.CO - Sejak pukul 05.00 WIB, awan yang menyelimuti puncak Gunung Lawu di wilayah perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur terlihat seperti angin puting beliung.
Berselang 30 menit, Penampakan awan di atas puncak Gunung Lawu itu masih terlihat jelas dari Kabupaten Magetan yang berada di sisi sebelah timur Gunung Lawu, Kamis (5/11/2020).
Fenomena yang terjadi membuat sebagian warga khawatir.
“Awannya berbentuk angin puting beliung yang di bagian selatan. Agak ngeri juga topi awannya,” ujar Suradi, salah satu warga Magetan, Kamis.
Baca juga: Donald Trump Kena Karma Jilat Ludah Sendiri, Dulu Sumpah Ini ke Obama Kini Dikalahkan Joe Biden
Suradi mengaku melihat penampakan Gunung Lawu diselimuti awan saat sedang bersepeda.
Kemunculan awan itu terjadi sejak pukul 05.00 WIB.
“Sampai jam 06.30 WIB masih bisa kita lihat bentuk awan yang menyerupai angin puting beliung tersebut,” ujar dia.
Baca juga: Hasil Sementara Pilpres AS, Nevada Jadi Penentu Kemenangan Joe Biden
Sementara Mulyono, salah satu pedagang tahu di Pasar Sayur Magetan mengaku melihat dengan jelas penampakan awan tersebut hingga pukul 07.00 WIB.
Mulyono kerap melihat puncak Gunung Lawu diselimuti awan.
“Sering kami lihat awan di atas Gunung Lawu menyerupai topi. Kadang seperti caping, kalau hari ini seperti pusaran angin,” katanya.
Pertanda bahaya untuk penerbangan
Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Klimatologi BMKG Semarang Iis W Harmoko mengatakan, awan yang muncul di puncak tiga gunung itu berjenis lenticularis.
"Pada umumnya awan lenticularis merupakan awan atau kelompok awan yang berbentuk seperti piring atau lensa yang terperangkap dalam lapisan atmosfer bawah. Disebut terperangkap karena awan lenticularis umumnya tampak diam pada tempat terbentuknya," jelas Iis saat dihubungi, Kamis.
Baca juga: Joe Biden Cetak Rekor Raih Suara Terbanyak, Donald Trump Murka Gugat 3 Negara Bagian ke Jalur Hukum
Iis menjelaskan kemunculan awan lenticularis merupakan pertanda keberadaan gelombang gunung yang cukup berbahaya bagi jalur penerbangan.
"Gelombang gunung ini akan dapat menyebabkan terbentuknya turbulensi yang berbahaya bagi penerbangan," katanya.
Awan lenticularis ini, lanjut dia, mulai terbentuk ketika arus angin yang mengalir sejajar permukaan bumi mendapat hambatan dari obyek tertentu seperti pegunungan.
"Akibat hambatan tersebut, arus udara tersebut bergerak naik secara vertikal menuju puncak awan," ujarnya.
Baca juga: Joe Biden Dinyatakan Menang, Pendukung Donald Trump Tak Terima, Demo Tuntut Setop Perhitungan Suara
Jika udara naik tersebut mengandung banyak uap air dan bersifat stabil, maka saat mencapai suhu titik embun di puncak gunung uap air tersebut mulai berkondensasi menjadi awan mengikuti kontur puncak gunung.
Dia menambahkan saat udara tersebut melewati puncak gunung dan bergerak turun, proses kondensasi terhenti.
"Inilah mengapa awan lenticularis terlihat diam karena awan mulai terbentuk dari sisi arah datangnya angin (windward side) di puncak gunung kemudian menghilang di sisi turunnya angin (leeward side)," sebutnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Puncak Gunung Lawu Diselimuti Awan Menyerupai Puting Beliung, Warga Merasa Ngeri, dan Kata BMKG soal Awan Melingkar di Puncak Gunung Lawu, Merbabu, dan Merapi
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/belitung/foto/bank/originals/puncak-lawu-diselimuti-awan-seperti-puting-beliung.jpg)