Gejala Terpapar Covid-19 Paling Umum Ternyata Bukan Batuk Kering, tapi Anosmia
Setidaknya ada 60 persen dari pasien Covid-19 di bawah usia 35 tahun, dalam penelitian ini, yang melaporkan kehilangan rasa atau penciuman
POSBELITUNG.CO - Batuk kering sudah lama dihubungkan dengan gejala Covid-19.
Namun, ini bukan gejala Covid-19 paling umum.
Kembali ke belakang, pada awal tahun saat pandemi Covid-19 mulai menyebar, ahli mengatakan bahwa demam dan batuk kering adalah gejala umum Covid-19.
Beberapa bulan kemudian, ahli menemukan bahwa orang yang terinfeksi Covid-19 mengalami kehilangan indra penciuman dan perasa.
Setelah itu, muncul laporan bahwa orang yang terinfeksi virus corona SARS-CoV-2, penyebab Covid-19, juga mengalami sakit perut, kelelahan, dan kabut otak. Gejala ini juga disebut umum terjadi.
Lantas, gejala apa yang paling umum pada Covid-19?
Di antara semua gejala yang sudah diketahui sejauh ini, data terbaru yang dihimpun peneliti di Office for National Statistics (ONS) menunjukkan bahwa, gejala yang paling sering dilaporkan penderita Covid-19 adalah kehilangan indra penciuman atau perasa, yang disebut anosmia.
Dilansir BGR, Rabu (25/11/2020), sekitar 20-40 persen dari orang berusia 35 tahun ke atas yang terinfeksi Covid-19 mengalami gejala anosmia.
Hanya 15-20 persen di kelompok umur yang sama, yang mengembangkan gejala demam.
Dan hanya 13-18 persen yang mengalami batuk kering.
Data baru ini juga melaporkan, ada kesenjangan yang lebih mencolok di antara kaum muda.
Baca juga:
- Ribuan Orang di Indonesia Terpapar Covid-19 Tiap Hari, Ini Perbedaan Virus Corona Baru dan Virus Flu
- Studi Terbaru, Golongan Darah O Ternyata Lebih Mudah Tertular Covid-19
- Terungkap, Virus Corona Pembawa Covid-19 Berasal Dari 3 Negara Ini, Bukan Dari Wuhan China
Setidaknya ada 60 persen dari pasien Covid-19 di bawah usia 35 tahun, dalam penelitian ini, yang melaporkan kehilangan rasa atau penciuman atau anosmia.
Hanya 15-25 persen yang melaporkan demam, dan kurang dari 10 persen menunjukkan batuk.
Data tersebut juga mengungkap, anak usia sekolah adalah kelompok yang paling kecil kemungkinannya menderita batuk.
Statistik menunjukkan, hanya 5 persen anak usia sekolah yang positif Covid-19 yang memiliki gejala batuk.
Hal ini menunjukkan bahwa batuk adalah gejala yang kurang spesifik untuk anak usia sekolah yang dites positif Covid-19.
Ini merupakan data pasien Covid-19 yang dihimpun sejak 15 Agustus hingga 26 Oktober 2020 di Inggris.
"Jumlah orang yang dites positif Covid-19 dengan gejala kehilangan rasa atau bau (anosmia) meningkat paling banyak di semua kelompok umur," tulis tim peneliti dalam ringkasan laporannya.
Sudah jelas bagi para ilmuwan bahwa orang yang terinfeksi Covid-19 dengan berbagai macam usia, dari anak-anak hingga dewasa, dapat mengembangkan berbagai gejala.
Anosmia tak hanya terjadi pada pasien yang bergejala, tapi juga dialami oleh kelompok asimptomatik atau tidak bergejala. Bagi orang yang dites Covid-19, anosmia umumnya terjadi tanpa diiringi gejala hidung tersumbat.
Peneliti mengatakan bahwa anosmia kemungkinan bisa menjadi hal penting untuk mendeteksi dini virus corona.(*)
Artikel sudah tayang di Kompas.com : Gejala Covid-19 Paling Umum Bukan Batuk Kering, tapi Anosmia
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/belitung/foto/bank/originals/ilustrasi-virus-corona-masker.jpg)