Jokowi Marah Besar, Indonesia Nggak Takut, Perang Lawan Uni Eropa, Sawit Ditolak Nikel Mau Dikuasai
Sebab disatu sisi Uni Eropa menolak sawit, tetapi disatu sisi mereka mengincar nikel atau tepatnya bijih nikel milik Indonesia.
POSBELITUNG.CO, -- Presiden Joko Widodo benar-benar marah kepada Uni Eropa.
Pasalnya Uni Eropa hanya ingin mengincar dan menguasai bijih nikel Indonesia saja.
Sebaliknya minyak sawit dari Indonesia malah ditolaknya.
Imbasnya harga sawit Indonesia pun anjlok.
'Ngapain Takut, Kita Lawan, Gugat Uni Eropa' demikian pernyataan tegas dari Presiden Jokowi.
Presiden Joko Widodo pun marah atas sikap serakah Uni Eropa ini.
Sebab disatu sisi Uni Eropa menolak sawit, tetapi disatu sisi mereka mengincar nikel atau tepatnya bijih nikel milik Indonesia.
Bijih nikel Indonesia dikenal sangat berkualitas tinggi hingga menjadi incaran utama Uni Eropa.
Seperti diketahui, Diam-diam Indonesia menjadi pihak penggugat soal ekspor sawit yang kini ditekan oleh Uni Eropa soal kebijakan Renewable Energy Directive II (RED II) dan Delegated Regulation UE, yang berdampak kepada dilarangnya ekspor minyak sawit ke Eropa.
Mereka mengategorikan minyak kelapa sawit ke dalam kategori komoditas yang memiliki Indirect Land Use Change (ILUC) berisiko tinggi.
Akibatnya reputasi minyak sawit yang selama ini menjadi salah satu andalan Indonesia menjadi berkurang.
Dampak di dalam negera adalah menurunnya harga sawit dan anjlok kualitas dan persaingan harga di mata dunia.
Tentunya yang paling terimbas adalah petani sawit, yang diketahui bahwa Indonesia adalah pemasok terbesar minyak kelapa sawit kepada dunia, bersama Thailand dan Malaysia.
Kebijakan ini memang mempengaruhi ekspor minyak sawit, yang selama aman dikonsumsi seperti minyak goreng.
Kemudian untuk energi industri dan keadaraan karena minyak sawit juga bisa diolah menjadi biofuel dan biodisel.