Pilpres AS Masih Panas, Demonstran Bersenjata Tampak di Luar Pusat Penghitungan Suara

Suasana Pemilu Amerika Serikat 2020 masih panas. Demonstran tampak membawa senapan dan pistol di luar kantor tempat petugas Pilpres di Phoenix.

Editor: M Ismunadi
TRIBUNNEWS/DIAN PRATIWI PANGEMANAN
Pengunjuk rasa membanjiri jalanan kota New York saat pemungutan suara Pemilihan Presiden Amerika Serikat berlangsung, Selasa (3/11/2020). Calon Presiden dari Partai Republik yang juga petahana Donald Trump bertarung dengan lawannya dari Partai Demokrat Joe Biden untuk memperebukan kursi Presiden Amerika Serikat. 

POSBELITUNG.CO - Suasana Pemilu Amerika Serikat 2020 masih panas.

Beberapa demonstran tampak membawa senapan dan pistol di luar kantor tempat petugas pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) di Phoenix, negara bagian Arizona, AS.

Dilansir dari Associated Press (AP), beberapa demonstran yang membawa senapan semi-otomatis itu adalah para pendukung calon presiden petahana Donald Trump.

Mereka berpakaian dengan gaya khas militer dan kaus berwarna hitam di depan Maricopa County Recorder's Office, Phoenix.

Jumlah mereka minoritas dan tidak ada laporan penembakan di sana.

UU di Arizona dan Michigan juga memungkinkan siapapun secara terbuka membawa senjata api di hadapan umum.

Namun, dengan negara yang terbiasa menggunakan senjata dalam aksi demonstrasi (paling sering dilakukan demonstran sayap kanan meski kadang juga dari sayap kiri), para pakar memperingatkan bahwa senjata api menciptakan situasi genting yang dapat dilihat sebagai intimidasi dan berujung pada kekerasan.

“Semakin banyak kita melihat, semakin banyak orang melihatnya sebagai reaksi normal - meski sebenarnya tidak. Tidak ada yang normal soal itu," kata Cynthia Miller-Idriss, seorang profesor di American University yang mempelajari ekstremisme.

"Potensi kekerasan menjadi (suatu hal yang) normal."

Baca juga: Eric Trump Putra Donald Trump Ditangkap Karena Posting Hoax Surat Suara Dibakar, Ini Sosoknya

Para demonstran bersenjata itu muncul di pusat penghitungan suara sebagai respons atas tuduhan tak berdasar dari presiden Trump yang mengatakan Demokrat sedang berusaha mencuri pemilihan.

Sampai berita ini ditayangkan belum ada pelanggaran serius yang dilaporkan.

Sementara itu, petugas pemilu di beberapa negara bagian di mana perolehan suara Joe Biden unggul melaporkan kemarahan di luar pintu mereka membuat mereka takut akan keselamatan diri mereka.

Sekitar 100 pendukung Trump berkumpul di hari ketiga, Jumat (6/11/2020) di depan pusat pemilihan di Phoenix, di mana ratusan petugas pemilu sedang memproses dan menghitung surat suara.

"Tangkap petugas pemungutan suara!" teriak kerumunan, menuntut empat tahun lagi jabatan presiden untuk Trump.

Wakil kepala polisi daerah menahan para pedemo di zona "kebebasan berbicara" jauh dari pintu masuk gedung.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved