Berita Belitung

Selama Pandemi Covid-19 Produk Perikanan di Belitung Tetap Berjalan, Enam Negara Jadi Tujuan Ekspor

Selama pandemi covid-19 di Kabupaten Belitung, produk perikanan ekspor mengalami peningkatan dibanding tahun 2019 lalu. 

Penulis: Disa Aryandi |
Posbelitung/dokumentasi
Ekspor ikan kerapu dari Belitung u 

POSBELITUNG.CO , BELITUNG -- Selama pandemi covid-19 di Kabupaten Belitung, produk perikanan ekspor mengalami peningkatan dibanding tahun 2019 lalu. 

Peningkatan ini paling banyak terjadi pada ekspor fillet ikan beku. Sepanjang tahun 2020 lalu, fillet ikan beku ini setiap bulan ada pengiriman ke luar negeri. Negara tujuan, Malaysia dan Singapura.

"Pengiriman rutin, hanya saja dari segi total ada sedikit pengurangan dibanding tahun 2019 lalu. Kalau 2020 ini, ada 935.853 Kg pengiriman fillet ikan beku ini, nah kalau tahun 2019 mencapai 1.217.278 kg," kata Penangung Jawab (PJ) Kantor Statiun Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (SKIPM) Pangkalpinang wilayah kerja Tanjungpandan Hafrial kepada Posbelitung.co, sabtu (23/1/2021).

Secara umum ada enam negara tujuan pasar ekspor produk perikanan, Malaysia, Singapura, Thailand, Australia, Vietnam, Hongkong. 

Untuk ekspor tujuan Malaysia, Singapura, Thailand, Australia dan Vietnam, adalah pasar kering cumi beku. Namun untuk pasar ekspor Hongkong, produk perikanan ikan hidup.

"Nah kalau cumi beku itu, selama pandemi ini justru mengalami kenaikan. Sepanjang tahun 2020 mengiriman nya mencapai 593.860 Kg, kalau tahun 2019, 491.846 Kg. Tapi kalau ekspor ikan hidup, itu mengalami penurunan, karena beberapa bulan tidak ada pengiriman," jelas Hafrial.

Ikan hidup yang dikirim ke Hongkong, yaitu ikan kerapu. Pada tahun 2020 lalu, ekspor ikan kerapu 76.700 Kg, dan pada tahun 2019 yaitu sebanyak 102.900 kg.

"Terakhir pengiriman ikan kerapu ini, tanggal 17 Januari 2021 kemarin, itu ada 5.800 ekor dan langsung dibawa ke Hongkong. Tetapi ada juga ikan kakap dan lainnya," jelasnya.

Adanya pengiriman pada awal tahun 2021 ini, diharapkan ekspor tersebut bisa menjadi pemicu bagi pemerintah daerah, dalam rangka mendorong usaha budidaya ikan kerapu, agar terus berkembang.

"Secara tran lalu lintas perikanan ini, walau pun masa pandemi, tetap meningkat, baik dari jumlah maupun nilai setiap tahun. Ada penurunan, tapi tidak signifikan," kata Hafrial.

Tahun 2020 Produk Perikanan Belitung Alami Penurunan

Proses penjemuran ikan teri.
Proses penjemuran ikan teri. (posbelitung.co / Suharli)

Lalu lintas domestik produk perikanan dari Kabupaten Belitung, mengalami peningkatan. Namun peningkatan ini belum signifikan, lantaran hanya 16,9 persen kurun waktu satu tahun.

"Itu dari segi lalu lintas domestik mengalami kenaikan. Tapi secara produk perikanan, turun jika dibandingkan tahun 2019 lalu," kata Penangung Jawab (PJ) Kantor Statiun Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (SKIPM) Pangkalpinang wilayah kerja Tanjungpandan Hafrial kepada Posbelitung.co, sabtu (23/1/2021).

Produk perikanan itu, produk segar dan beku. Penurunan produk perikanan ini mencapai 3,75 persen dibanding tahun 2019 lalu. Sama seperti ikan hidup, mengalami penurunan mencapai angka 63,8 persen.

"Kalau ikan hidup menurun sangat signifikan sekali. Volume data lalu lintas yang kami punya, selama tahun 2020, produk perikanan segar, kering dan beku itu ada 7.958.026 kilogram (kg)," ucapnya.

Sedangkan data lalu lintas ikan hidup selama tahun 2020, kata Hafrial, mencapai 101.533 ekor. Apabila dihitung dalam komoditas seluruh produk perikanan dikirim ini, mencapai angka Rp 469.801.757.315.

"Kalau tahun 2019 lalu, untuk volume data selama satu tahun, itu mencapai 8.268.788 kg, tapi kalau ikan hidup 280.546 ekor, kalau dihitung komoditinya Rp 401.627.546.736," jelasnya.

Namun, untuk data lalu lintas ekspor produk beku perikanan, sepanjang tahun 2020 mengalami peningkatan sekitar 14,3 persen. Kendati penurunan terjadi sekitar 12,6 persen pada ikan kerapu hidup.

"Tapi secara keseluruhan ekspor mengalami kenaikan sekitar 40,7 persen dibanding tahun 2019. Itu bisa terlihat pada produk ikan beku pada tahun 2019 ada 1.667.792 kilogram (Kg), nah pada tahun 2020 ini ada 1.906.855 Kg," kata dia.

Untuk ikan hidup, lanjut Hafrial, sedikit mengalami penurunan. Pada tahun 2019, sebesar 87.800 ekor, dan tahun 2020 hanya 76.700 ekor.

"Kalau nilai komoditinya, itu pada tahun 2019 lalu Rp 96.679.901.766, tapi sepanjang tahun 2020 Rp 136.093.493.762,"ungkap Hafrial. (Posbelitung.co/Disa Aryandi)

Sumber: Pos Belitung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved