Pasutri Covid19 Kabur

Dua Pasien Positif Covid-19 di Belitung Timur Diduga Kabur, Ini Penjelasan RSUD dan Dinas Kesehatan

Dua pasien positif covid-19 Belitung Timur yaitu pasangan suami istri H dan EH  yang merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemkab Belitung kabur

Penulis: Bryan Bimantoro |
posbelitung.co/Bryan Bimantoro
Direktur RSUD Beltim dr Cahyo Purnomo. 

Kepada Posbelitung.co, Sabtu (14/11/2020), Radianta mengaku kemarin pihak Dinas Kesehatan Beltim mendatanginya mengabarkan bahwa suami istri itu tak ada lagi di ruang perawatan.

Ia menjelaskan H dan EH kabur saat pihak rumah sakit ingin mengambil swab kepada dua orang tersebut.

Ia mengatakan Dinkes Beltim meminta agar pihak desa menginfokan ke warga dan keluarga agar tidak kontak dengan beliau.

"Sudah kami laksanakan. Kami tegaskan kepada para kadus dan Ketua RT agar jika melihat yang bersangkutan agar segera melapor dan jangan lakukan kontak apapun. Kami mau cari beliau juga tidak berani karena infonya beliau berdua masih berstatus positif corona," ungkap  Radianta kepada Posbelitung.co, Sabtu (14/11/2020).

Lebih lanjut, Radianta menyayangkan kaburnya pasien positif ini. Ia menilai hal ini bisa jadi bom waktu karena penanganan pasien Covid-19 di Beltim dirasanya kurang maksimal.

Dia berharap kejadian ini bisa segera diselesaikan agar tidak mengkhawatirkan masyarakat luas.

Sampai berita ini diturunkan, Posbelitung.co masih berusaha meminta keterangan dari pihak Dinkes Beltim maupun RSUD Belitung Timur.

Dipindahkan ke Ruang VIP

Diberitakan sebelumnya, sejak Minggu (8/11/2020), H sudah dipindahkan ke ruang perawatan VIP alias tidak di ruang isolasi lagi. Hal ini dikatakan Direktur RSUD Beltim dr Cahyo Purnomo saat dihubungi Posbelitung, Senin (9/11/2020).

dr Cahyo mengatakan beberapa hari terakhir gejalanya sudah tidak ada sehingga bisa dipindahkan sembari menunggu hasil swab follow up yang menunjukkan ia masih positif atau tidak.

"Sesuai panduan Kemenkes revisi lima kalau pasien sejak awal ada gejala harus ada pengambilan swab follow-up sebelum dinyatakan sembuh," katanya.

"Berbeda dengan situasi pada pasien yang tak bergejala. Pasien yang asimptomatik tidak perlu diswab follow-up, cukup isolasi selama 10 hari bisa dinyatakan sembuh," jelas dr Cahyo.

( Posbelitung.co / BryanBimantoro )

Sumber: Pos Belitung
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved