Teman Salah Pakai Masker, Wanita Muda Dipukuli Oknum Satpol PP, Tolak Damai Tetap Lapor ke Polisi
korban mengalami luka memar di tangan kanan, lengan kanan, nemar di wajah bagian hidung, kening kanan dan pipi kanan
POSBELITUNG.CO, -- Seorang wanita muda berinisial SNDM (26) melapor ke Polda NTT terkait kasus penganiayaan yang dialaminya.
Warga Kelurahan Hambala, Kecamatan Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur ini diduga telah dianiaya oleh sejumlah oknum Polisi Pamong Praja (Pol PP) dengan menggunakan kayu,
Kejadian yang dialami wanita muda ini terjadi, Jumat (8/1/2021) sekitar pukul 22.00 Wita.
Akibat dianiaya korban mengalami luka memar di tangan kanan, lengan kanan, nemar di wajah bagian hidung, kening kanan dan pipi kanan.
Usai kejadian itu, polisi sempat membawa korban dan keluarganya ke kantor Satpol PP untuk mediasi kasus tersebut secara kekeluargaan.
BACA JUGA:
--> Titik Jatuh SJ 182 Sudah Ditemukan, Potongan Badan Pesawat Ada di Kedalaman 23 Meter di Bawah Laut
Namun, tidak ada titik temu. Korban yang tidak terima dengan kejadian yang dialaminya kemudian melapor ke polisi.
Saat ini, kasus dugaan penganiaayan tersebut masih dalam proses penyelidikan polisi.
Kronologi kejadian
Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Rishian Krisna Budhiaswanto mengatakan, aksi penganiayaan itu berawal saat korban berboncengan dengan temannya berinisial RGB menggunakan sepeda motor dengan nomor polisi DK 6534 KAY.
Mereka berkendara dari arah Jembatan Payeti menuju Pos Lantas Kota.
Namun, saat tiba di depan bengkel Padolo, mereka melihat ada razia dari TNI dan Pol PP dan diminta untuk berhenti.
BACA JUGA:
--> Tangis Histeris Yaman Zai, Istri dan 3 Anaknya Korban Pesawat SJ 182, Rencana Liburan Berakhir Duka
"Pengakuan korban, pada saat itu dirinya memakai masker. Sedangkan temannya tidak mengunakan masker dengan benar karena hanya diikat di bawah dagu," kata Krisna kepada Kompas.com, Sabtu (9/1/2021).
Diteriaki lalu dipukul dengan kayu
Saat itu, mereka mendengar teriakan berhenti dari arah kanan dan kiri.
Mendengar itu, sambung Krisna, mereka kemudian menepi secara perlahan-lahan.